Share

Part 5

Aksa dan Andreas memasuki Lift saat pintu terbuka saat Andreas akann menakann tombol tiba-tiba seorang Gadis dengan cepat mengganjal pintu dengan ka kirinya agar pintu lif tersebut tidak tertutup.

“Untung saja “ ucap lantang Gadis itu yang tak lan adalah Mira “ Maaf “ ucap nya lagi saat menyadari ada orang didalam lif tersebut dengan cepat ia memasuki lif . saat ia akan menekan tombol ada orang lain yang lebih dulu menakan tombol itu.

“Gadis Gila “ ucap sala satu dari mereka membuat gadis itu membalikan badan menghadap orang tersebut, Mira terkejud saat siapa orang yang dengan seenaknya mengatakan dirinya gila “Kau” tunjuknya didepan wajah pemuda itu “ Muka Datar “ ucapnya dengan nada terkejud 

Andreas menggeram kesal saat telunjuk gadis itu tepat berada dihidungnya dengan kasar ia menepis tangan gadis dihadapanya “Apa yang kau katakan?” katanya dengan dingin.

Mendengar nada dingin dari Andreas. Aksa mendongakan kepalanya yang sejak tadi sedang memainkan Hanfone miliknya, Aksa mengalihkan pandanganya pada gadis dihadapan Andreas ia mengernyit heran saat melihat gadis itu sangat familiar fikirnya.

Mira mengusap tangan kanannya yang merasa sakit saat setelah ditepis kasir oleh pemuda dihadapannya ini “ kau sangat marah, saat aku mengatakan mu, sedangkan kau, dengan seenaknya mengatakan ku Gila “ Omelnya tanpa melihat seseorang lagi dibelakang pemuda dihapannya

“kau memang Gila “ ucap nya setelahh menilai keadaan gadis dihapannya yang sangat berantakan.

Mira yang diejek seperti itu menatap horror Andreas ia membalikan badanya lagi kemudian matanya melirik pada penunjuk lantai yang akan mereka tuju saat setelah itu Mira menyeringai dengan kejam, Andreasn mengernyit heran saat melihat seringaian gadis dihapannya.

Ting

Pintu lif terbuka bersaam dengan itu Mira membalikan badanya kemudian menendang Andreas pada bagian intim nya membuat pemuda itu terhuyun kebelakang dengan memegang bagian yang ditendang gadis itu

“Fuck” umpat Andreas, Aksa yang menyaksikan hal seperti itu sangat terkejud membuat kedua bola matanya terbelalak

“Hancur sudah masa depan mu Dre” gumamnya sambil memegangi Andreas yang hampir saja terjatuh.

“aughh Sial Gadis gila “ umpat Andreas yang msih merasakan sakit.

“pasti sangat sakit “ ucap Aksa membuat Andreas mengalihkan pandanganya pada pemuda di sampingnya .

“kau pikir saja sendiri” ketus Andreas

“sudahlah, sebaiknya kita keapartemen saja “ ucap Aksa sambil menuntun Andreas keluar Lif

“awas saja saat nanti aku bertemu gadis gila itu aku akan membalas dendam padanya “ ucap Andreas kesal

“haha, sebelum itu, kau harus kedokter lalu periksa adikmu itu, apa dia baik-bak saja atau tidak “ ledek Aksa .

Sedangkan Mira, Gadis itu berlari cepat meninggalkan keduanya .

“Lily, cepat buka “ Mira menggedor pintu Apartemen milik temanya sesekali kepalanya menengok kanan kiri takut pemuda itu mengejar dirinya.

Cklek 

Pintu itu terbuka dengan cepat Mira menerobos masuk kedalam kemudian duduk di sofa dengan nafas yang masih tak beraturan, sampa-sampa dirinya tidak mengirukan Lily yang menatap dirinya heran.

“kau bbar saja mengikuti lomba lari Ra?” tanya lily dengan alis terangkat satu saat melihat kondisi temanya itu yang emm sangat berantakan.

“Apa kah tau tidak memberikan ku minum terlebih dahulu, baru kau bisa mengintrogasiku Liy?” ucap Mira memohon.

Lily mendengus saat melihat Mira memohon seperti itu “Baiklah “ katanya kemudian berjalan menuju dapur dan membawa air putih gadis itu duduk dihadpan Mira

Dengan cepat Mira mengambil gelas itu lalu meminumnya “Terimakasih “ ucapnya setelah meminumnya.

“Jadi,?” tanya lily

Mira menarik nafas kemudian membuangnya “ sebentar nafas ku belum sepenuhnya kembali “ jawabnya 

“Baiklah-baklah” ucap lily pengertian

Mira tersenyum “kau selalu mengerti diri ku liy” sambil memainkan kedua alisnya

**

Aksa tak berhenti untuk tertawa saat mendengar kekesalan dari Andreas pasalnya sejak kejadian yang baru dialami temannya itu Membuat Andreas mengumpat kasar dan melontarkan sumpah serapah pada gadis itu, entah apa yang ada dipikiran gadis itu dengan berani nya menendang harta berharga milik seorang Andreas, memikir kan hal itu Aksa sangat salaut dengan keberani gadis itu.

“apa kau tidak bisa bberhenti dengan tawa mu itu?” Kata andreas dengan kesal saat melihat Aksa yang tidak juga berheni menertawakan dirinya.

“Tidak “ jawab Aksa sepontan 

“ckckc kau sangat kejam “ decak Andreas seraya duduk di sofa, Aksa duduk di sofa ruang tamu dengan malas dirinya membaringkan tubuhnya di atas sofa,

“aku sangat salut dengan keberanian gadis itu “ ucap aksa dengan menahan tawa, Andrea mengalihkan pandangannya pada temannya itu kemudian mendengus kesal saat melihat Aksa yang menahan tawanya “ kau sangat bahagia saat aku menderita “ ucap Andrea kesal 

“ Apa masih sakit ?” tanya Aksa aat melihat Andreas meringis 

“tidak seberapa, tapi ngilunya masih terasa sedikit sakit “ jawab Andreas lirih membuat Aksa juga meringis “ apa perlu aku memanggilkan mu dokter ?” tanya Aksa 

“ tidak perlu tapi…” belum sempat Andreas menjawab suara bel berbunyi nyaring membuat kedua nya saling pandang seakan bertanya siapa yang datang bertamu, Aksa mengendikan kedua bahunya

“apa kau bisa membukan pintu, aku sangat lemas sekrang “ ucap Aksa dengan memelaskan muka miliknya membuat Andreas mendengus melihatnya

Dengan enggan Andreas berjalan menuju pintu untuk membuka pintu, Andreas terdiam saat melihat siapa yang datang bertamu.

“ Bibi ?” 

“dimana dia Reas ?” tanya wanita parubaya yang tak lan ibu dari Aksa, Andreas mengambil Rantang makan yang diberikan wanita parubaya itu padanya

 “masuklah dulu Bibi ,” ucap Andreas sopan, kemudian wanita parubaya itu pun memasuki Apartemen milik anaknya itu,

“kau ini bagaiman Aksa?” omel seorang wanita pada Aksa saat meliat anaknya itu sedang membaringkan badannya di sofa “ Ibu “ ucap Aksa terkejut saat melihat keberadaan ibunya dihapadanya sekarang

“lihatlah wajah mu ini, msih terlihat pucat seperti mayat “ ucap ibu aksa mengabaikan sapaan anaknya itu , Aksa membelalakan mata saat mendengar perkataan ibunya 

 Andreas datang dengan membawa satu manggko bubur ayam lalu memberikannyaa pada aksa.

 “Aku baik-baik saja Bu,” ucap nya sambil memakan bubur yang dibuat oleh wanita dihadapannya ini ibu nya pikir dirinya selamah itu batinnya.

“kau ini selalu seperti ini “ ucap kesal wanita paru baya yang tak lan ibu aksa.

Tadi saat menndengar percakapan suami nya melalui handfone membuatnya sangat terkejut.

bagaimana tidak, putra satu-satu nya mengalami kecelakaan namun lihat lah suaminya itu tidak member tahu dirinya. membuatnya sangat marah dan kemudian berjalan menuju rumah sakit tempat Aksa di rawat menunggalkan suaminya itu dirumah sendiri.

Belum keterkejutannya disana anak nya itu mebuat ulah dengan memaksa pulang saat kondisinya masih sanngat lemah, untung saja dirinya cepat menghubungi andreas,.

“Aku sudah mengatakan hal itu berulang-ulang kali Bi” ucap andreas yang sejak tadi duduk dihapan keduanya.

 “tapi lihat lah dia dengan santai memakan bubur seperti itu, apa dia tidak takut di marahi oleh paman “ adu Andreas saat melihat Aksa memakan bubur ayam dengan lahap.

Aksa memutar kedua bola matanya malas saat mendengar keluhan temannya itu “ kau saja yang penakut” ucapnya malas 

“nanti ayah mu akan datang, jadi sekrang kau istirahat saja” ucap Ibu Aksa lalu mengambil mangkung bubur yang sudah habis “kau Reas tugas mu menjaga dia” tunjuk ibu Aksa pada anaknya. 

Andreas dan aksa mengangguk paham “atau kau akan ikut Ibu pulang saja?” tawarnya pada Aksa

“tidak” jawab aksa cepat, dirinya tidak ingin pulang jika ia pulang dalam kondisi seperti ini maka dapat dipastikan dirinya akan selalu diawasi oleh kedua orang tuanya dan itu membuat Aksa tambah stresa nantinya 

“baiklah kalau begitu” ucap ibu Aksa sambil menyelimuti tubuh aksa dengan selimut, kemudian memeriksa dahi akas yang terlihat memar

“bu akan datang lagi nanti malam membawakan makanan kesukaan mu ya” ucap Ibu aksa kemudian mencium kening putranya.

“jangan lupa hubungi ibu ini jika terjadi sesuatu ya” Aksa tersenyum seraya menganggukan kepalanya paham 

“baklah, ibu pergi dulu “ ucap ibu aksa kemudian berjlan keluar apartemen annaknya itu.

Aksa tersenyum manis kemudian mengernyit heran saat merasakan spi dalam apartemennya,matanya berkeliling mencari Andreas yang sejak tadi tidak mengelurkan suara 

“dimana dia ?” tanya Aksa 

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status