Share

lembah Putih

Author: Riyen Kaiser
last update Last Updated: 2022-05-09 20:45:20

Galuh Tapa melanjutkan latihan selanjutnya.

Dengan keyakinan keras pemuda ini  berlatih 

''Kamu harus berlatih didalam sungai yang ada dilering bukit ini,''ucap Ki Santa.

''Baik Eyang Guru, aku akan berlatih.''jawab Galuh Tapa dengan semangat.

Setelah itu Galuh Tapa menuju sungai itu,dengan rasa semangat  dia menuruni lereng bukit.

Pemuda ini melihat air yang begitu deras dengan warna air yang kebiru- biruaan.

''Gumam Galuh Tapa, apakah aku mampu masuk kedalam air yang begitu deras, yang nampak begitu dalam.

Pemuda ini penuh keraguan yang begitu mendalam.

Namun Galuh Tapa tetap masuk kedalam air itu ,lalu  berenang beberapa  depa kedalam air,  pemuda ini tersiret  terbawa arus sungai yang deras.

Tubuhnya terhanyut oleh deras nya air sungai.

Setelah pemuda ini sampai di tepi sungai, dia berdiri lalu keluar dari sungai.

Dengan  wajah nampak begitu pucat dan tubuhnya menggigil kedinginan.

''Galuh,anak muridku carilah sungai yang air nya yang agak tenang  ,nanti jika kamu berhasil baru sungai yang  deras.''ucap Ki Santa sambil memandang anak muridnya  

Mendengar ucapan seorang guru pemuda ini masuk kedalam sungai yang tidak terlalu deras.

Galuh Tapa langsung masuk ke air itu,sungai yang dimasuki airnya dangkal hanya sebatas pinggang ,dia merendamkan tubuhnya seperti orang bermeditasi.

Dengan keyakinan yang begitu besar pemuda ini mampu merendam tubuh selama satu jam lamanya.

Galuh Tapa hanya mendengarkan suara air yang mengalir, tubuh pemuda ini mulai mengangkat sejengkal dari air sungai itu.

Pemuda ini mulai berhasil menguasai ilmu meringankan tubuh, Galuh Tapa merasakan tubuhnya mengangkat dari air itu.

Galuh Tapa membuka perlahan matanya, akan tetapai kosentrasi pemuda ini menjadi buyar hingga tubuhnya jatuh kedalam air itu.

Dikejauhan Ki Santa terseyum melihat anak muridnya yang hilang kendali.

setelah terjatuh kedalam air, dengan keadaan yang basa kuyup, Galuh Tapa mendekati gurunya.

''kamu harus tetap fokos walaupun kamu mulai menguasai ilmu itu.''ucap Ki Santa dengan memberi nasehat.

''Aku akan berusaha lebih fokos untuk menggapai tujuanku.''jawab Galuh Tapa penuh semangat.

Pemuda itu beristirahat sejenak,bersandar di pohon besar yang  rimbun, dengan hembusan angin yang sepoi-sepoi, untuk memulihkan tenaganya,setelah satu jam beristirahat pemuda ini melanjutkan latihan.

Galuh Tapa merendamkan kembali tubuhnya ke dalam air  dengan memajamkan mata dan bermeditasi.

Semua pikiran pemuda itu mulai fokos, tidak lama kemudian tubuh Galuh Tapa mulai mengangkat diatas permukaan air.

"Nampaknya pemuda ini mulai berhasil menguasai ilmu ini,''gumam  Ki Santa dari tepi sungai.

Tubuh pemuda itu mulai mengangkat, terbang beberapa depa,Galuh Tapa dengan perlahan membuka matanya.

Kali ini Galuh Tapa berhasil,dia tidak terjatuh kedalam air lagi. 

''bagus anak muridku kamu berhasil menguasai ilmu itu dengen cepat, walaupun baru beberapa tahap."ucap Ki Santa.

''ini berkat latihan yang Eyang Guru berikan kepadaku. "Jawab Galuh Tapa.

Matahari mulai tenggelam seraya malampun tiba.kedua orang itu  beristirahat didalam gubuknya.

Sebelum tidur  mereka sembari bercerita yang di iringi dengan sebuah makanan singkong rebus dan air putih yang mengurangi rasa lapar dan haus mereka.

''ucap Ki Santa, ''aku lihat kemampuan mu mulai meningkat dengan pesat, teruslah berlatih agar kemampuanmu terus bertambah.

Galuh Tapa hanya menganggukan kepalanya, dia sudah mengerti apa yang telah Eyang Guru sampaikan.

Setelah selsai makan dan bercerita merekapun pergi tidur

.

Ke esokan hari Galuh Tapa melanjutkan latihannya.

  

Galuh Tapa  berlatih diarus  air yang deras.dengan cara bermeditasi didalam air itu.

Galuh Tapa langsung  melompat kedalam air  yang deras dengan tubuhnya mulai ditimpa air, namun Galuh Tapa berusaha tenang.

Ketenangan Galuh Tapa mampu membuat dirnya bertahan dalam tekanan deras air itu. 

Tubuh Galuh Tapa naik tinggi terbang diatas air, nampaknya pemuda ini berhasil menguasai ilmu itu dengan tahapan lebih tinggi dari sebelumnya.

Kegigihan Galuh Tapa berhasil menguasai ilmu itu.

Hanya dengan satu tarikan napas Galuh Tapa  mampu menguasai ilmu meringankan tubuh yang diajarkan Ki Santa.

Galuh  Tapa kini mampu berjalan diatas air, nampak dari langkahnya menyeberangi sungai yang deras itu.

melihat seorang murid yang mudah menguasai ilmu itu Ki Santa bangga punya murid seperti  Galuh Tapa.

''Gumam Ki Santa, pemuda ini memang berbakat dalam waktu singkat sudah mampu menguasai ilmu ini.

Setelah latihan selsai Galuh Tapa, pulang keGubuk untuk beristirahat.

"Eyang Guru, kenapa ilmu meringankan tubuh ini, hanya bisa dipakai satu jam lamanya,"ucap Galuh Tapa dengan keraguan yang mendalam.

"ilmu yang kau kuasai belum seutuhnya sempaurna,kamu harus berlatih lagi anak muridku, "timbal Ki Santa.

Mendengar ucapan seorang Guru, pemuda ini ahirnya  berlatih diatas batu besar, yang ada di puncak tertinggi dibukit tengkorak.

Galuh Tapa duduk bersila diatas batu itu,lalu pemuda ini melakukan  meditasi, dengan terkena sinar matahari dan hembusan angin yang menderu, seakan membuat jiwanya tenang.  

Setelah tiga jam berlalu Galuh Tapa bermeditasi, akhirnya pemuda ini terbangun, dia merasakan tubuhnya begitu segar,seakan terbangun dari tidur panjang.  

Kemudian Galuh Tapa berdiri  dari

duduknya dan melangkahkan kaki meninggalkan batu itu.

Galuh Tapa  pergi menemui sang guru yang ada di gubuk, sesampai di tempat itu pemuda ini disuruh mencari tanaman bunga teratai putih

tanaman teratai putih,mampu untuk meningkatkan ilmu kanuragan. 

Namun tanaman itu berada di lembah putih, di lereng bukit tengkorak, lembah itu begitu curam, ketinggiannya bisa mencapai seratus meter dari dasar permukaan.

Tanpa ada kerguan pemuda ini melangkahkan kaki menuju lembah itu.

Setelah beberapa jam  berjalan pemuda itu melihat ada sebuah lembah yang nampak dari kejauhan.

"Apakah lembah ini yang dimaksut Eyang Guru. ''Gumam Galuh Tapa dengan ragu-ragu.

Galuh Tapa mendekati lembah itu, tidak memakan waktu lama pemuda itu sudah ada diatas lembah.

Sesampai diatas lembah Galuh Tapa, nampak  melihat kedalaman lembah yang begitu dalam.

"Jika aku jatuh pasti akan mati di lembah ini,dan tubuhku pasti akan menjadi santapan binatang buas, "gumam Galuh Tapa dengan rasa khawatir.

Pada ahirnya Galuh Tapa menuruni lembah itu,dengan perlahan  memegang akar yang besar sebagai pundasi untuk menuruni lembah itu.

Setelah satu jam menuruni lembah itu,terbesit di ingatan Galuh  Tapa bahwa dia memiliki ilmu meringankan tubuh.

Dengan cepat pemuda itu melepaskan pegangannya, lalu kemudian dia memakai ilmu yang dimiliki.

Setelah sampai didasar lembah Galuh Tapa  melihat nampak seberkas cahaya menyilaukan matanya.

Galuh Tapa mendekati cahaya itu, dengan cara mengerinyitkan mata lalu menghampiri kilauan itu.

Ternyata Galuh Tapa melhat sebuah tanaman bunga Teratai Putih, permuda itu langsung mengambil tanaman itu.

Setelah bunga Teratai Putih ada ditangannya, Galuh Tapa meninggalkan tempat itu.

Hanya beberapa menit Galuh Tapa sudah ada diatas lembah, karna pemuda ini memakai ilmu yang dipelajarinya.

Galuh Tapa dengan cepat sudah sampai di gubuk Ki Santa, lalu menyerahkan bunga Teratai Putih yang  ada ditangangannya.

"Terimakasih atas usahamu mengambilkan bunga Teratai Putih ini. ''ucap Ki Santa.

"Sudah semestinya aku membantu Eyang Guru. "jawab Galuh Tapa.

Namun Galuh tapa tidak megetahui untuk apa bunga itu.

Ke esokan hari  Ki Santa memberikan minuman kepada Galuh Tapa, minuman itu adalah bunga Teratai Putih yang telah direbus Ki Santa.

Setelah air itu diminum Galuh Tapa, tubuhnya langsung merasakan reaksi, tanaman bunga Teratai Putih ,hingga membuat tubuh pemuda itu semakin kuat.        

  

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Legenda Galuh Tapa   244. Dengan Terpaksa

    "Aku tidak sempat menanyakan hal itu pada ayahku, kedatangan kita bersamaan dengan surat panggilan dari Negri Singunan untuk Ayahanda" ucap Ringgina."Surat dari Negri Singunan?" Galuh Tapa terlihat kecewa."Negri Singunan memberi informasimengenai Putra bungsu mereka. Pangeran Rengkeh dikabarkan belum kembali setelah melakukan Kunjungan ke Negri Bumi Besemah.""Rengkeh?" Galuh Tapa bergumam pelan."Apa kau mengetahui nama itu?" Ringgina bertanya."Ah, aku belum pernah mengenal namapangeran dari Negri Singunan." Galuh Tapa berbohong, tentu saja dia mengetahui Pangeran Rengkeh, karena dia sendirilah yang berhasil mengalahkan pemuda licik itu beserta senopati dan anak buahnya."Tapi jangan risau, Ayahku memang sedang kembali lagi ke Negri Singunan, disini ada tabib hebat yang bisa membuat penawar racun itu, dia adalah kepercayaan Ayahku.""Benarkah?""Ya, aku akan menemui tabib itu besokpagi" Ringgina tersenyum kecil, meski diatidak begitu yakin dapat meminta sangtabib untuk membua

  • Legenda Galuh Tapa   243. Markas Negri Singunan

    Sehingga Angsa Putih mendesah pelan, lantas menepuk pundak temannya tiga kali. "Ki Santa tidak di undang dalam rapat itu, ketentuan nasip para tawanan tergantung Paduka Raja Jaya Negara beserta pejabat kerajaan. Kita hanya persatuan Hulubalang, bahkan Damar Tirta tidak di undang dalam rapat itu."Ki Jangga menatap mata Angsa putih dengan tajam, untuk beberapa saattidak berkedip sedikitpun. Lantasmengalihkan pandangan pada seributawanan dengan kebencian."Tenangkan perasaanmu kawan! Tidak ada gunanya kau menaruh dendam padatawanan yang tidak lagi berdaya." AngsaPutih menuangkan arak pada dua cawan,kemudian salah satunya disodorkan kepada Ki Jangga. "Akan ada waktunya kau bisa mengamuk sesuka hatimu, tentu saja bukan pada seribu orang di sana yang tidak memiliki kemampuan, atau pula pada tua bangka Ki Santa.Ki Jangga terdiam lagi, kali iniurat-urat di keningnya keluar bak cacingdibalik kulit, tampak sedang berpikirmungkin pula mencerna perkataansahabatnya."Perang belum berhe

  • Legenda Galuh Tapa   242. Musuh Mengaku Kalah

    "Tawanan?" Ki Jangga berkata geram.Wajah pak tua itu terlihat tergores tipisakibat panah yang melesat ke arahkepalanya. "Aku akan membunuh kaliansemuanya, semuanya!" Dia berteriak keras."Musuh sudah mengaku kalah, tidak adayang berhak untuk membunuh mereka." Ki Santa membantah keputusan Ki Jangga."Tua Bangka, kau bukan orang suci yangbisa menentukan siapa yang layak dan tak layak hidup di sini." Ki Jangga beteriak kesal, ya diantara Sesepuh tua hanya dia yang terluka, bagaimana wajah orang itu tidak merah karena marah atau pula karena malu?"Tidak ada yang boleh membunuh siapapun yang mengaku kalah, menyerah dan mengangkat bendera putih" Ki Santaberkata lagi, menegaskan bahwaucapannya tidak main-main.Orang tua itu melirik beberapa pendekarhebat yang berada di hadapannya satupersatu, bahkan Damar Tirta selaku ketua Persatuan Hulubalang. Terlihat tiada orang yang membantah keputusan orang tua itu, kecuali Ki Jangga."Meski kita dalam medan perang, tapitoleransi hidup haru

  • Legenda Galuh Tapa   241. Perang Pasmah 3

    Baru saja berdiri, -menyeka darah yangmengalir dari luka di dada akibat tebasan Ki Santa, Angsa Putih segera mematukkepala mereka hingga mati.Hingga Ki Santa tersenyum kecil di kejauhan, dia memang sengaja tidak membunuh mereka berdua agar Angsa Putih tidak merasa kecil hati atau, tidak terlalu terhina. Sudah cukup perselisihan selama ini hanya karena beranggapan-siapa paling hebat dari siapa?Namun terlihat Angsa Putih meludah dua kali, orang tua itu lalu menyapukan pandangan di sekitarnya mencoba menemukan Ki Santa tapi tidak berhasil.Kemudian senyum kecil tersungging dibibirnya yang peot dan berkerut, lalusemenit kemudian terkekeh. "Sekarang aku mengakui, dia lebih hebat dariku. Tuabangka Ki Santa itu, sudah sepatutnyanamanya di kenal di seluruh dunia Persilatan di tanah Pasmah."Hingga kemudian Angsa Putih kembali memasuki kerumunan pertempuran. Dia bergerak cepat, melawan orang-orang yang terlihat cukup kuat. Orang tua itu juga membantu beberapa prajurityang sedang dalam

  • Legenda Galuh Tapa   Perang pasma 2

    "Senjatamu besar sekali, tapi bergeraklambat." Kerangka Ireng berkata datar, lali melepaskan kembali dua serangan hingga dua larik cahaya keluar dari matatombaknya, melesat cepat.Damar Tirta harus rela merebahkantubuhnya, menopang dengan telapaktangan kanan. Dua larik cahaya tipis itulewat satu jengkal di atas wajah, terusnyasar dan mengenai lima tubuh di belakang Damar Tirta.Hingga lima detik setelah tubuh orang itu dilewati cahaya -meledak seperti terpanggang.Damar Tirta berdecak kesal, dia memutartubuhnya kemudian secara bersamaanmenjentikkan jari telunjuk. Pedang cahaya miliknya melesat ke arah Krangka Ireng, tapi pria itu memiliki tubuh yang licin, dengan mudah dia menghindari serangan Damar Tirta.Tidak menarik kembali pedangnya Damar Tirta terus melajukan pedang hingga menembus dua puluh orang bawahan Kerangka Ireng. empat kali lipat lebih banyak dibandingkan serangan Pria berzirah perang itu.Baru dalam beberapa menit saja, telahterjadi pertukaran ratusan serangan

  • Legenda Galuh Tapa   239. Perang Pasmah

    Sehingga sontak saja semua prajurit yang mendengar perkataan pria itu berteriak penuh semangat, seolah tubuh mereka mendidih karena marah. Dada mereka berdetak lebih cepat dari sebelumnya, mata mereka nanar tajam menyambut derap penjajah."Teriakan keberanian" Pekik Candi Jaya. "Hidup kita untuk mati, mati kita untuk hidup.""Hidup kita untuk mati, mati kita untuk hidup."Sontak pula para prajurit Jalang Pasmahmengikuti teriakan yang bergema darimulut prajurit Bumi Besemah, hingga dalam hitungan detik saja seisi benteng pertahanan dipenuhi teriakan bergema.Ki Santa dan dua orang bersamanya tersenyum kecil di atas tiang menara tertinggi, sebuah kata bijak yang membangkitkan semangat juang, pikirnya.Lalu dua menit kemudian, terdengar suara terompet dari tanduk kerbau berbunyi di sisi paling selatan kemudian disusul suara terompet di sisi paling utara. Lalu setelah itu, genderang perang bertabuh-tabuh, tanda musuh sudah berada di depan mata.Bak semut hitam, musuh berbaris rapimele

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status