Share

Malapetaka Di desa Langur

   

Di pagi hari yang cerah sinar matahari mulai membentang.

Galuh Tapa melanjutkan latihan, sebelelum latihan pemuda ini seketika melakukan pemanasan untuk menghangatkan suhu tubuh.  

Kali ini Galuh Tapa mengeluarkan pedang dari sarungnya, nampak terpancar cahaya keemasan dari pedang Lintang Kuning. 

Galuh Tapa mulai memainkan pedang pusaka Lintang Kuning, pemuda ini  memakai ilmu meringankan tubuh, dia melompat diatas dedaunan dan turun kebawa menghunuskan pedang itu ketanah, lalu terbang melayang diatas pohon besar dan dengan sedikit mengibaskan pedang kedaun-daun yang ada dipohon itu, daunpun jatuh bertaburan ditanah.     

Setelah beberapa  menit memaikan pedang pusaka Lintang Kuning,Galuh Tapa mulai merasakan hisapan energi pedang itu, seketika pemuda ini teringat ucapan seorang guru,dan dia tidak mau lagi memaksakan diri untuk mengusai pedang itu.

Jadi pemuda itu langsung memasukan pedang pusaka Lintang Kuning kedalam sarungnya.

Galuh Tapa menghentikan latihan sejenak dan menemui Sang Guru,dan membantunya, menyulami kayu bakar, lalu membawa kendi- kendi yang telah berisi air, untuk kebutuhan mereka.

Dari kejauhan dipuncak bukit tengkorak mereka melihat asap hitam yang tebal, yang nampaknya sesuatu telah terjadi diwilayah kerajaan fasma.

''Galuh, sepertinya ada kejadian yang menimpa kerajaan fasma,cepat turunlah dari bukit ini siapa  tahu disana kamu dibutuhkan. "ucap Ki Santa dengan cemas.

"Baik Eyang Guru, aku akan pergi kesana. "jawab Galuh Tapa.   

Setelah itu Galuh Tapa berangkat menuju wilayah itu, dengan memakai ilmu yang dimilikinya tentu tidak akan membutuhkan waktu lama untuk sampai kesana.

Hingga pada akhirnya Galuh Tapa sampai ditepi desa,bpemuda ini mulai melangkahkan kaki berjalan di tengah desa.

Dengan melihat keadaan desa yang nampak tidak  terjadi apa-apa di tempat itu.

Didesa itu Galuh Tapa melehat sebuah kedai yang banyak pengunjungnya, pemuda itu menuju tempat makan sembari untuk mencari imformasi dari penduduk desa.

Namun tak satupun penduduk desa memberikan impormasi, "entah apa yang membuat mereka tidak memberi tahu, apa mungkin mereka takut dan apa diwilayah kerajaan ini memang tidak  terjadi sesuatu, akan tetapi dari raut wajah mereka menyembunyikan suatu hal yang terjadi. "Gumam Galuh Tapa dengan keraguan.

Hari mulai gelap, seketika Galuh Tapa mulai mencari tempat untuk bermalam,dia melehat kakek parubaya yang berjalan.

"kek, apa disekitar desa ini ada sebuah penginapan untuk bermalam, "tanya Galuh Tapa.

" disni tidak  ada penginapan anak muda, memangnya mau kemana? "jawab kakek parubaya.

" Saya hanya nyasar didesa ini kek. "sambung Galuh Tapa.

Kakek memandang seluruh  tubuh Galuh Tapa,dan melehat seluruh pakaian anak muda itu nampak seperti  orang baik.

"Kayaknya pemuda ini seorang pendekar, terlehat dari seluruh pakaian dan pedang yang di sandang anak ini."gumam kakek parubaya.

Hingga pada saat itu,  kakek mengajak anak muda tersebut bermalam digubuk reotnya, karna kakek tinggal sendiri. Pemuda itu ikut kakek menuju gubuk, ketika  Galuh Tapa sampai didepan gubuk, dia melihat gubuk reot yang atapnya dipenuhi daun ilalang, mereka masuk dalam gubuk itu.

Kakek mempersilakan anak muda itu duduk, mereka  duduk diatas tikar kecil yang nampaknya terbuat dari sebuah anyaman bambu.      

Pemuda itu memperkenalkan namanya, sembari bercerita kakek menghidangkan makanan seadanya.

"Kek sebenarnya apa yang terjadi didesa ini,karna diatas bukit terlihat awan hitam yang menyelimuti daerah kerajaan Pasma, akan tetapi warga desa yang saya tanya tidak mau bercerita. "ucap Galuh Tapa dengan penyasaran.  

" DIwilayah kerajaan pasma ini, sudah banyak suatu kejadian yang diluar naluri."jawab kakek

Galuh Tapa semakin penyasaran tentang semua yang terjadi.

Pada akhirnya kakek parubaya menceritakan awal mula penomena yang menimpa kerajaan pasma.

Semenjak datangnya kabut hitam,  semua jadi berubah secara  drastis.

Dahulu wilayah kerajaan sangat aman dan damai, tapi sekarang semuanya menjadi berbalik.

Kerajaan Pasma dipimpin seorang raja yang bernama Jagat Satria, dia adalah seorang raja yang baik dan selalu membantu rakyat yang kesusahan. 

Namun semejak kabut hitam datang dia menjadi raja yang arogan terhadap rakyatnya, ini masih menjadi sebuah misteri.

semua rakyat dikerajaan Pasma banyak berubah,yang nampakya menjadi jahat dan rasa peduli antara pendudukpun hampir punah, semua seperti binatang buas yang kelaparan.

Siapa yang berkuasa, tentu akan menjadi  orang yang  disegani penduduk, begitu juga yang terjadi didesa langur ini.

Namun yang banyak berdampak kena pengaruh,  mayoritas pemudah yang pulang dari istana kerajaan Pasma.

Hal ini membuat desa langur menjadi tidak tenang dan banyak terjadi kekacaun didesa ini.

 Galuh Tapa mendengar cerita kakek, dia pun terispirasi untuk membantu semua masalah diwilayah kerajaan Pasma lebar.

   

Setelah panjang lebar becerita merekapun mulai merasa mengantuk, dan mereka pun tidur.

Keesokan hari Galuh Tapa mendengar suara ribut-ribut diluar gubuk kakek parubaya.

Mereka langsung keluar dari gubuk,dan melerai pertikaian yang terjadi. 

Namun sekelompok pemuda desa, tiba-tiba langsung menyerang Galuh Tapa, dia pun mengelak akan amukan pemuda desa, akan tetapi serangan pemuda desa, memaksa Galuh Tapa untuk melakukan perlawanan.

'' Aku tidak ingin pemuda desa ini mati terbunuh. "gumam Galuh Tapa.  

Sekelompok pemuda desa murka, mereka secara bersaman menyerang Galuh Tapa, akan tetapi kecepatan pendekar muda ini, membuat kualahan lawan, dia mengeluarkan pukulan-pukulan yang mengenai tubuh sekelompok pemuda desa, hingga membuat tubuh mereka terpental dan tak sadarkan diri.  

Hingga pada akhirnya sekelompok pemuda  desa dibawa kesuatu  tempat untuk diobati, Galuh Tapa  membrikan ramuan ajaib untuk menyadarkan pemuda itu. 

Setelah  satu jam pingsan,sekelompok pemuda desa itu, sadarkan diri dan nampaknya kekuatan hitam yang ada ditubuh mereka lenyap.  

"Apa yang terjadi dengan kami."ucap pemuda desa dengan suara serak.

"Kalian terkena sihir hingga membuat kekacawan di desa."ucap galuh tapa dengan santai.   

Sekelompok pemuda desa meminta maaf kepada warga desa langur, kini mereka sudah tidak lagi dipengaruhi sihir.

Salah satu dari pemuda desa menceritakan hal menimpa mereka.

"Disaat kami memasuki istana terlehat sesosok wanita  sakti yang memegang tongkat seperti kepala Naga hitam,   lalu tongkat itu mengeluarkan  asap hitam yang tebal menerpa seluruh yang ada diistana itu, dan kamipun tidak   sadarkan diri.

Mendengar cerita itu Galuh Tapa, akan mencari tahu tentang sesosok wanita bertongkat kepala naga itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status