Beranda / Romansa / Kurebut Istri Yang Kau Selingkuhi / 7. Kebahagiaan Bu Yati dan Amira

Share

7. Kebahagiaan Bu Yati dan Amira

Penulis: Nur hikmah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-01 14:59:55

Raka termenung dengan pikiran yang bercabang antara rela dan tidak rela membiarkan Anaya diluar sana tanpa dirinya. Dua tahun hidup bersama membuat Raka merasa jika ini permintaan pertama istrinya selama mereka menikah. Hal itu menjadi salah satu alasan pria itu terpaksa memberikan izin Anaya untuk pergi menenangkan diri sejenak dari rutinitasnya selama ini.

"Hah, semoga saja setelah kembalinya kamu dari menenangkan diri, kehidupan kita menjadi lebih baik lagi. Tidak peduli kita punya anak sendiri ataupun tidak, aku hanya ingin hidup bersamamu, Anaya! Yah, meskipun ada sedikit rasa ingin memiliki anak sendiri bersamamu, tetapi jika kau menjauh semuanya tidak ada artinya!" gumam Raka dengan lirih sembari terus menatap wajah lelap Anaya dari kejauhan.

Pria itu memang sangat mencintai Anaya, tetapi tuntutan dan keinginan ibunya terkadang membuat ia seringkali menjadi berat sebelah membela keduanya, walaupun terkadang ia lebih memilih membela Anaya jika dihadapan ibunya.

Keesokan pagin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kurebut Istri Yang Kau Selingkuhi   108. Semuanya pergi

    Ibunya Amira langsung pingsan begitu mendengar apa yang dikatakan dokter tentang putrinya. Bu Yati langsung mendekati sang Dokter mencengkram baju operasi dokter sambil mengguncang tubuh dokter mengatakan jika dokter pembohong. "Menantu dan cucuku masih hidup! Kalian semuanya bohong! Katakan semuanya bohong!" teriak Bu Yati dengan air mata berlinang. Cengkraman pada baju sang dokter melemah dan tubuhnya ambruk luruh dilantai yang dingin. Ia menangis keras tidak terima jika cucu yang sudah ia tunggu selama ini telah tiada. Andika menangis tanpa suara, pria itu meninju dinding melampiaskan kemarahannya. Tuan Mahatma menangis dalam diam sambil menggenggam tangan istrinya yang masih pingsan di ruangan IGD setelah dibawa Andika untuk ditangani. "Maafkan Papa, maafkan Papa yang tidak memedulikan mu, Nak! Papa seharusnya selalu memperhatikanmu meskipun kamu sudah menikah. Maafkan Papa, Amira!" isak Tuan Mahatma dengan menunduk dan dahi yang menempel di punggung tangan istrinya.

  • Kurebut Istri Yang Kau Selingkuhi   107. Kabar buruk

    Raka kembali ke rumahnya dengan tubuh lelah tanpa menghasilkan apa-apa. Ia kembali mengumpat dan menyumpahi Amira karena sudah membuatnya kesal dan lelah seharian ini. Ia tidak tahu saja jika saat ini Amira bertaruh nyawa di ruang operasi untuk menyelamatkan anak dalam kandungannya dan dirinya sendiri dari ancaman maut. Pihak kepolisian kesulitan mengidentifikasi Amira karena tidak ada identitas yang ditemukan pada wanita hamil itu. Hanya uang tunai yang ditemukan pada kantung jaket yang wanita itu pakai saat kejadian. Gendis nekat menghubungi Liam karena tidak mau membuat Anaya kepikiran meskipun itu bukan urusan mereka. Liam datang langsung ke rumah sakit menemui Gendis bersama Naren. "Mbak gak kasih tahu Naya kan tentang wanita itu?" tanya Liam begitu ia bertemu dengan Gendis. "Mbak masih waras, Liam, untuk kasih tahu Anaya masalah ini! Anaya bisa saja kepikiran dan itu pasti berimbas pada si kembar. Mbak gak mau hal itu terjadi pada Anaya," bantah Gendis dengan ke

  • Kurebut Istri Yang Kau Selingkuhi   106. Kondisi darurat

    Kerumunan orang-orang dilokasi kejadian membuat suasana lalu lintas macet total. Gendis yang baru pulang dari tempat kerjanya menggerutu dalam mobil karena jenuh menunggu keramaian itu hilang. "Pak, ada apa sih sampai macet begini?" tanya Gendis pada sopirnya. "Saya tanya dulu, Bu!" jawab Pak sopir sambil membuka pintu mobil dan keluar mencari informasi. Tidak lama kemudian sang sopir kembali dengan napas terengah-engah karena berlari. "Bu, ada wanita hamil tertabrak mobil dan ambulannya belum datang! Kasihan sekali nasib Ibu hamil itu," lapor sang sopir dengan suara prihatin. "Astaghfirullah!" seru Gendis dengan wajah bersimpati akan Ibu hamil tersebut. Rasa penasaran dan sifat kepo Gendis membuat Ibu dua anak itu tidak mau berlama-lama di dalam mobil menunggu. Ia keluar dan meminta sopirnya untuk menunggu di mobil. "Permisi, permisi!" ucapnya dengan meminta jalan untuk lewat. Begitu ia sampai di barisan kedua kerumunan, ia terkejut melihat Ibu hamil tergeleta

  • Kurebut Istri Yang Kau Selingkuhi   105. Naas

    Raka terbangun dari tidurnya saat mendengar suara berisik klakson mobil yang bersahut-sahutan karena mereka berhenti tidak jauh dari tempatnya. Badannya pegal-pegal karena tidak tidur di tempat yang empuk dan nyaman. Tetapi setidaknya rasa kantuknya sudah terbayar dengan tidur beberapa jam. Krucuk... Krucuk Suara perut Raka yang protes minta diisi membuat pria itu membetulkan kembali sandaran jok mobil sebelum pergi dari tempat itu untuk mencari makan. Ia berhenti di warung sederhana dan keluar dari mobil sambil mengamati orang-orang yang lewat siapa tahu tanpa sengaja melihat Amira di tempat itu. Di tempat yang berbeda, Faraz nekat mendatangi rumah Raka dengan menyamar sebagai kurir paket karena ia merasa cemas dan gelisah memikirkan Amira. "Kemana mobilnya Amira? Kok tidak ada? Apa Amira di rumah keluarganya?" tanyanya dengan mengamati rumah yang tampak sepi dari luar. Dedaunan yang berguguran di pekarangan rumah itu membuat orang-orang berpikir jika rumah terseb

  • Kurebut Istri Yang Kau Selingkuhi   104. Kasihan

    "Sir, rencana kita berhasil! Uno sudah mendapatkan kerjasama ini dengan perusahaan mereka dan akan berjalan minggu depan," lapor Naren saat memasuki ruangan Liam. "Bagus! Katakan pada Uno untuk pelan-pelan saja menghancurkan perusahaan itu karena aku ingin pria itu mengalami kesakitan yang dulu dialami Anaya," sahut Liam dengan nada dingin. "Baik, Sir!" ucap Naren dengan patuh. Liam melanjutkan kembali pekerjaan nya dan Naren kembali ke mejanya untuk melanjutkan kembali pekerjaannya. Tanpa Naren lihat, Liam tersenyum sinis membayangkan Raka kehilangan prusahaan yang ia bangun susah payah karena ketidak adilan yang dulu dialami sang istri. Liam orang yang pendendam, dan dia masih teringat perut Anaya yang kram sehingga membuat istrinya harus bedrest selama seminggu gara-gara bertemu Raka. Walaupun Anaya saat ini sudah menjalani kehidupan yang lebih baik bersamanya, ia masih tidak bisa tenang selama masa lalu sang istri masih berkeliaran di dekat mereka, dan tidak menutup

  • Kurebut Istri Yang Kau Selingkuhi   103. Berusaha kabur

    Seminggu sudah Amira menjadi tahanan dan pemuas nafsu Raka tanpa jeda kecuali makan, buang air, mandi dan ketiduran karena pingsan akibat kelelahan. Tubuh wanita hamil itu terlihat kurus dan kuyu meskipun Raka tidak pernah telat memberikannya makan. Ia mengalami lelah fisik, batin dan juga pikiran selama semingguan ini. Ditambah lagi ia selalu di kurung di tempat yang tidak ada sirkulasi udara membuat pikirannya mulai tidak karuan. Tidak hanya itu saja, Raka juga menguras tenaga nya dengan melayani nafsu pria itu kapan pun ia mau tidak peduli siang ataupun malam. "Mas, Tolong kasih aku istirahat! Aku mohon!" pinta Amira yang mukanya sudah pucat dan suaranya mulai melemah. "Tahan sebentar, akuh ma-u sampai! Akh!!! Anaya!!" sahut Raka dengan napas terengah-engah lalu berteriak kencang sambil menyuarakan nama Anaya. Pria itu ambruk di samping Amira setelah menuntaskan nafsunya tanpa memikirkan kondisi Amira yang sedang hamil besar. Amira terkulai lemas di samping Raka dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status