Share

9. Sikap Dingin Sania

Setelah membuka gerbang, aku menggendong Hanna untuk masuk. Dan di sinilah aku, berdiri mematung di depan pintu. Sementara di dalam, terlihat begitu sepi. Kuangkat tangan untuk mengetuk pintu, namun kuurungkan. Kenapa aku harus mengetuk pintu? Ini rumahku sendiri dan aku mempunyai kunci serepnya.

Klek!

Pintu telah kubuka, pelan kudorong agar terbuka lebar.

"Kamu siapa?!" Tanyaku dengan suara tinggi saat kulihat seorang pria yang sedang duduk membelakangiku bangkit dari duduknya dan melihat ke arahku dengan wajah kaget.

"Aku bertanya padamu, apa yang kamu lakukan di rumahku?!" Kembali aku bertanya dengan menahan amarah.

Entah kenapa, melihat seorang laki-laki yang tidak kukenal berada di rumahku di saat aku tidak bersama Sania, membuat darahku mendidih. Pikiran negatif langsung memenuhi kepala. Sementara dia, lelaki muda yang mungkin umurnya tidak lebih dari 25 tahun, berdiri dengan gugup. Wajahnya terlihat cemas, dan hal itu bisa kulihat dengan jelas saat dia beberapa kali melempar pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status