Share

24. Bayang-Bayang Menggoda

Dengan sigap, Demian menangkap tubuh Acasha yang terhuyung ke belakang. Mereka terpaku dan saling memandang hingga beberapa saat. Sampai terdengar suara gemuruh di dada, Acasha pun tersadar dan seketika menundukkan wajah.

"Kau tidak apa-apa, Nona?" tanya Demian masih melingkarkan lengan di pinggang sang sekretaris.

"Maaf, saya tidak sengaja," ucap Acasha. Kedua tangannya terkepal di depan, menjaga jarak dari dada bidang sang presiden direktur.

"Tidak. Saya yang seharusnya meminta maaf. Saya sudah membuat Nona terkejut sampai hampir jatuh," balas Demian masih mengamati paras cantik yang menyembunyikan pesonanya. Tanpa sadar, ia tersenyum melihat semburat merah muda menghiasi kedua pipi sang sekretaris.

"Saya baik-baik saja, Presdir. Eum, bisakah Presdir melepaskan saya?"

Mendengar ucapan Acasha, Demian seketika melepaskan pegangan tanpa peringatan. Akibatnya, Acasha nyaris terhuyung untuk yang kedua kali. Beruntung dia meraih tepian meja di sampingnya. Ia pun menelan s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status