Accueil / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 7.Rahasia Qing Yue(2)

Share

7.Rahasia Qing Yue(2)

Auteur: Gibran
last update Dernière mise à jour: 2024-02-07 07:31:39

"Bagaimana kau bisa tahu semua itu?" tanya Qing Yue penasaran.

Bara Sena tersenyum menyeringai.

"Tak hanya tahu hal itu, aku juga bisa mengobati penyakit yang di akibatkan racun dingin di dalam tubuhmu. Jangan anggap remeh suamiku ini, meski aku lemah, tetap saja aku adalah seorang tabib yang hebat di Kota Nanjing Hahahaha!" kata Bara Sena dengan hidung yang serasa memanjang.

Akhirnya dia bisa sedikit sombong didepan istrinya sendiri. Namun, itu tak berlangsung lama setelah Bara melihat tatapan mata Qing Yue yang seolah ingin membunuh dirinya. Dengan cepat Bara segera bersembunyi di balik pohon.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Qing Yue heran.

"Jangan bercanda dengan tampang polos seperti itu! Aku takut kau akan membunuhku!" kata Bara Sena.

Qing Yue menatap pemuda itu.

"Aku tak akan membunuhmu hanya karena hal itu. Tapi, sedikit nya akan kupatahkan kakimu..." kata Qing Yue membuat Bara semakin ciut.

"Kau tenang saja, aku tidak akan menyakiti dirimu. Karena kau semua yang kau katakan it benar. Hanya saja, darimana kau bisa tahu? Bahkan tabib hebat pun belum tentu tahu racun dingin yang sebagian besar dialami oleh para murid Istana Awan Es. Kau bisa melihat hal itu, aku akui, kau cukup berkemampuan," kata Qing Yue.

Bara Sena keluar dari balik pohon.

"Aku tahu dari meridian milikmu," kata Bara.

"Meridian?"

Bara mengangguk.

"Tapi, aku tak ingat kau pernah memeriksa meridian ku?" tanya Qing Yue.

"Tidak, aku pernah memeriksa meridianmu. Ketika kakek mendatangi kita da aku memegang tanganmu," kata Bara sambil melipat tangannya didepan dada.

"Jadi kau benar-benar melakukannya dengan sengaja!?" tanya Qing Yue keras.

"Aku..."

"Karena kau suka sekali memeriksa meridian, kenapa tak kau periksa meridian bibimu itu!?" potong Qing Yue.

"Aku tidak bercanda! kau sedang sakit istriku! Dan masalahnya adalah latihan pengendalian Jurus Seribu Es Langit!" kata Bara meyakinkan.

"Cukup!" hardik Qing Yue kesal.

Tangan Qing Yue menyala biru. Disertai hawa dingin yang luar biasa, tangan gadis itu menyambar ke arah leher Bara. Namun sang pemuda tidak bergeming sama sekali.

"Kalau kau berani berbicara lagi, maka aku tak akan membiarkan kau pergi dengan mudah!" kata Qing Yue mengancam .

"Oh, benarkah? Bagaimana jika aku tetap mengatakannya?" tanya Bara tanpa rasa takut.

"Kau...!"

"Aku bisa membiarkan dirimu merasakan dinginnya racun es tersebut. Tapi, aku tak akan membiarkan istriku hidup setengah dari umurnya..." kata Bara Sena membuat Qing Yue tertegun.

"Pada umumnya, setiap orang yang mendalami tenaga dalam mereka akan hidup lebih panjang dsri orang biasa. Namun, sepertinya itu tidak berlaku pada kalian yang hidup di Istana Awan Es. Kalian semua mempunyai umur setengah dari yang seharusnya...Dan itu semua karena Jurus Seribu Es Langit!" kata Bara Sena.

Qing Yue terpana sesaat. Lalu dia pun menarik tangannya kembali.

"Aku tak salah tentang hal itu bukan?" tanya Bara.

"Apa yang kau katakan meman benar. Lalu apa?" tanya Qing Yue.

"Lalu apa? Tentu saja aku harus mengobati mu sampai sembuh dan semua racun dingin itu hilang dari dalam tubuhmu," kata Bara sambil tersenyum lebar.

"Apa kau serius? Aku bisa membunuhmu jika kau berbohong," kata Qing Yue mengancam.

"Memangnya kau pikir, siapa yang mau mati muda?" sahut Bara sambil mengajak gadis itu masuk ke dalam kamar mereka.

Qing Yue duduk di atas kasur. Sementara Bara mengeluarkan sesuatu dari dalam Dunia Penyimpanan miliknya.

Itu adalah sebuah kotak merah yang saat dibuka , didalamnya ada dua belas jarum perak. Qing Yue terkejut melihat jarum perak tersebut.

"Jarum perak!?" seru Qing Yue.

Dia memperhatikan Bara yang mengambil jarum tersebut dengan tenang. Di dalam hati gadis itu bertanya-tanya, bagaimana bisa seorang pemuda berumur belasan tahun sudah mengerti cara menggunakan jarum perak yang seharusnya dilakukan oleh mereka yang sudah disebut sebagai Dewa Obat.

"Qing Yue, isriku...Jangan memperhatikan wajahku terus. Harusnya kau juga memperhatikan tanganmu," kata Bara mengagetkan si gadis.

Qing Yue terkejut saat dia melihat satu jarum perak telah menancap di punggung telapak tangannya.

"Dia melakukannya tanpa aku sadari. Bahkan jika aku teralihkan, aku seharusnya tetap menyadarinya. Padahal dia hanya seorang dengan meridian yang rusak...!" batin Qing Yue.

"Bernapaslah secara perlahan...Tubuhmu harus dibuat senyaman dan setenang mungkin. Dan jangan gunakan kekuatan es mu lebih dulu," kata Bara memberitahu.

Lalu, tiba-tiba pemuda itu bergerak cepat menancapkan tujuh jarum perak yang lainnya ke punggung telapak tangan gadis itu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Qing Yue sambil menatap tangannya yang tiba-tiba terasa hangat. Aura biru keluar dari delapan jarum perak tersebut.

"Tanganku menjadi jauh lebih ringan..." batin Qing Yue.

"Aku mengeluarkan racun dingin yang menutupi meridianmu. Jadi itu akan terasa lebih baik dan hangat. Hanya saja, aku yakin kau tidak akan membuatku melangkah lebih jauh lagi...Jika di perbolehkan, aku dapat dengan mudah meningkatkan kecepatan tenaga dalam mu untuk mempelajari Jurus Seribu Es Langit..." kata Bara.

Qing Yue ta menyahut. Namun mata dia menatap tiga jari Bara yang terkembang.

"Sebanyak tiga kali lipat dari yang biasa kau lakukan," kata Bara melanjutkan.

Dan itu membuat Qing Yue sangat terkejut.

"Ti...Tiga kali lipat!? Itu tidaklah mungkin! Jika kau memiliki kemampuan itu, kau akan mengacaukan seluruh dunia!" setu Qing Yue membuat Bara tersenyum.

"Kau akan tahu jika kau mencobanya. Tapi, itu sesuatu yang mungkin tak kau inginkan..." ucap Bara.

"Apa maksudmu?" tanya Qing Yue dengan mata masih menatap wajah pemuda itu.

Bara menatap gadis itu dengan tatapan tajam.

"Qing Yue istriku, bisakah kau melepas pakaianmu?" tanya Bara dengan penuh percaya diri.

Kedua mata Qing Yue menyala biru setelah mendengar apa yang Bara katakan. Melihat hal itu, ciut seketika nyali Bara Sena.

"Apa kau bilang!?"

Bara Sena menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku tak mengatakan harus telanjang. Kau hanya cukup membuka sebagian pakaianmu, itu saja...!" kata Bara dengan cepat sebelum Qing Yue marah besar.

"Huh..! Aku akui, kau memang cukup mahir. Bahkan sulit dibayangkan bagaimana orang seumuranmu sudah semahir ini dalam hal pengobatan," kata Qing Yue sedikit memuji.

"Ini semua berkat guruku," sahut Bara Sena.

Qing Yue menatap Bara dengan serius.

"Apa kau sungguh bisa meningkatkan pelatihan tenaga dalamku hingga tiga kali lipat?" tanya gadsi itu.

"Ya, aku bisa." jawab Bara yakin.

"Di dunia ini, yang kuat yang berkuasa. Tak ada yang akan menolaknya," batin Bara sambil menatap wajah istrinya .

Qing Yue pun naik ke atas kasur dan membelakangi Bara Sena.

"Kalau begitu, biarkan aku melihat kehebatan pengobatan misterius milikmu!" kata Qing Yue.

Bara Sena duduk bersila di atas kasur dibelakang Qing Yue. Dan mereka berdua duduk seperti itu sudah lewat dua jam. Namun tak ada yang dilakukan oleh Bara Sena sedikit pun.

"Kenapa kau diam saja?" tanya Qing Yue penasaran.

"Ehem! Aku sudah katakan bukan...?"

"Apakah aku harus me..."

"Ya! Kau harus melepasnya!" potong Bara dengan penuh semangat.

"Dan biarkan aku melihat kulit punggungmu yang mulus...hehe..." lanjutnya dalam hati.

"Ahh..." waja Qing Yue memerah. Namun dia sangat ingin meningkatkan kecepatan nya dalam berlatih Jurus Es.

Qing Yue membuka pakaian nya sehingga dari belakang Bara Sena bisa melihat punggung putih dan mulus milik istrinya sendiri.

"Cepat lakukan! dan jangan pernah berpikir yang aneh-aneh! Atau kau tak akan bisa keluar dari sini!" kata Qing Yue dengan wajah merah.

"Bukankah tubuh seorang istri memang seharusnya untuk dilihat suaminya? Dia membuatku menjadi seperti seorang bajingan mesum!" umpat Bara dalam hati.

Namun saat dia menatap punggung Qing Yue, darahnya mengalir lebih cepat dan jantungnya berdegub kencang.

"Tapi, aku akui...punggung istriku begitu putih dan lembut...Aku penasaran bagaimana rasanya..."

"Apa kau hanya akan terus berdiam diri dan menatap tubuhku!? Kau masih ingin hidup dengan baik bukan!?"

Mendengar umpatan Qing Yue, Bara pun tersadar.

"Aku butuh menyiapkan tenaga dan tempat yang pas untuk menanamkan jarum. Karena aku tak bisa merabanya, maka aku hanya bisa menatapnya," kata Bara sambil menyiapkan 30 jarum perak dari Dunia Penyimpanan miliknya.

Bara pun mengambil satu jarum. Dengan kekuatan yang dia miliki, dia pun mulai menancapkan jarum-jarum itu ke tubuh Qing Yue.

"Aku hanya bisa merasakan jarum...Bahkan dia sering berbicara mesum padaku...tapi dia tidak menyentuh saat tubuhku terbuka seperti ini...Dia seperti layaknya pria sejati..." batin Qing Yue sambil memejamkan matanya merasakan kekuatan aliran racun dingin yang tersedot oleh jarum.

Tak hanya itu, dari dalam jarum itu, Qing Yue juga merasakan hawa hangat yang mengalir kedalam tubuhnya.

"Hawa hangat yang seharusnya telah musnah seiring dengan berkembangnya Jurus es...Kini hawa hangat itu kembali lagi...Aku benar-benar bisa berlatih lagi...? Ugh...Siapa sebenarnya Xiao Feng ini? Apakah dia menyembunyikan identitas aslinya? Dia sangat sulit di mengerti..." batin Qing Yue.

Tiba-tiba , Qing Yue merasakan aura tenaga dalam keluar dari tangan Bara Sena.

"Xiao Feng! Apa yang akan kau lakukan dengan tenang dalam kecil itu!? Kau bisa menyakiti dirimu sendiri!"

"Tak apa, jangan bergerak! aku masih bisa menahannya!" sahut Bara sambil bersiap menancapkan jarum yang terakhir.

"Ini bukan hanya tenaga dalam milikku. Tapi juga tenaga dari tanaman obat Bunga Api. Jarum ke-30...Aku tak menyangka ini akan memakan banyak tenaga dalam yang aku miliki..." batin Bara Sena.

Akhirnya setelah dua jam Bara berkutat dengan jarum-jarumnya, dia pun roboh di atas kasur. Qing Yue segera membalikkan tubuh dan menatap ke arah pemuda yang baru saja mengobati dirinya.

"Xiao Feng!" seru gadis itu sambil menatap Bara yang bersandar pada ranjang. Pemuda itu tersenyum dengan muka pucat.

"Berhasil bukan?" tanyanya.

"Kekuatan ku saat ini mengalir dengan sangat lembut...Dia sungguh melakukannya. Jika guru tahu hal ini, dia pasti akan terkejut..." batin Qing Yue.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status