Share

Bab 25 Jahat

“Kak, dia baik-baik saja, ‘kan?” Maura mengulang pertanyaannya. “Kenapa diam?”

“Dia baik, sangat baik. Kamu tenang saja. Tidurlah, kamu pasti masih mengantuk.” Rangga mengusap lembut anak rambut yang lengket di kening Maura.

Maura menekuk jarinya, meminta Rangga mendekat. “Aku lapar, Kak,” bisiknya.

“Tan, apa dia sudah boleh makan?” Rangga berbalik menatap Siska.

“Minum yang hangat dulu. Kalau tidak mual, muntah, bisa lanjut makan.”

“Ren, tolong belikan minuman dan makanan hangat.”

“Tidak, aku mau kamu yang belikan. Aku ingin minum teh hangat dan makan nasi rawon.”

Rangga mengernyit sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan keluar kamar diikuti Reno. Setelah Rangga pergi, Alina duduk di samping ranjang dan meraih tangan Maura.

“Kak, maafkan aku. Kalau bukan karena aku memaksamu keluar bersamaku, semua ini tidak akan terjadi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status