Setelah hari menjelang malam kakek tua, melihat Galuh Tapa menceritakn hal tentang penampakan rumah yang ada ditengah desa kakek sangat terkejut.''anak ini memang anak yang berhati emas yang yang mampu mengambil batu pusaka dari sumber energi yang terpancar dari rumah itu.jika dia berhasil,maka kekuatan pemuda ini akan bertambah, bahkan dalam seketika. "gumam kakek dalam benahnya.Galuh Tapa pamit sama kakek untuk berlatih diluar gubuknya, kakekpun mengizinkan pemuda itu.Sedangkan kakek dan Serampang hitam mereka duluan untuk istirahat.Sehingga Galuh Tapa beranjak dari tempat itu, lalu keluar dari gubuk kakek, pemuda ini bertekat untuk mengasa kemampuannya untuk meningkatkan level, karna ilmu yang dimiliki masih dalam level awal.Galuh Tapa mengerakkan seluruh tubuhnya untuk memanaskan suhu tubuh, kini dia siap untuk memulai latihan pertama. Setelah Galuh Tapa melatih ilmu meringankan tubuhnya,dengan cepat sepat kilat dia melompat diatas kayu besar dan terbang diawang-awang se
Setelah satu bulan dii gubuk kakek, kedua pemuda ini baru memahami sipat kakek, karena kakek tua itu sering memeberi nasehat.Dimalam yang panjang, mereka bercerita sembari makan dan minum, akhirnya kakek memberi tahu namanya, namanya adalah Eyang Suta bahwa dia adalah adek Eyang Saga,yang ada didalam tubuh Galuh Tapa. Eyang Saga hanya bisa bertempat di jiwa manusia dan dibenda mati, karna dia telah menentukan pilihannya hidupnya sebagai jiwa pusaka.Namun Eyang Saga memiliki pancaran energi yang kuat, bahkan jiwa pemuda yang telah menyatu dengannya bisa memakai energi itu.Sedangkan kemampuan Eyang Suta bisa membaca isi hati seseorang,ilmu yang dimilikinya juga sangat tinggi.Akan tetapi, Eyang Suta sudah lama tidak menggunakan kemampuannya, hanya ilmu membaca isi hati dan pikiran orang itu yang sering digunakan.Kini Galuh Tapa meraskan energi yang besar dalam tubuhnya, dia mencoba ilmu yang dimilikinya. Dia langsung melompat dan terbang di awang awang, hingga satu jam lebi
Setelah dari gubuk Eyang Suta kedua pemuda ini mulai mendekati wilayah kerajaan Pasma lebar.Namun harus melalui beberapa desa untuk sampai kekerajaan, sedangkan beberapa desa mengalami permasalahan yang ditimbulkan Nyi Seketi.Kini kedua pemuda itu berjalan menuju desa, didalam perjalanan banyak sekali rintangan yang dilalui pemuda itu.Walapun Galuh Tapa mimiliki ilmu meringankan tubuh, akan tetapi pemuda ini tidak memakai ilmu itu,dia lebih memilih berjalan kaki.Sebelum sampai kedesa banyak pengalaman yang dipetik mereka berdua, kedua pemuda ini melalui hutan yang lebat dan mereka berjalan sangat berhati-hati, sebab tempat itu curam.Setelah berjalan melewati hutan belantaran kedua pemuda ini melihat sebuah goa yang sudah ditutupi akar dan pepohonan, kedua pemuda itu masuk dalam goa.Tiba-tiba kedua pemuda tadi dikejutkan oleh sesok wanita yang bersisik seperti ular, bahkan wajah wanita itu bersisik dan menyeramkan.''Siapa kamu,? kenapa kamu ada dalam goa ini, '' ucap Serampa
Setelah wanita bersisik sembuh dia meminta maaf atas kejadiaan yang dilakukan kepada kedua pemuda itu.Serampang Hitam juga meminta maaf, karna dia telah memukul wajah wanita bersisik dengan keras hingga tidak sadarkan diri.Sehingga kedua pemuda itu memperkenalkan namanya, hingga akhirnya wanita itu memberi tahu namanya, '' namaku kinanti.aku sebenarnya berasal dari desa mura,desa kami ada dilering bukit ini.Seiring waktu berjalan, Kinanti menghidangkan makanan dengan ala kadarnya dan air putih yang tidak terlalu panas.Kinanti menceritakan kenapa dia ada digoa ini '' dulu aku hanya seorang gadis desa, yang selayak nya gadis desa lain.Akan tetapi, malam itu ada suara petir yang mengelar dari langit, yang membuat malam itu turunnya hujan yang sangat deras, hingga hampir menegelamkan desa kami,tapi untunglah hujan itu berhenti dalam seketika.Keesokan hari desa kami dalam keadaan kotor karna daun dan sampah yang ada hampir menutupi desa mura.Ketika aku mau membersihkan dedaun
Setelah beberapa jam berjalan ketiga orang itu, akhirnya sudah melihat desa. Perjalanan mereka, hanya menempuh bukit-bukit dan tidak ada hambatan bagi Galuh Tapa dan kedua temannya. Tibalah mereka didesa mura, mereka berjalan menelusuri desa, warga desa melihat Kinanti berjalan tengah desa dengan wajah yang cantik dan seluruh tubuh yang tidak bersisik. penduduk desa sontak tekejut melihat perubahan pada gadis itu, bahkan menyambut ketiga orang itu dengan senyuman manis. Sehingga mereka sampai kerumah gadis itu, Kinanti mengetuk pintu rumah hingga tiga kali Tok...tok ...tok. suara Kinanti mengetok pintu. Dengan seketika ibu Kinanti membuka pintu rumah, ibu sangat terkjut dengan kedatangan anak gadisnya dengan wajah cantik yang telah kembali seperti sedia kala. Ibu memeluk Kinanti dan mencium wajahnya, dia mersakan sangat senang dan bahagia, hingga akhirnya mereka masuk dalam rumah, kedua pemuda itu juga ikut masuk kadalam rumah itu Pada akhirnya ayah Kinanti pulang dari
Galuh Tapa dan Serampang Hitam melanjutkan perjalanan, untuk membasmi keangkara murkaan yang ada diwiilayah kerajaan Fasma Lebar.Kini kedua pemuda itu melangkahkan kaki menuju desa berikutnya dan masalah terbesar dikerajaan Fasma lebar.Namun butuh tahap-tahap untuk sampai kesana, dengan proses kelak mereka pasti akan sampai kekerajaan itu.Perjalanan kedua pemuda ini masih sangat jauh untuk sampai kesebuah desa, hampir tiga jam berjalan kedua pendekar ini belum melihat tanda-tanda adanya desa.Serampang Hitam dan Galuh Tapa masih terus berjalan untuk menuju tujuannya, tapi perjalanan kedua pemuda ini terhalang oleh cuaca buruk yang menimpa mereka.Awan hitam semakin tebal, hingga membuat kedua pemuda ini takut turunya hujan, tapi itu tidak jadi penghalang bagi pendekar muda ini, mereka semakin cepat melangkahkan kakinya hingga mereka melihat sebuah desa.Dengan seketika kedua pemuda itu tiba didesa, akan tetapi setelah mereka disana mereka tidak melihat desa yang telah dileh
Setelah pertarungan berhenti, Galuh Tapa Membawa teman Serampang Hitam kedalam rumah Kakek parubaya, setiba disana pemuda itu membaringkan tubuh temannya ditempat tidur. Akan tetapi Galuh Tapa, keluar dari rumah itu, karna dia harus melepaskan tutokan kepada pendduk desa, karna serangannya membuat mereka seperti pantung dan dia dibantu kakek parubaya. Setelah melepasakan tutokan itu Galuh Tapa, langsung kembali dalam rumah kakek parubaya, untuk mengobati temannya Serampang Hitam yang sakit terkena tendangan Kakek parubaya. Galuh Tapa membuka baju Serampang Hitam, untuk melihat luka akibat tendangan, luka temannya lumayan parah karena tendangan yang begitu keras. Lalu kemudian Galuh Tapa mencari obat ditepi hutan, dia mencari akar-akar dan daun-daun yang akan dibutuhkan. Setelah mendapatkan rempah-rempah yang telah dia butuhkan, untuk ramuan obat, pemuda ini langsung lekas pulang. Setiba dirumah Galuh Tapa langsung menjadikan obat itu menjadi satu, kemudian obat yang telah
Kini Galuh Tapa dan Serampang Hitam melanjutkan perjalanan untuk mencapai tujuanya, untuk menolong orang yang membutuhkan bantuanya. Kedua pemuda ini berjalan melalui lembah yang bigitu curam, hingga akhirya Galuh Tapa memakai ilmu meringankan tubuh. Sehinga Galuh Tapa memegang tangan Serampang dengat erat, untuk meliwati lembah agar lebih muda. Setelah mereka sudah menyeberangi lembah dengan terbang kedua pemuda ini turun kebawah, lalu mereka menginjak tanah dan berjalan lagi, karna ajian yang dipakainya hanya untuk melewati jurang yang dalam. ''Jika saja ilmu meringankan tubuhku sudah level tinggi tentu dengan mudah sampai ketujuan, ''gumam Galuh Tapa dengan mengeluarkan napas panjang. Akan tetapi jika saja, mereka berjalan kaki tentu banyak hal yang mereka temui. Sehingga mereka melihat desa yang tidak jauh lagi, dengan bergegas mereka menuju desa itu. Namun desa yang mereka lihat sudah berubah menjadi lautan darah, karna banyak darah manusia dan mayat berserakan. Entah a