Share

47. Menyatu dengan sunyi.

Brakk!

Wanita paruh baya yang melempar ponselnya ke atas meja itu, tampak begitu geram. Mulutnya yang terkunci dengan rahang mengeras seolah sedang merutuki apapun yang membuatnya kesal dalam hati.

Jari lentik wanita paruh baya yang tampilannya modis ini menghentak penuh perhitungan di atas sofa yang ia duduki. Jari dari tangan sama yang masih terasa panas, setelah menggedor pintu kamar putrinya yang masih saja mengurung diri dalam kamar yang di kunci dari dalam dengan suara musik yang rasanya bisa memecahkan gendang telinganya.

Zizi, putrinya itu sama sekali tak memberi Sukma tanggapan apapun. Putri bodoh dan egoisnya itu tak perduli pada wanita paruh baya yang kini sorot matanya begitu dingin.

Wanita paruh baya yang sudah bersiap untuk bermain dengan salah satu cucunya itu, duduk sendiri di ruang tamunya yang luas namun sepi. Sukma yang sedang menahan amarah teramat sangat itu, mengatur nafasnya sendiri. Bahkan dadanya sampai terlihat naik turun dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status