Home / Pendekar / Legenda Immortal Ling / Bab 2. Hidup tersiksa

Share

Bab 2. Hidup tersiksa

Author: Dz
last update Last Updated: 2022-10-30 22:24:56

Bab 2. Hidup tersiksa

Tuan muda Qin adalah pria tampan yang memiliki status sebagai keluarga bangsawan, ia berasal dari keluarga Qin. Seorang tuan muda yang juga memiliki sifat penyayang dan sering menolong rakyat kecil, kedatangannya ke kota bambu untuk membagikan emas kepada penduduk kecil.

"Tapi, aku tidak bisa membunuh."

"Ikuti saja aku!"

"Baik!"

Ling memegang sebuah pisau, ia duduk menunggu penjelasan. Di sana ada prajurit pengawal tuan muda Wen.

"Ling, ikuti mereka!"

"Baik!"

Ling berjalan keluar mengikuti empat sosok, ia menuju penginapan terdekat. Tidak butuh waktu lama, mereka duduk sambil menikmati makanan, menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan aksi pembunuhan.

"Sekarang!"

DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!

Sementara itu, Tuan muda Qin merasakan ada bahaya di sekitarnya. Ia langsung memegang erat pedang giok putih.

"BRUAK!"

Tuan muda Qin melompat dari jendela dan terus berlari. Ling dan empat prajurit langsung mengejar, kecepatan berlari empat prajurit jauh di atas Ling yang suka mengejar layang-layang. Empat sosok berhenti saat Ling melewati mereka dengan kecepatan tinggi.

HAP!

HAP!

Tuan muda Qin melompat ke atas atap, begitu juga dengan Ling yang melompat dari atap bangunan ke bangunan lainnya.

"Sial, dia begitu lincah… aku harus melarikan diri!"

Ling berhasil mengejar Tuan muda Qin, "Berhenti!"

Tuan muda Qin menarik pedang.

SRING!

"Siapa kamu?"

"Aku bukan pembunuh?"

"Turunkan senjata itu kalau kamu bukan pembunuh!"

Ling melemparkan pisau.

TRING!

"Ini, ambilah!"

"Oke, lalu untuk apa kamu menghadang jalanku?"

Ling berlutut, "aku hanya budak tuan muda Wen. Dia memerintahkan aku dan prajurit untuk membunuhmu. Aku takut dia marah lalu membunuhku, maka dari itu berikan sedikit darahmu untuk membuktikannya!"

"Siapa namamu?"

"Aku Ling. Tuan muda Qin, aku mohon tolong aku!"

Tuan muda Qin menyarungkan kembali pedangnya. Setelah itu dia menggores tangannya menggunakan pisau lalu memberikan kepada sosok di depannya.

"Terima kasih sudah mengurungkan niat untuk membunuhku. Meskipun kamu tidak memiliki kemampuan, tapi aku yakin kalau kamu bukan salah satu dari mereka!"

"Terima kasih!"

Ling berbangun memegang pisau berlumuran darah, perlahan sosok Tuan muda Qin menghilang dari pandangan. Ling kembali menuju kediaman keluarga Wen. Setelah berada di sana, Tuan muda Wen tertawa lantang melihat darah keluarga Qin mengalir di pisau kecil.

"Haha… sekarang dia sudah mati, pasti keluarga Qin terpukul mendengar kabar ini… Ling, kamu sungguh berani sekali!"

"Aku hanya mengikuti perintahmu!"

"Bagus, ini ambilah untukmu membeli makanan enak!"

"Terimakasih!"

—-----------

Dua hari berlalu, Keluarga Qin mendapatkan kabar kalau tuan muda mereka dibunuh di kota Bambu. Hanya bercak darah di atap yang mereka temukan, namun tidak dengan mayat tuan muda mereka. Dari keterangan warga, diperoleh pembunuh tuan muda adalah orang dari keluarga Wen.

Keluarga Qin adalah salah satu keluarga besar yang berada di kerjaan bulan sabit, mereka juga salah satu harapan keluarga kerajaan, begitu juga dengan keluarga Wen yang memiliki status penting di kerajaan bulan sabit, dua pihak selalu saja berkonflik karena memiliki perbedaan pendapat.

Semua orang sudah melakukan perjalanan menuju kota Bambu Hijau, sedangkan keluarga Qin tinggal di kota 1000 tangga, jarak kota membutuhkan waktu satu hari berjalan.

Kota bambu terjadi keributan, di halaman kota terlihat orang-orang dari kota seribu tangga, total pasukan yang dibawa sekitar 2000, semua orang berteriak mengangkat senjata, prajurit kota bambu berlari menuju kediaman walikota.

"Lapor… ada pasukan keluarga Qin di halaman depan kota, mereka mengangkat senjata menyatakan perang!"

Sosok tua keluarga Wen tersedak makanan.

"Apa… kenapa bisa terjadi, bahkan aku saja tidak pernah menyinggung keluarga Qin!"

Walikota Hong berjalan keluar rumah dan langsung menuju gerbang kota, penduduk bergidik ketakutan mendengar kabar akan ada pertempuran. Semua orang terlihat panik berusaha meninggalkan kota Bambu.

"Keluarga Qin, untuk apa kalian datang membawa pasukan sebanyak ini… kita satu kerajaan dan ada masalah apa sampai membuat kalian tersinggung!"

Pemimpin keluarga Qin memperlihatkan diri, duduk di atas kuda hitam, ia menarik pedang lalu menunjuk ke arah walikota Hong.

"Aku pemimpin keluarga Qin, meminta orang-orang dari keluarga Wen untuk memperlihatkan diri. Kalau tidak... jangan harap semua orang di kota ini selamat! Mereka telah membunuh putraku!"

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" batin Walikota Hong bagai tersambar petir saat mendengar ucapan pemimpin keluarga Qin.

"Cepat panggil pemimpin keluarga Wen!"

"Baik!" sahut prajurit berbalik pergi.

Tidak butuh waktu lama pemimpin keluarga Wen berdiri di samping walikota Hong, sosok tua menjelaskan apa alasan keluarga Qin datang kesini, tapi respon pemimpin keluarga Wen malah kebingungan karena kasus pembunuhan.

"Keluarga Qin, atas dasar apa kamu menuduh kami begitu? Tunjukkan bukti-bukti. Lagi pula kalau kami ingin membunuh, kami yang akan datang kepada kalian semua… tidak perlu bersusah payah melakukan pembunuhan secara diam-diam!" sahut pemimpin keluarga Wen dengan nada tegas.

"Tutup mulutmu brengsek… aku akan perlihatkan buktinya!"

"Maaf tetua, penduduk yang aku maksud tiba-tiba menghilang!"

Pemimpin keluarga Qin melihat ke arah prajurit, "Bodoh… kenapa tidak bilang!"

"Sepertinya kalian tidak memiliki bukti, tapi kalau ingin berperang? Aku tidak keberatan!" Pemimpin keluarga Wen tidak gentar dengan ajakan perang.

Walikota Hong melihat ke arah semua orang, "begini saja, serahkan kasus ini kepadaku… kita satu kerajaan tidak perlu berselisih. Aku akan menyelidiki kasus ini, setelah itu akan memperlihatkan bukti-bukti yang sudah didapatkan!"

"Oke, aku tidak takut!" sahut pemimpin keluarga Wen.

Pemimpin keluarga Qin menyarungkan pedang, "baiklah, aku beri waktu dua minggu. Kalau tidak ada kabar? Persiapkan diri kalian untuk bertempur!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Legenda Immortal Ling   Bab 199. Nasehat Immortal Ling

    Bab 199. Nasehat Immortal LingDi dalam kamar penginapan terdengar suara tangis, pertemuan Yihua dan kedua orangtuanya membuat perasaan kecewa kembali terungkit. Sampai sekarang masih belum bisa memaafkan kesalah yang dilakukan Ratu Monalia dan Raja Loyan, mereka mengusirnya secara istana secara hina di hadapan semua orang. Jendela terbuka memperlihatkan sosok Immortal Ling, gadis cantik segera menyapu air mata."Ling, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?!""Maaf aku, kalau aku mengetuk pintu? Kami pasti pura-pura tidur!""Katakan, apa tujuanmu datang ke kamarku!" "Besok pagi aku akan berangkat, apakah kamu tidak ingin berpamitan denganku?""Pergi saja, aku tidak peduli!" "Apa… ternyata semua wanita itu sama saja!" Yihua menarik pedang "apa katamu!""Tunggu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan!""Katakan!" Immortal Ling melihat keluar jendela "Yihua, apakah kamu yakin tidak ingin memaafkan kedua orang tuamu?""Untuk apa, mereka sudah melakukan kesalahan dengan mengusir an

  • Legenda Immortal Ling   Bab 198. Duel singkat

    Bab 198. Duel singkatDi pelabuhan, semua orang berkumpul ingin melihat duel yang sebentar lagi akan terjadi di tengah lautan. Meskipun kekuatan Immortal Ling berada di tahap kesempurnaan Immortal, namun semua jenis formasi yang dimiliki adalah formasi kelas dunia, pria berjubah hitam berdiri melihat Yin petarung Tanah Suci dari benua langit biru."Nona… sebaiknya kamu menyerah saja!""Sombong sekali!" Yin menghilang lalu muncul di belakang Immortal Ling, sebilah pedang berayun ingin menebas kepala, pria berjubah hitam menundukkan badan lalu menangkap tangan sosok cantik."Terbanting!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Ling mundur lebih jauh untuk menjaga jarak, ia melihat sosok cantik memuntahkan seteguk darah segar. "Ayah memang sangat pandai mengatasinya, padahal cuma berada di tingkat Immortal?" gumam Fang Xia sedikit kebingungan"Pria sialan… terimalah pedangku ini!" "Membelah Bulan!" Pedang melintas di wajah, lagi-lagi Immortal Ling mendorong mundur sosok cantik beberapa

  • Legenda Immortal Ling   Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua Yueyin

    Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua YueyinKapal besar sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, Zhuge Liang memberitahu untuk berangkat setelah tiga hari, ia ingin menyiapkan bekal makanan sebelum melakukan perjalanan panjang. Di penginapan semua keluarga Ling berkumpul, makanan hangat tersusun rapi di atas meja. Immortal Ling Yan Yu memberikan satu kantong emas "ini simpanlah untukmu dan istrimu nanti!""Terimakasih!""Hei nak… setelah kamu pergi, aku harap kamu tidak melupakan kami semua!" "Pastinya, aku akan mengingat semuanya!""Hei Kakek, apakah kamu tidak ingin memberiku hadiah?" tanya Ling Xia ke arah Ling FanLing Fan melemparkan kitab kultivasi "haha… Terimalah ini!"Fang Xia melihat kitab surgawi yang diberikan Immortal Ling Fan, ia begitu ingin memiliki kitab tersebut."Tidak adil!" sindir Fang Xia mengagetkan semua orangLing Fan melemparkan tanaman obat "Fang Xia, tangkaplah ini!" "Bunga apa ini?""Itu adalah bunga jurang terlarang, aku tidak tahu pasti untuk apa keguna

  • Legenda Immortal Ling   Bab 196. Meninggalkan Dataran Merah

    Bab 196. Meninggalkan Dataran MerahDi pesisir pantai terlihat semua penduduk dan pejuang dataran merah berkumpul, mereka ingin mengantar kepergian pasukan benua Yueyin dan pasukan Immortal Ling. Pasukan benua Yueyin dipimpin oleh Immortal Ling Fan, sedangkan pasukan gunung suci dipimpin oleh Immortal Ling.Dataran merah sangat berterimakasih kepada benua Yueyin karena sudah berjuang bersama menghadapi pasukan iblis, satu-persatu orang berpelukan sebelum berpisah. Ling turun dari kapal, setelah itu berdiri di depan semua orang. "Raja Liu Hong dan kalian semua… terimalah penghormatanku!" ucap Immortal Ling berlutut dengan sebilah pedang mutiara"Berlutut…!" teriak semua murid sekte gunung suciImmortal Ling Ya Yu menancapkan pedang "dataran merah… terimalah penghormatan kami benua Yueyin!" "Berlutut!" perintah Immortal Ling FanRaja Liu Hong tersenyum hangat "bangunlah kalian semua!" "Terimakasih!" Raja Liu Hong melepaskan mahkotanya, setelah itu berlutut di hadapan semua orang yan

  • Legenda Immortal Ling   Bab 195. Taman Kultivasi

    Bab 195. Taman KultivasiPerselisihan sudah selesai, semua orang tidak bisa melarang kepergian Immortal Ling dan sekte gunung suci, sebelum pergi meninggalkan dataran merah? Immortal Ling ingin memberikan kejutan kepada semua orang. Beberapa pekerja membangun sebuah taman di samping kediaman keluarga kerajaan, taman akan digunakan untuk semua orang berkultivasi, Ling juga memberikan formasi khusus agar penyerapan Energi dua kali lebih cepat."Ayah… tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari… aku akan menghajarmu!" teriak Fang Xia membawa sapu lidiImmortal Ling menoleh ke samping "hei kalian, istirahatlah… jangan bermain terus!""Iya!"Ling Xia berlari menghampiri Leona, sedangkan Fang Xia berdiri di samping ayahnya."Ayah… apa yang ingin kamu buat?""Fang Xia, apakah kamu masih ingat dengan diagram Kakek Fang Li?" "I-itu, apakah ayah yakin?""Aku yakin, meskipun mereka semua sungguh gila dan tidak tahu diri… tapi aku sudah menganggap mereka semua seperti keluarga!" ucap Immor

  • Legenda Immortal Ling   Bab 194. Sebelum perpisahan

    Bab 194. Sebelum perpisahanKekacauan terjadi di ibukota, konflik saudara membuat semua orang saling bertarung satu sama lain, Raja Liu Hong tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Niat Qin Chen hanya untuk menahan Ling dan yang lainnya agar tidak pergi dari dataran merah, namun masalah semakin besar membuat emosi begitu membara. Fang Xia melayang di kehampaan, setelah itu melihat ke arah semua orang."Hentikan pertarungan ini!" teriaknya menggunakan pesan mentalLangit bergetar ketika seorang Ranah Suci menggunakan pesan mental, semua orang berhenti bertarung lalu melihat ke arah sosok cantik. "Semuanya hentikan pertarungan tidak berarti ini, aku tidak ingin ada yang terluka… kita sudah sama-sama berjuang untuk menjaga perdamaian, tapi sekarang malam ingin saling membunuh!""Turunkan senjata kalian… atau aku akan menghajar kalian semua!" ancam Fang Xia memperlihatkan tingkat kultivasiSemua orang menyarungkan kembali pedangnya, saat itu juga terdengar suara ledakan dan denting

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status