Share

40. Memastikan Sendiri

Jemarinya mengetuk-ketuk kaki sambil terus berpikir. "Tapi, apa, ya? Kalau memang rahasia, seharusnya dia tidak sengaja memancingku untuk mencari tahu. Kalau seperti ini 'kan aku jadi pusing," keluhnya disusul desahan napas panjang.

"Tapi, yang lebih aneh lagi, kenapa tadi aku pingsan? Mana kepala sakit banget kayak mau pecah." Acasha mendadak terdiam saat berusaha mengingat dan melihat pecahan ingatan abstrak melesat begitu saja di pikirannya. "Ugh ... apaan, sih? Bikin pusing saja," cetusnya menggelengkan kepala dengan cepat.

Ia pun kembali termangu sampai tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dari dalam perutnya. Acasha mendesah pelan, lalu memegangi perutnya yang mulai merasa lapar. Ia lantas melihat ke arah jam dinding. Waktu sudah menunjuk pukul satu siang.

"Haruskah aku ke dapur sekarang? Hah ... tapi aku malas," ujarnya merasa enggan untuk beranjak dari posisi nyamannya itu. Tetapi, lagi-lagi cacing di perutnya menyuarakan protes lebih lantang. "Huft .... Oke,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status