Share

12. Kemarahan Gendis

Author: Nur hikmah
last update Last Updated: 2025-06-06 12:38:45

"Dek, ayo kita bawa Anaya pulang! Mas takut Anaya sakit akibat lama diguyur hujan," ucap Samudra lembut sambil menyentuh bahu Gendis.

Gendis yang membelakangi suaminya berusaha berdiri dengan lengannya dipegang sang suami untuk membantunya berdiri yang masih memeluk tubuh dingin Anaya.

"Nay, dengerin Mbak! Kita pulang sekarang ya?" ucap Gendis dengan menangkup wajah sembab Anaya yang matanya tampak kosong.

Gendis menoleh kearah suaminya dengan tatapan miris, mengerti arti tatapan sang istri, Samudra mengangguk pelan mendukung apa yang dilakukan sang istri.

Samudra mengambil payung ditangan Gendis lalu memayungi Anaya yang dirangkul Gendis menuju mobil mereka. Samudra membukakan pintu belakang dan dengan bantuan Gendis, Anaya berhasil masuk dan duduk bersandar dengan pandangan kosong seakan-akan nyawanya entah kemana.

Kedua suami istri itu ikut masuk ke mobil tanpa mengatakan apa-apa. Sesekali Gendis melihat kebelakang, dan Anaya masih terlihat sama kondisinya. Tidak ada semangat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   13. One night stand

    Tiga hari berlalu sejak kejadian waktu itu pada Anaya. Beruntung fisiknya kuat saat berjam-jam dibawah guyuran air hujan sehingga Anaya tidak mengalami demam sama sekali. Perempuan itu hanya diam didalam kamar selama dua hari penuh tanpa mau keluar dari kamar. Bu Darwin tersenyum lega saat hari ketiga Anaya sudah mau keluar kamar untuk sarapan bersama mereka semua. Gendis yang mendapatkan kabar tersebut dari Mamanya merasa lega bukan kepalang. Karena saat ini ikut suaminya pergi ke luar kota, ibu dua anak itu hanya bisa berpesan pada sang Mama untuk tidak membiarkan Anaya sendirian. "Nay, apa kamu gak mau kembali ke sekolah lagi? Cuti mu bisa Ibu sudahi jika mau kembali mengajar seperti dulu," tanya Bu Darwin saat mereka selesai sarapan. "Belum tau untuk sekarang, Bu! Aku masih belum siap bertemu banyak orang apalagi jika sampai bertemu mereka. Jika sekolah kekurangan tenaga pengajar, Ibu boleh mengambil guru baru untuk menggantikan aku. Gak mungkin juga terus menerus bergant

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   12. Kemarahan Gendis

    "Dek, ayo kita bawa Anaya pulang! Mas takut Anaya sakit akibat lama diguyur hujan," ucap Samudra lembut sambil menyentuh bahu Gendis. Gendis yang membelakangi suaminya berusaha berdiri dengan lengannya dipegang sang suami untuk membantunya berdiri yang masih memeluk tubuh dingin Anaya. "Nay, dengerin Mbak! Kita pulang sekarang ya?" ucap Gendis dengan menangkup wajah sembab Anaya yang matanya tampak kosong. Gendis menoleh kearah suaminya dengan tatapan miris, mengerti arti tatapan sang istri, Samudra mengangguk pelan mendukung apa yang dilakukan sang istri. Samudra mengambil payung ditangan Gendis lalu memayungi Anaya yang dirangkul Gendis menuju mobil mereka. Samudra membukakan pintu belakang dan dengan bantuan Gendis, Anaya berhasil masuk dan duduk bersandar dengan pandangan kosong seakan-akan nyawanya entah kemana. Kedua suami istri itu ikut masuk ke mobil tanpa mengatakan apa-apa. Sesekali Gendis melihat kebelakang, dan Anaya masih terlihat sama kondisinya. Tidak ada semangat

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   11. Terpuruk kedua kalinya

    Duarrr!!! Jgerrr!!! Suara geluduk dan petir menyambar dilangit saling bersahutan seakan-akan saling berlomba mengingatkan Anaya akan kesedihannya. Dengan langkah tertatih-tatih dan tanpa tujuan yang jelas, perempuan itu berjalan tidak tentu arah dalam keadaan hujan deras diiringi petir. Ketakutan akan disambar petir tidak ada dalam kamusnya sore itu. Kakinya yang letih tidak ia rasakan, tubuhnya yang menggigil juga tidak ia hiraukan. Perkataan gila Raka ingin mengambil anak itu menjadi anak mereka terngiang-ngiang dalam otaknya. Bayangan Raka saat menyentuh Amira juga ikut menari-nari dalam otaknya dengan Amira tersenyum mengejek penuh kemenangan. "Aaaaaaa!!! Aku benci perasaan ini! Aku benci kalian semua! Aku benci kamu, Raka! Aku benci!" teriak Anaya histeris dengan bersimpuh di pinggir jalan sambil menangis memukul dadanya. Teriakannya, tangisannya, kemarahannya, bercampur satu dengan suara hujan yang menggelegar diiringi geluduk kencang. Tidak seorang pun yang menghira

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   10. Kejutan tidak terduga

    "Apa-apaan ini!" bentak Raka dengan mata melotot tajam sambil memegang kertas putih dan selembar foto USG yang diberikan Amira padanya. Raka yang baru pulang kerja ingin segera beristirahat, tetapi itu semua cuma wacana saja karena Amira sudah menunggu dirinya diruang tamu rumahnya dengan kedua benda tersebut. "Aku rasa kamu gak berlagak bodoh dan pikun deh, Mas? Itu bukti jika sekarang ini benih kamu sudah bersemayam didalam rahimku dan ini adalah anak kita berdua!" sahut Amira dengan wajah bangga sambil mengelus perut datarnya. "Omong kosong! Itu semua tidak mungkin! Garis keturunan ku hanya dilahirkan dari rahim Anaya, bukan perempuan ja lang seperti kamu!" bentak Raka menolak mengakui janin di rahim Amira. Plak! "Jangan kurang aja kamu, Raka! Amira bukan perempuan seperti itu dan saat ini dia sedang mengandung garis keturunan keluarga kita! Sadar Raka, sadar! Mau sampai kapan kamu terus menerus memuja perempuan tidak berguna seperti Anaya! Buka mata kamu lebar-lebar jika

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   9. Amira hamil

    Sebulan sudah berlalu sejak malam panjang yang dihabiskan Raka bersama Amira lewat insiden pesta. Sejak saat itu pula hidup Raka berubah total menjadi semakin tidak terkendali alias berantakan. Anaya yang sulit untuk ditemui dan diajak bertemu membuat Raka semakin stress ditambah dengan malam kelamnya bersama Amira yang kerap datang menghantuinya. "Gimana Bu dokter? Apa mulai terlihat hasilnya?" tanya Anaya dengan perasaan cemas pada dokter yang memeriksa dirinya saat ini. Dengan ditemani Bu Darwin, Anaya mendatangi dokter kandungan di daerah tersebut untuk memeriksa diri terutama indung telurnya yang rutin diobati sebulan lebih ini. Dengan terapi pijat dan ramuan herbal yang diracik sendiri oleh Umi Zainab istri pemilik Padepokan, kondisi kesehatan Anaya jauh lebih baik dari saat ia datang. Karena itulah atas saran Umi Zainab, Anaya dengan ditemani Bu Darwin memberanikan diri memeriksakan kesehatannya. "Alhamdulillah, tampaknya pengobatannya dengan Umi Zainab tidak sia-sia

  • Kurebut istri yang kau selingkuhi   8. Masuk Jebakan

    di sebuah Padepokan yang perjalanannya tiga jam dari pinggiran Kota Jakarta, Anaya sedang tertawa bahagia bermain tanah ikut membantu Ibu-ibu disana menanam berbagai macam jenis sayuran-sayuran. Baru dua hari Anaya disana, tetapi perempuan itu sudah merasakan kedamaian dan ketentraman dalam hatinya ditempat ini. Padahal disini tidak ada jaringan listrik, televisi, maupun ponsel karena tempat memang dikhususkan untuk ketenangan tanpa menghiraukan hiruk-pikuk duniawi. "Mbak, udah lihai banget saya lihat nanam benih cabe nya? Padahal setiap tamu yang memutuskan tinggal disini selalu kesulitan dan takut memegang tanah seperti Mbak Naya. Katanya jijik lah, kotor lah, banyak kumannya lah," ucap Bu Endang selaku pembina kelompok perempuan yang tinggal di Padepokan ini. "Udah biasa dari kecil, Bu. Dulu mendiang nenek saya hobi berkebun nanam berbagai macam bunga dan saya yang ambil tanah sama ngasih pupuknya, jadi gak kaku lagi jika sekarang mengolah tanah meskipun kejadiannya udah l

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status