공유

LUKA TERPENDAM
LUKA TERPENDAM
작가: Rania 1998

Part 1

작가: Rania 1998
last update 최신 업데이트: 2021-08-15 14:20:16

Jakarta, Senin 2019

Kini Awan mendung menyelimuti kota Jakarta suasana menjadi sedikit sejuk, tidak seperti hari-hari biasa yang dipenuhi polusi kendaraan. Berlahan rintik hujan turun. Terlihat beberapa orang yang sedang berjalan berlari mencari tempat teduh untuk berlindung, 

Sedangkan seorang gadis yang berdiri di seberang jalan terus menatap rintik hujan itu. Berlahan ia mengadahkan kepalanya kemudian menatap langit mendung yang menjatuhkan butiran air itu ke bumi. Seulas senyum manis ia kembangkan saat merasakan rintik hujan membasahi wajahnya ah tidak bukan hanya wajahnya tapi kini air itu memasuki sela-sela pakaian yang ia kenakan, membuatnya merasakan kedinginan.  

Almira Khalisa Fairuz nama gadis itu, ia kembali berjalan menyebrang saat tanda merah dilampu lalu lintas menyala ia tersenyum manis kemudian melambaikan tangan kanan pada teman yang sedang menunggu dirinya dipan restoran. Pertengahan jalan senyum gadis itu  lenyap saat ia melihat tanda bahaya yang dilakukan temannya itu seketika jantung Mira berdegub kencang sayup-sayup suara terdengar, langkah kakinya ingin berlari cepat namun sial semakin degup jantung itu berdetak lebih cepat, kakinya pun seakan berat untuk melangkah. 

Tuhan semoga semua baik-baik saja batinnya.

"Mira awas" teriak seorang gadis saat melihat dari kejauhan sebuah mobil melaju begitu cepat kearah Mira yang sedang berjalan menyebrang,namun sayang gadis yang ia panggil sepertinya tak mendengar teriakannya. Gadis berwajah Manis itu mengernyit bingung tak mengerti.

"Tuhan lindungi teman ku" batinnya

Brak

Waktu seperti berhenti saat terdengar suara dentuman, detak jantung gadis itu tidak beraturan saat melihat kejadian yang barusa terjadi. beberapa orang yang tadi sedang berlindung kini berlari menggerumuni sebuah mobil Sport seharga Rp.2,85 Milyar itu hampir saja menabrak seorang gadis namun sayang mobil itu malah menabrak pembatas jalan sehingga membuat mobil itu hancur.orang-orang langsung menyelamatkan sang pengemudi dan memanggil ambulance.

"Mira" teriak gadis kemudian berlari menuju temannya yang terduduk dengan tangan menutupi kedua telinganya

"Kau baik-baik saja?" tanya nya sambil mengecek tubuh gadis dihadapannya "Ra" tanyanya lagi saat tidak mendengar jawaban dari temannya.

"Oh astaga Ra, lutut mu berdarah" pekiknya keras saat ia ingin membantu gadis itu berdiri kemudian melihat lutut gadis itu berdarah dengan cukup deras.

"Aku baik-baik saja,Liy" ucap Mira baru tersadar kemudian meringis kesakitan saat ia ingin melangkahkan kakinya mengikuti Lily Ratu Nisa teman lama yang baru saja ia temui beberapa bulan ini. Meraka berdua bertemu kembali saat gadis itu baru pindah ke perguruan tinggi tempat Mira menuntut ilmu.

Kedua gadis itu berjalan memasuki restoran kemudian duduk di dalam ruangan khusus. Lliy adalah anak pemilik restoran jadi wajar saja jika gadis itu begitu mudah memasuki ruangan khusus ini.

"Tunggu sebentar Ra, aku akan mengambilkan kotak obat untuk mu" Lliy berjalan meninggalkan Mira masih menatap kosong kedua kakinya

Mira menghela nafas lelah ia bersyukur karena masih diberikan kesempatan hidup, sejak tadi ia masih memikirkan kejadian yang baru saja terjadi padanya jika saja sang pengemudi tidak membanting setir ke arah lain mungkin saja ia akan bernasip sama dengan mobil itu hancur, lalu bagaimana dengan pengemudinya ? bagaimana dengan keadaannya, Mira bergidik ngeri saat sekelibas bayangan mobil itu hampir saja menabrak dirinya.

"Augh kau menekannya terlalu keras Liy" ringis Mira saat temannya itu tiba-tiba menekan lukanya "lagi pula sejak kapan kau ada disini?" tanya nya heran saat tiba-tiba gadis dihadapannya membersihkan lukanya.

Lily mendengus kesal " saat kau sedang melamunkan hal yang tidak-tidak" ucap nya, Mira melotot dengan kedua bola mata yang hamir saja keluar "hal yang tidak-tidak apa maksud mu ?" katanya sebal. Apa barusan yang dikatakan temannya seperti mengarahkan kepada hal yang tidak benar, lagi pula sejak kapan seorang Mira memikirkan hal yang tidak benar dengus gadis itu,

Sedangkan Lily mengangkat satu alisnya saat melihat gadis dihadpannya memandang dirinyanya curiga Lily mendengus kesal saat ia memahami apa yang ada di dalam pikiran gadis dihadapannya, 

Mira meringis saat Lily mengobati luka pada kaki satu nya " maksud ku, kau pasti membayangkan bagaimana nasib mu tadi kan? Jangan berpikir yang tidak-tidak" ucap lily sambil membereskan kotak obat "kau tau Ra? jantung ku terasa akan melompat saat aku melihat mobil itu semakin mendekati mu" Mira tersenyum saat mendengar perkataan temannya itu sejak dulu ternyata temannya itu tidak pernah berubah selalu mencemaskan dirinya.

"Kau saja meraskan hal itu liy bagaimana dengan ku? aku seperti sedang mengikuti Ujian Nasional  kau tau kan antara aku akan lolos atau tidak" Mira manahan tawa saat melihat lily memutar kedua bola mata.

"Kau ini masih tetap sama seperti dulu. perumpamaan yang kau katakan barusan tidak begitu mengerikan dengan yang ku lihat tadi." Cibir lily saat Mira terkikik "selesai" gadis itu menepuk kedua tanganya pelan kemudian melihat temannya yang sedang mengecek kedua kakinya.

"Ku rasa kau cocok untuk menjadi seorang dokter Liy" katanya sambil memainkan kedua alisnya menggoda temannya itu

Lily mengangkat satu alisnya "kau tau sendiri kalau aku sangat tidak menyukai profesi itu. Darah dimana-mana,belum nanti saat harus membelah tubuh seseorang, itu sangat menjijikan " gadis itu bergidik ngeri. Mira sangat mengenal gadis dihadapannya ini lily sangat membeci atau bahkan trauma dia hanya takut saat melihat begitu banyak darah diakan mutah atau bahkan pingsan jika melihatnya maka dari itu lily sangat tidak ingin menjadi seorang dokter walaupun Ayah nya seorang Dokter bahkan memiliki rmah sakit yang cukup terkenal tapi begitu lah kedua orang tua gadis itu tidak memaksa putrinya untuk menjadi seorang dokter juga.

"oh..ayolah itu tidak semengerikan yang kau bayangkan, lagi pula kau akan terbiasa saat nanti kau menjadi seorang Dokter" lily memutar kedua bola matanya malas "apa lagi kau bisa dapat calon suami seorang dokter, aku dengar mereka itu sangat tampan, lihat saja mahasiswa kedokteran di kampus kita seperti seorang model" kata Mira sambil tersenyum manis.

"Terserah " kata lily kesal

Mira tertawa saat melihat lily merengut kesal padanya sudah lama ia tidak menggoda temannya itu, ternyata sangat mengasyikan.

"berhenti lah, apa kau ingin ku pukul luka mu itu?" kata Lily kesal saat Gadis dihadapannya itu tidak bberhenti tertawa. membuat tawa Mira berlahan berhenti

"Dasar pengancam" tutur Mira saat melihat lily yang benar-benar akan memukulnya.

"bagaimana dengan tawaran ku Ra? kau setuju?" tanya Lily

"ah iya aku sampai lupa dengan tujuan ku datang kesini" Mira mengeluarkan sebuah Map dalam tasnya kemudian memberikannya kepada lily, gadis itu mengernyit heran memandang Map itu sebelum ia mengambilnya

"Astaga untuk apa kau memberikan ini pada ku Ra?" tanya lily saat gadis itu membuka Map yang diberikan mira padanya yang isinya persyaratan-persyartan layaknya untuk mendaftar sebuah pekerjaan seperti ijazah pendidikan terakhir temannya itu.

"Mmm kau tau saat seseorang ingin bekerja mereka akan membuat persyaratan yang diminta Bos nya" jawab Mira santai."jadi aku membawanya untuk ku sebagai persyaratan bekerja" lanjutnya

Lily menetap tak percaya pada Mira "hey kau akan bekerja tempat ayah ku jadi" Lily mengembalikan Map itu pada Mira " ku rasa ini tidak dibutuhkan" lanjutnya sambil tersenyum pada Mira

"Benarkah? apa Ayah mu tidak akan mempermasalahkan hal ini " tanyanya heran

"Oh Astaga Ra, kau itu teman ku mana mungkin ayah ku akan mempermasalahkannya.jadi, berhentilah berpikir bodoh mu itu" tegas Lily

"Oke baiklah, terimakasih Lily ku" kata Mira dan tersenyum sambil merentangkan tangan untuk memeluk temannya " oh ayolah Lily kau akan membuat ku seperti orang bodoh?" rajuk Mira saat melihat lily hanya menggelengkan kepalanya " Kau memang bodoh Ra" ketus Lily seraya memeluk temannya itu

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening cant wait to read the next chapter.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • LUKA TERPENDAM   Bab 13

    Aksa menarik tangan Mira masuk kedalam apartemennya. Dengan kesal Mira mengikuti langkah laki-laki di depannya."Apa yang mau dilakukannya sebenarnya, dia pikir aku kucing" ungkap nya kesal mencoba melepaskan tangannya dari genggaman laki-laki yang menarik nya."Jangan kemana-mana, tetap duduk disini dan jangan coba-coba untuk kabur !" Ucap Aksa dengan nada mengancam setelah mengunci pintu Apartemen nya. Mata gadis di hadapannya meliriknya dengan sinis.Laki-laki itu berlalu meninggalkan Mira sendiri di ruang tamu. Mata gadis itu melirik keseluruhan ruangan dengan bosan."Disini sepi sekali" ucapnya bosan.KringDengan cepat Mira mengangkat Handphone nya lalu mengangkat panggilan."Ada apa Li?" Tanya nya "Aku baik-baik saja. Iya aku harap sampai nanti juga akan baik-baik saja" ucapnya ketus."Iya ya aku juga berharap begitu. Dia? Dia sangat menyebalkan. Kau pikir tampan saja cukup? Noo kau akan tau bet

  • LUKA TERPENDAM   Part 12

    “kau tidak merepokan Lis, kau tau betul dengan perasaan ku pada mu “ ucap Rama dengan senyum lirihMira mengernyit saat mendengarnya “ Perasaan ap…?” ucapanya berhenti saat tiba-tiba seseorang dengan kasar menarik pergelangan tanganya“Apa yang kau lakukan disini “ ucap seorang Laki-laki dengan kasar.Deg“Kak Rama” ucapnya lirihAksa menatap tajam Mira kemudian mengalihkan pandanganya pada Laki-laki dihadapanny, sedangkan Andreas dan Nik mentapa bingung pada Aksa“jangan menyentuhnya” ucap kasal Rama melihat Mira meringiiss menahan sakitAksa tidak memperdulikan ucapannya laki-laki itu dengan cepat menyeret Mira dari sana. Dadanya bergemuruh menahan marah saat melihat gadis nya tertawa dengan laki-laki lain. Gadis yang selama ini ia cari akhirnya takdir mempertemukan keduanya tapi sial

  • LUKA TERPENDAM   Part 11

    “LILY “ Teriak Mira membuat Lily terkejud kemudian melihat Mira yang berjalan cepat menuju kamar mandi.“ada apa dengan nya “ ucapnya saat mendengarkan umpatan-umpatan Mira padanya.***“pak mampir di restoran itu saja” tunjuk Andreas pada sebuah restoran“apa aku boleh memukulnya?” tanya Nik pada Aksa saat melihat Andreas dengan tersenyum menjengkelkan“silahkan “ ucapnya Aksa tak peduli.Nik tersenyum mentap Andreas yang melihhatnya dengan satu alisnya terangkat “kau akan apa ? “ ucap Andreaas saat melihat seringai Nik padanya***Lily menatap takjub pada Mira yang terlihat sangat cantik “Wow “ katanyaMira tersenyum manis saat melihat penamilannya, dengan rambut terurai dengan baju dres selutut sangat feminim, dan lihat alisnya tidak perlu di bentuk seperti apa yang dilakukan lily tadi padanya dan bibirnya hanya perlu sen

  • LUKA TERPENDAM   Part 10

    Flashback 10 Thun lalu“Apa kau tidak tahu malu ?” ucap seorang anak laki-laki kepada anak perempuan yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca“kau selalu mengikuti ku kemana pun aku pergi” sarkasnya kemudian mendorong anak perempuan itu “pergi lah dan jangan pernah mengikuti ku lagi “ ucapnya kejam kemudian berjalan meninggalkan gadis kecil itu yang sedang menangis***Sekarang...“Ara” ucapnya saat sekilas ingatan melitas dalam pikirannya, hanya satu orang yang selalu memanggilnya Rama dan itu Ara gadis kecil yang dulu sering mengkuti dirinya. Dan lihat gadis itu sekrang sudah tumbuh gadis cantik“Ra, kau dari mana…” ucapan Lily berhenti saat mmelihat siapa dihadapannya sekrang“pak, Aksa “ ucap lily sepontan, Mira tersentak kemudian menoleh pada Lily yang berdiri disampingnya &l

  • LUKA TERPENDAM   Part 9

    “Ketika Cinta datang dengan tiba-tiba dan ketika detak jantung berdegub dengan cepat untuk pertama kalinya, membuat ku seperti hal nya orang bodoh, atau saat aku tersenyum sendiri ketika mengingat bagaimana dirinya tersenyum pada ku, menjadikan ku seperti kehilangan kewarasan ku “ Lily tersenyum manis saat membaca sepucuk surat.“kau tau Ra, kata-katanya sangat manis “ ucap lily dengan tulus setelah gadis itu membaca buku harian MiraMira merengust kesal saat lily dengan memaksa mengambil buku didalam tasa nya kemudian membacanya “kau sangat menyebalkan ucapnya kemudian manirik buku miliknya ituLily tersenyum melihat raut wajah Mira yang memrah karna ia goda “ pipi mu memerah Ra” ucapnya sekiti terkejud membuat Mira memegang kedua pipinya“oh asataga kau sangat lucu “ ucapnya sambil tertawa“apa itu Re

  • LUKA TERPENDAM   Part 8

    “Kau “ pekik gadis itu membuat Aksa menatap heran padanya“Pak Aksa “ ucap Alex membuat Aksa mengalihkan pandanganya pada laki-laki itu, sedangkan gadis dihadapnnyan menatap tak percaya pada alex.Beberapa saat kemudian Aksa tercengang saat melihat gadis yang baru saja ditolongnya tibs-tiba berlari begitu cepat meninggalkan dirinya dan Alex begitu saja.“tapi, wajahnya sangat familiar, apa aku pernah bertemu denganya “ gumamnya saat melihat Gadis yang sedang berlari itu tiba-tiba berhenti saat melihat sebuah taksi “bukan kah dia gadis gila yang bertengkar dengan Reas ?” ucapnya saat baru saja mengingat siapa gadis itu tapi ada apa dengan jantungnya mengapa berdegup dengan cepat saat melihat gadis itu, lalu kenapa wajahnya sangat familiarMendengar itu Alex mengalihkan pandanganya pada Aksa “Bapak mengenal Mira ?” tanya Alex

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status