Share

Perlu Bicara

“Flirting? Ini yang kamu bilang flirting?”

Anira benar-benar gemas dengan wajah sok polos Reksa. “Oh, jadi kalau bukan flirting, apa namanya? Kaya gini cara lo memperlakukan semua teman perempuan lo?”

Reksa tersenyum tipis. “Kamu nggak usah nanya, kamu tahu jawabannya.”

Anira memutar bola matanya malas. Mau membantah juga dia tidak bisa. Itu adalah efek karena dia terlalu lama bersahabat dengan Reksa. Dia tahu manusia kaku itu bahkan tidak bisa berbicara manis pada perempuan selama ini.

“Siapa yang tahu. Mungkin lo melakukannya saat nggak ada gue. Kan gue nggak mengawasi hidup lo 24 jam.”

Reksa menghela napas panjang. Ia melaju meninggalkan tempat itu. Tidak menanggapi argumen Anira. Dia tahu, gadis itu berargumen hanya karena menolak kalah.

“Terus, gimana sama perempuan yang lo maksud waktu itu?”

Reksa melirik Anira. “Kamu serius nanya?”

“Memangnya ada yang salah?” Anira mengangkat dagunya berani. Wajah gadis itu mengingatkannya pada kucing persia yang arogan dan penuh dengan per
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status