Share

57. Cinta yang hilang.

"Apa-apaan ini? Kenapa kalian berdua ribut-ribut seperti ini? Dan kamu Rio! Sebagai lelaki, tidak pantas kamu menaikkan tanganmu memukul istrimu seperti ini!" ujar Mas Arman.

Ia tampak marah, melihat Mas Rio melayangkan tangan ke arah Nina. Karena selama menikah dengannya, aku tahu betul sifat Mas Arman yang pantang memukul perempuan, walau dalam keadaan marah sekalipun.

Mas Arman beralih menatap ke arahku. "Bunda, bawa Naira masuk ke kamar!" perintahnya. Aku mengangguk, menggandeng tangan Naira, mengajaknya masuk ke kamar kami yang ada di lantai atas. Kamar yang biasa kami tempati saat menginap di tempat Mama.

"Aku tidak bermaksud untuk berlaku kasar padanya, Mas. Hanya saja, dia tidak bisa mengontrol sedikit saja ucapannya! Mulutnya seolah tidak pernah di ajarkan tata Krama! Aku benar-benar hilang sabar menghadapi segala tingkah lakunya."

Sayup-sayup masih bisa aku dengar pertengkaran mereka dari balik pintu ini. Suara Mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status