Setelah pertarungan selesai kedua pemuda ini kembali kedesa untuk memberi tahu bahwa penyihir golongan hitam telah tewas. Mendengar hal itu penduduk desa sangat senang sehingga warga kini hidup dengan tentram. Namun kedua pemuda ini juga terluka, hingga untuk beberapa malam mereka menginap dirumahnya Sekar untuk mengobati lukanya, dengan memakai ramuan ajaib kedua pemuda itu perlahan sembuh. Setelah itu kedua pendekar muda, pamit untuk menuju tujuannya dan meninggalkan desa. Kini mereka bejalan menuju desa yang membutuhkan pertolongan kedua pemuda itu, mereka berjalan menelisiri jalan setapak yang bersmak. Namun kedua pendekar muda ini, tetap melangkahkan kaki setapak demi setapak hingga disuatu bukit melihat sekor burung Rajawali yang sangat besar. Akan tetapi burung itu terluka dan tersungkur ketanah, lalu kedua pemuda ini mendekati burung itu. Ternyata burung itu terkena banyak anak panah hingga dia terluka dan jatuh dari terbangnya.Entah apa yang membuat burung Rajawali
Hingga akhirnya mereka mereka tiba dirumah pemuda itu, lalu tidak lama kemudian ibunya menghidangkan makanan yang seadanya, yaitu hanya singkong bakar yang telah dipanggang.Kemudian kedua pemuda ini memperkenalkan namanya, ibu Galang sangat terkejut melihat anaknya luka dibagian tubuh.Namun luka Galang sudah diobati dan diperban menggunakan kain dasar yang ada dikedai makan tadi.Sehingga mendengar hal itu ibu Galang tidak kwatir lagi, pada luka anaknya.''Kalian harus berhati-hati ,karna didesa ini banyak orang yang jahat dan brutal terhadap penduduk desa ini.''ucap seorang ibu terarah kepada pemuda asing itu.Jika desa ini banyak orang jahat tentu kedua pendekar muda akan membrantas semua itu.Tiba-tiba dari luar rumah Galang, tedengar orang memanggil dengan keras pemuda desa itu, lalu Galang keluar dari rumahnya.''Mana kedua pemuda asing tadi, ''ucap lelaki jahat, ''jika dia ada dirumahmu suruh keluar hadapi kami, ''sambung pria itu. Hingga akhirnya Galuh Tapa dan Serampang
Sehingga Galuh Tapa dengan raut wajah yang pucat dan dengan penuh amara kembali kedesa, dengan berjalan dengan badan yang sangat lesu karna teman seperjuangannya telah meninggal oleh sesosok manusia yang tidak dikenal.jika pemuda saja dia bertemu lagi dengan pelaku yang membunuh temannya, tentu ia akan membalaskan dendam atas kematian Serampang Hitam.''Aku akan mencari tahu pelakunya, ''gumam pemuda itu sembari berjalan.Namun kalung lambang bintang yang ada ditangannya, pasti akan menjadi pentunjuk bagi pemuda ini, dengan itulah dia kembali kedesa untuk memcari petunjuk.Setiba didesa, Galuh Tapa segera menemui Galang dan ibu galang, yang ada dirumahnya.Setelah sampai didepan pintu rumah Galang, ibunya Galang mendekati Galuh Tapa yang nampak begitu kesal, terlihat dari raut wajahnya, dia berdiri depan rumah pemuda desa itu.''Kenapa kamu sangat sedih, "tanya ibu pemuda desa,. '' mana temanmu yang berbadan kekar itu, ibu lihat dari tidak ada. ''sambung prempuan itu sembari mengaj
Setelah itu, Galuh Tapa dan Kakek parubaya sembari minum pemuda tadi bertanya kepada kakek mengenai sumur yang selalu dilihatnya.Sebenarnya apa apa yang tejadi dengan sumur tua yang ada didesa ini, karna seakan ada cerita dibalik itu.Galuh Tapa sangat penyasaran dengan hal itu, karna nampaknya sumur itu ada hal tersembunyi, dan anak muda ini merasakan sesuatu energi yang ada dalam sumur.Jika memang ada pancaran energi didalam sana, tentu pemuda ini akan mencari tahu kebenarannya, melalui bantuan kakek dia akan menemukan jawabannya. Seiring waktu berjalan hingga akhirnya kakek parubaya menceritakan, ''bahwa sumur itu ada sebuah kekuatan besar.Jika nanti ada seorang pendekar yang mampu mendapatkan cahaya energi itu tentu akan menambah kekuatan seorang hingga mencapai tingkat hampir sempurna.Namun kekuatan itu dijaga oleh kaum lelembut yang sangat kuat, dan sangat sakti mandra guna, sehingga sangat sulit untuk mengambil kekutan itu.Dahulu ada seorang pemuda desa ingin mengamb
Setelah malam tiba, kakek dan Galuh tapa sembari makan pemuda itu bercerita bahwa dia telah berhasil mengambil energi dalam sumur itu.Hingga energi dalam mahluk siluman itu telah ada dalam tubuhnya, karna siluman itu telah dia bunuh.Mendengar hal itu, kakek parubaya kagum atas kemampuan pemuda itu, karna sudah banyak orang terjebak didalam sumur itu.Kini energi kekuatan Galuh Tapa sudah bertambah, dia merasakan kekuatan dalam tubuhnya yang begitu besar.Galuh Tapa meninggalkan kakek keluar dari gubuk seraya kakek mau membaringkan tubuhnya dan anak muda itu berlatih diluar.Setelah itu Galuh Tapa memasang kuda-kuda untuk mengambil ancang-ancang lalu pemuda ini melompat dan salto depan hingga sepuluh kali.Lalu terbang diatas awang-awang dan turun dengan seketika secepat kilat, Galuh Tapa sangat merasakan energi kekuatan dalam tubuhnya sangat kuat, hingga akhirnya pemuda ini akan menghantamkan ajian pamungkasnya.Sehingga Galuh Tapa mengeluarkan ajian Rentak Bumi, dengan menggengam
Kini Galuh Tapa melanjutkan perjalanan untuk memburu panglima kerajaan.Sehingga dia mendekati wilayah istana, tetapi dia harus melalui sebuah desa yang tampak megalami masalah juga, karna ada sesuatu yang tejadi.Galuh Tapa melihat desa itu penuh dengan darah segar yang sepertinya desa ini telah terjadi pembantaian penduduk desa.Lalu pemuda ini berjalan ditengah desa dan memcari penyebab apa yang menimbulkan masalah itu.Namun tidak nampak salah satu penduduk desa yang masih hidup, hingga pemuda ini berjalan melewati desa tadi.Kemudian Galuh Tapa berjalan melalui bukit yang penuh batu besar, sepertinya bukit batu, karna tidak ada pohon hanya ada batu tiap sisinya.Sehingga pemuda ini memakai ajian meringankan tubuh untuk melalui bukit berbatu itu, dalam seketika Galuh Tapa melalui bukit itu.Hingga pada akhirnya dia sampai digerbang wilayah istana, tapi pemuda ini dihadang perajurit kerajaan dan pendekar aliran Naga Hitam yang menghadang diluar istana.Namun Galuh Tapa tidak gent
Kini pertarungan melawan prajurit terus berlangsung, Galuh Tapa menyerang prajurit kerajaan,dia menggunakan ilmu meringankan tubuh ,pemuda ini terbang mengarah lawanya lalu mengeluarkan tendangan secara bertubi-tubi.Sehingga prajurit kerajaan satu persatu terkena tendangan keras Galuh Tapa, merekapun terjengkal ketanah dan mengeluarkan darah dari mulutnya.Namun anak murid Nyi Seketi membantu prajurit kerajaan dan menyerang Galuh Tapa.Lalu anak murid itu menyerang secara bersamaan mengarah ketubuh Galuh Tapa, mereka mengeluarkan pukulan dan tendagan yang keras.Akan tetapi pemuda itu menangkis serangan mereka , yang begitu rapat, pukulan dan tendangan membuat Galuh Tapa merasakan tekananan karena musuh dalam jumlah besar.Galuh Tapa melihat disekeliling, musuh sangat banyak, hingga terbesit oleh pendekar muda ini untuk mengeluarkan ajian pamungkasnya.Lalu Galuh Tapa mengeluarkan ajian Rentak bumi level lima, dengan suara pekik kan ajian itu dihantamkan mengarah keanak murid klan
Setelah itu burung Rajawali membawa terbang dan seakan mendengar bisikan didalam hati Galuh Tapa bahwa jiwa roh Eyang Saga mengatakan membawa pemuda ini ketempat Eyang Suta.Lalu burung Rajwali seakan mengerti akan pentujuk yang diberikan Eyang Saga, hingga dia turun depan gubuk Eyang Suta dan membaringkan tubuh pemuda itu.Eyang Suta keluar dari gubuknya karena mendengar suara burung yang besar, seakan menerpa gubuk itu.Setelah dia keluar melihat burung Rajawali didepan gubuknya, burung itu membawa tubuh seorang lelaki yang nampak terluka.Kemudian Eyang Suta melihat tubuh lelaki itu, dia sangat terkejut karena seseorang yang tak sadarkan diri adalah orang yang pernah bertemu dengannya.Sehingga Eyang Suta membawanya masuk kedalam gubuk dan burung Rajawali tetap menunggu didepan gubuk, karena burung itu sangat kwhatir dengan keadaan temannya.Lalu Eyang Suta membaringkan tubuh Galuh Tapa dan membuka bajunya yang telah belumuran darah.Dia mencari obat dihutan untuk mengobati tu