Share

Part 9

“Ketika Cinta datang dengan tiba-tiba dan ketika detak jantung berdegub dengan cepat untuk pertama kalinya, membuat ku seperti hal nya orang bodoh, atau saat aku tersenyum sendiri ketika mengingat bagaimana dirinya tersenyum pada ku, menjadikan ku seperti kehilangan kewarasan ku “ Lily tersenyum manis saat membaca sepucuk surat.

“kau tau Ra, kata-katanya sangat manis “ ucap lily dengan tulus setelah gadis itu membaca buku harian Mira

Mira merengust kesal saat lily dengan memaksa mengambil buku didalam tasa nya kemudian membacanya “kau sangat menyebalkan ucapnya kemudian manirik buku miliknya itu 

Lily tersenyum melihat raut wajah Mira yang memrah karna ia goda “ pipi mu memerah Ra” ucapnya sekiti terkejud membuat Mira memegang kedua pipinya 

“oh asataga kau sangat lucu “ ucapnya sambil tertawa 

“apa itu Reo ?” tanya lily pada Mira saat melihat seorang laki-laki sedang bersama seorang perempuan berjalan menuju gedung 

Mira mengalihkan pandangnya melihat arah yang ditunjuk lily “Rahma” gumamnya saat melihat seorang gadis yang berjalan beriiringan dengan laki-laki yang bernama Reo.

“apa gadis itu yang membuat mu menangis dijalan kemarin ?” tanya lily dengan mata membola kemudian mengalihkan pandangnya pada kedua orang yang sudah masuk dalam gedung itu melihat temannya itu dengan mata yang bengkak membuat darah dalam tubuh lily mendidih ia sangat ingin menghajar gadis yang membuat Mira bersedih, Mira sudah ia anggap sebagai saudari perempuannya maka jika ada yang menyakitnya berarti juga sama saja menyakiti dirinya.

“kau tenang Ra, aku akan datang untuk menghajarnya “ ucap Lily beringas kemudian beranjang dari duduknya 

“hei kau akan kemana “ tanya Mira kemudian menarik lengan kanan gadis dihadapannya dan merentangkan tangannya untuk menghalangi jalan lily “aku ingin mencakar gadis itu “ ucapnya kesal dan berlalu berjalan melawati Mira 

Mira menarik Lily menjauhi gedung itu kemudian duduk kembali di taman “ kau iini seperti singa “ ucapnya sambil menggelengkan kepala 

“sudah lah lagi pula aku sudah tidak ingin mengenal mereka, jadi..” ucap Mira sambil mentap Lily serius “ lupakan saja, sebaiknya kita datang ke Aula sekarang, bukankah akan ada seminar disana ?” ucapnya pada Lily

“Astaga, aku melupakannya “ Lily beranjak dari duduk nya dan menarik tangan Mira kemudian menarik gadis itu menuju aula “ apa kau tidak bisa pelan-pelan saja “ ucap Miras kesal saat dirinya ditariik begitu saja.

“kau tau dia ada sini “ ucap Lily 

“siapa ?” tanya Mira 

“kau akan tahu nanti , jadi ingat jangan pergi kemanpun kau harus selalu bersama ku “ Lily mengajukan jari kelingkingnya pada Mira yang dibalas gadis itu dengan menautkan jar kelingking miliknya juga 

“baiklah “ ucap Mira 

***

“Apa kau mengikuti ku sejak tadi?” cerca Aksa pada Andreas yang sejak tadi mengikuti dirinya 

Andreas tersenyum cangngguk pada Aksa “ tidak apa-apa” ucapnya kemudian duduk didekat Aksa 

“Siang pak, “ ucap seroang mahasiswa pada Aksa dan Andreas 

“ siang “ ucap Andreas sedangkan Aksa hanya melihat sekilas kemudian kembali bermain pada hanfone miliknya 

“ Acaranya akan di mula sekrang, jika bapak berkenan Pak Aksa, apa bisa anda sebagai pemberi sambutan ?” ucap mahasiswa itu hati-hati, Aksa mendongak melihat kepada mahasiswa dihadapannya kemudian melihat pada Andreas 

“ aku tidak bisa, jadi aku harap pak Andreas saja yang mengantikan ku “ ucap Aksa membuat Andreas langsung saja melihat pada nya 

“apa kau keberatan ?” katanya saat melihat Andreas yang angkan protes padanya 

Andreas melihat Aaksa kesal “ Baiklah” ucapnya pasarah 

Mahsiswa itu mengangguk mengerti, kemudia ia berlalu pergi meninggalkan Aksa dan andreas 

“permisi pak “ ucap Nik 

“kau lama sekali “ Aksa mengambil map yang dibawakan Nik untuknya 

“maaf, tapi parkirannya cukup jauh “ ucapnya seraya duduk bersebrangan dengan Aksa dan Andreas 

“alasa “ ucap Andres, mendengar perkataan andreas Nik mendelik tajam pada laki-llaki itu .

“apa?”tantang Andreas pada Nik 

Nik menggeleng kepala kemudian mengalihkan pandnganya kearah lain, tidak akan menang jika harus bertengkar dengan laki-laki itu 

“kau ini sedang apa ?” tanya Andreas saat melihat Aksa yang sejak tadi sangat serius focus dengan hanfone miliknya.

“bukan urusan mu “ ucapnya kemudian menyembunyikan handfone milknya dari Andreas 

“kau sangat mencurigakan” ucapnya kemudian mengeluarkan hanfone miliknya juga .

“ Astaga “ pekik Andreas saat melihat notifikasi pesan milknya kemudian melihat pada Aksa dengan senyum 

“apa ?” tanya Aksa heran 

Andreas langsung memeluk aksa” aku sangat bahagian “ ucapnya 

Aksa mendngus kesal kemudian melepaskan pelukan laki-laki dihadpannya dengan kasar “ kau membuatku ingin muntah “ ucap Aksa kemudian beranjak darii duduknya 

Aksa berjalan menuju ruangan tempat acara “ shit “ ucapnya saat melupakan sesuatu “ apa aku sudah rapih ?” ucap nya pada nik yang sejak tadi mengikuti dirinya 

“iya, pak” jawab Nik 

Aksa mengangguk kepalanya “ kau duluan saja, aku ada urusan sebentar “ Nik mengangguk kemudian berjalan melewati bosnya itu sedangkan Aksa berjalan berlawan arah dengan Nik .

“kau mau kemana?” tanya Andreas saat melihat Aksa berjalan melewati dirinnya begitu saja 

Aksa melihat sekilas Andreas kemudian berlalu meninggalkan laki-laki itu tanpa menjawab pertanyaannya 

Andreas mengangguk mengerti saat melihat Aksa pergi berbelok memasuki Toilet .

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status