Han Shen mendarat ketanah dengan cukup keras dan membuat lubang, badanya terasa seperti akan remuk dan perlahan dia merangkak keluar dari dalam lubang. Cahaya matahari yang hangat terasa cukup menyilaukan dan perasaan ini sudah dia lupakan sejak lama.
Persepsinya meningkat dan pandangan mata yang tadinya tumpul sekarang semuanya nampak jelas, Han Shen dapat melihat dari jarak yang jauh dan bukan hanya itu saja perasaan hangat yang memenuhi Dantiannya sangat mengagumkan. *Srek.* Han Shen mendengar suara dibelakangnya dan dua orang yang terlihat garang muncul, melihat penampilan Han Shen yang seperti gelandangan membuat mereka terkejut. "Hei pengemis... siapa yang menyuruhmu untuk masuk ke Wilayah Bandit kami hah ?" Kata salah seorang Bandit itu sambil membentak. "Terus kenapa ?" Tanya Han Shen dengan nada yang sangat sombong. "Kurang ajar." Bandit itu mengeluarkan Pedang bermata tunggal dan berniat menebas Han Shen. Walaupun Han Shen sangat terkejut namun entah mengapa segalanya terasa lambat dimatanya, ayunan Pedang yang tiba-tiba itu dapat dilihat dengan jelas dan Han Shen memiringkan kepalanya sedikit. Serangan balik yang berupa pukulan dilancarkan oleh Han Shen dan mengenai tulang rusuk Bandit itu, tubuhnya terhempas beberapa meter hingga menabrak pohon. Bandit itu mati karena organ dalamnya yang tertusuk pecahan tulang rusuk yang hancur. "Eh..." Han Shen sedikit terkejut dengan kemampuannya dan secara tidak sadar membunuh Bandit itu. Salah seorang rekan Bandit itu gemetar ketakutan dan bahkan tidak bisa lari karena takut, "Pengemis... tidak tolong ampuni aku Tuan Muda, dia yang berbicara sedangkan aku hanya diam saja sejak awal." Spirit Asura melayang disekitar Han Shen dan tertawa, "Hahaha... beginilah dunia yang sebenarnya yang lemah harus menundukkan kepalanya kepada yang kuat. Bandit yang kau bunuh barusan tidak layak disebut seorang Seniman Beladiri dan hanya sampah diantara para sampah." Han Shen tersenyum dan memiliki ide yang bagus, "Kau ingin hidup ?" Bandit itu menganggukkan kepalanya sambil meneteskan keringat, "Iya." "Mari buat ini menjadi sederhana dan antar aku ke markasmu. Tenang saja aku datang bukan untuk memberantas kalian semua, hanya saja aku butuh tempat untuk membersihkan diri tapi..." Han Shen berjongkok dan meniup tinjunya, "Jika ada yang ingin main-main denganku seperti temanmu maka aku akan memukul mereka sampai jadi bubur." Asura cukup menikmati ini dan dia tidak menyangka Han Shen akan sangat ahli dalam menggertak seseorang. Melihat ekspresi Bandit yang ketakutan membuatnya tidak punya pilihan, mereka berdua pergi menuju Markas utama dan lebih baik memikirkan dirinya sendiri terlebih dahulu. Bandit itu memimpin jalannya dan tidak butuh waktu lama mereka berdua sampai di markas mereka, pagar kayu yang cukup tinggi dan beberapa rumah kayu yang sederhana terlihat meyakinkan. Dua orang Bandit yang berdiri didepan pintu masuk melihat kearah mereka. "Hei... apa-apaan kau sebenarnya Ketua memintamu untuk berburu dan kenapa kau kembali membawa Gelandangan ?" Bandit itu memberikan tanda agar mereka tutup mulut, walaupun terlihat seperti Gelandangan Han Shen adalah Seniman Beladiri yang kuat namun Bandit disamping Han Shen tidak berani mengungkapkan apapun. Han Shen melepaskan Auranya yang mengagumkan dan terlihat sangat mengerikan, tubuh kedua Penjaga Bandit itu seketika membeku karena rasa intimidasi yang kuat. "Aku tidak pernah merobek mulut seseorang tapi jika kalian berbicara kasar dan terus menyebutku gelandangan maka kalian mungkin akan menjadi yang pertama dan kedua. Suruh Ketua kalian keluar menyiapkan bak mandi, makanan dan pakaian yang pas untukku. Jika kalian tidak bisa melakukan hal sederhana itu maka nasib kalian akan berakhir buruk." Han Shen sangat menikmati hal ini dan sudah sangat lama dia ingin seperti ini. Asura mengatakan jika mereka hanyalah kumpulan sampah dan Han Shen sangat percaya diri yang artinya mereka bukan ancaman serius untuknya sama sekali. Berbicara seolah dia adalah yang teratas memang sangat mengagumkan, bahkan jika mereka melawan Han Shen hanya perlu memberikan pukulan. Setelah beberapa waktu kedua Bandit itu melapor beberapa Kelompok yang berjumlah sepuluh orang yang dipimpin oleh Pria besar membawa Kampak muncul. Pria besar itu adalah Pemimpin mereka yang bernama Mang Wu, dia melihat kearah Han Shen dan tidak menyangka jika Anak buahnya sudah diintimidasi oleh Bocah gelandangan. "Hei Bocah apakah kau ingin mati ?" Tanya Mang Wu yang berdiri didepan Han Shen. "Krak... sepertinya kau harus dipukul dengan keras sebelum sadar." Han Shen meregangkan otot lehernya dan terlihat siap. Kapak besar itu tiba-tiba berayun dan Han Shen menangkapnya, Mang Wu mencoba mengerahkan kekuatan lebih banyak namun Han Shen menahannya tanpa kesulitan. Menurut apa yang diajarkan Asura kepadanya cara terbaik dengan pengendalian Qi adalah membuatnya mengalir dipergelangan tangannya. Perlahan Han Shen melakukannya dan meremas Kapak besar itu, besi yang kokoh hancur berkeping-keping. Mang Wu hanya bisa membuka mulutnya karena terkejut melihat hal ini dan tamparan yang keras membuatnya tersungkur ketanah dengan darah yang mengalir dihidungnya. "Tuan tolong ampun orang rendahan ini akan segera menyiapkan apa yang Anda inginkan !" Mang Wu dengan cepat berlutut memohon ampun dan bahkan semua orang yang dia bawa juga berlutut karena takut. "Jika kau patuh dari tadi aku tidak akan menghancurkan senjatamu. Sekarang mari masuk kedalam dan siapkan apa yang aku inginkan." Han Shen berjalan masuk kedalam dengan santai. Mang Wu meminta semua anak buahnya untuk bergegas pergi menyiapkan apa yang Han Shen inginkan. Setelah mandi dan Han Shen mengganti pakaiannya yang seperti pengemis, penampilannya sekarang terlihat jauh lebih baik dan makan dengan sangat lahap. Sudah lama dia tidak makan dengan benar dan semua orang berpikir jika Han Shen sangat rakus, dia hanya merasakan Roti kering selama sepuluh tahun dan walaupun bukan makanan kelas atas namun rasa ini benar-benar sangat dia rindukan. "Ugrr... aku kenyang sekarang kau duduk kemari dan jawab pertanyaanku. Namamu Mang Wu dan katakan ada dimana ini sekarang ?" Tanya Han Shen sambil memerintah. "Kami adalah Kelompok Bandit Turtle yang berada di lembah Valley kami menguasai bagian selatan dan masih ada tiga kelompok lainya. Sedangkan untuk Wilayah perairan Sungai itu di kuasi oleh para Bajak laut. Lembah Valley berada diperbatasan Wilayah Kota Nanyang dan Aliansi Beladiri. Sepertinya Tuan Muda adalah Ahli Beladiri dari Aliansi, apakah saya benar ?" "Aku memang Ahli Beladiri tapi tidak bergabung dalam kelompok manapun, aku hanya ingin hidup sesuka hatiku saja dan tidak mau ikut campur dengan pertengkaran konyol mereka." Han Shen menjawab dengan jujur. Mang Wu sedikit ragu dan berkata, "Bisakah Tuan Muda membantu kami untuk mengurus seorang Monster. Sebenarnya kami keempat Kelompok sedang terdesak dan mengalami masalah serius dengan Seniman Beladiri Jalan Iblis." "Bagaimana bisa kalian masih tetap hidup sampai sekarang, apakah kau berusaha untuk membodohi diriku ?" Tanya Han Shen dengan nada yang keras. "Saya tidak berbohong dan bahkan jika Tuan Muda pergi untuk bertanya kepada yang lainya maka jawabannya pasti sama. Pria ini mengendalikan dua Serigala berbulu merah dan setiap bulannya meminta tumbal 3 Gadis untuk diberi makan kepada Serigalanya." Mang Wu mengangkat kepalanya, "Kami mungkin orang tercela dan selalu meminta biaya pajak dari para pedagang ataupun merampok jika mereka tidak mau membayar. Tapi ini sudah terlalu berlebihan bagi kami dan jika kami melakukannya Pemerintah hanya akan menyalahkan kami."Setelah sampai Han Shen memberikan Buku catatan miliknya, Su Yan meminta waktu untuk mempelajarinya terlebih dahulu dan pergi ke kamarnya untuk belajar. Semua Selirnya juga datang dan memakai pakaian resmi Istana, walaupun mereka agak canggung dan tidak nyaman dengan semua pakaian mewah ini namun mereka harus segera terbiasa."Sepertinya sangat sulit untuk mengatur sebagai Kaisar ?" Qin Yue berkata dengan santai dan duduk disamping Han Shen."Ya begitulah tapi setelah melihat kalian lelahku hilang dengan cepat. Terlalu banyak Bangsawan korup yang harus disingkirkan dan juga menata sesuatu tidak semudah membalikkan tangan, keberadaan Pasukan Pemberontak yang hancur juga menjadi pertimbangan tidak mungkin Cheng Tian tidak akan membangun ulang." Han Shen berkata dengan santai dan merangkul Xie Yun yang memberikan teh untuknya."Lalu Tuanku sepertinya aku harus meminta ijin darimu, tidak lama lagi Kantor Pusat Kelompok Pedagang kita akan segera dibangun di Ibu
Keesokan paginya Xie Yun masuk kedalam kamar Qin Yue, sesuai dengan apa yang dikatakan para Pelayan Istana Ratu Han Shen berada disana dan kedatangannya membangunkan mereka berdua."Tuanku... Sword Saint Qin Hong dan salah satu Petinggi Tombak Badai Sheng Yan Aliansi Beladiri datang. Atas perintah Su Yan para Kasim saat ini sudah menyambut mereka dan perlukah Anda datang ke Aula." Ucap Xie Yun dengan ramah."Tidak perlu sampai tiba di Aula dan minta mereka datang langsung ke tempat tinggal Kaisar, setelah bersiap kami akan datang kesana." Ucap Han Shen sambil meminum segelas air."Baik." Xie Yun mengangguk dan bergegas pergi untuk menyampaikan perintah.Setelah mereka berdua bersiap-siapa Han Shen membawa Qin Yue pergi menemui mereka berdua di Istana Kaisar. Kedatangan Han Shen dapat diketahui langsung oleh mereka berdua, tenaga dalam dengan Aura yang menakutkan dapat mereka rasakan dari sosok Han Shen.Qin Hong tersenyum dan tidak berhar
Tengah malam mereka menyudahinya lebih awal dan Su Yan tertidur cukup pulas. Han Shen pergi ke tempat latihan dan mengolah Seni Beladirinya bersama dengan Asura dan White. Gerakan Pedangnya jauh lebih agresif dari biasanya dan Qin Yue juga datang."Jadi kau disini... kau jarang beristirahat apakah itu tidak masalah ?" Qin Yue melihat bekas ciuman didekat dada dan leher Han Shen.Han Shen tidak pernah lalai dalam tugasnya menjadi Kaisar dan dia tidak pernah mengabaikan semua Istrinya. Pria ini hampir jarang untuk bersantai dan selalu melakukan pekerjaan dengan sempurna."Jika semuanya sudah selesai maka aku bisa meluangkan waktu untuk istirahat. Jangan lupa jika aku seorang Raja Beladiri, bahkan jika aku tidak tidur selama satu bulan itu tidak akan jadi masalah besar karen terbiasa dalam pengasingan." Jawab Han Shen sambil menarik Pedangnya, "Bagaimana jika aku ingin melihat kemampuanmu ?" "Boleh saja." Qin Yue tersenyum dan juga sangat menantikan
"Lancang kah ?" Han Shen menatap kearah Penjabat itu dan menunjukan Auranya yang menakutkan.Semua orang didalam ruangan gemetar dan Su Yan mengangkat kepalanya, Han Shen bukanlah orang seperti Kaisar dimasa lalu yang berpikir rasional. Jika apa yang dia sebut keadilan dipertanyakan maka tentu saja dia akan menunjukan hak sebenarnya dari pemegang kekuatan."Tolong redakan amarah Yang Mulia." Penjabat itu berlutut dan memohon ampun."Disini akulah Kaisarnya dan keputusanku adalah mutlak, kalian hanya bisa menambahkan sesuatu yang baik atau mengatakan akibat dari keputusan dariku karena itulah tugas kalian disini." Ucap Han Shen dengan tegas.Semua Penjabat Istana mengangguk dan menatap Meng Wuya, tentu saja dia tahu maksud dari mereka semua dan hanya bisa menghela nafas. Secara tidak langsung Meng Wuya adalah Ayah dari Selir Meng Die dan masih kerabat Kaisar."Lalu bolehkah saya tahu alasan apa Yang Mulia punya dengan semua rencana ini ?"
Han Shen tersenyum dan berkata, "Tenang saja itu tidak akan lama lagi dan juga aku harus mulai serius sekarang." "Senang mendengarnya." Mereka semua juga mengharapkan hal yang sama.Waktu berlalu dengan sangat cepat selama sebulan dan dibawah tangan dingin dari Kaisar yang baru masa depan yang cerah sudah terlihat. Semua Penjabat korup yang menggelapkan uang pajak secara diam-diam dieksekusi dihadapan publik.Tidak berhenti disitu saja bahkan semua aset kekayaan mereka disita dan status Keluarga Bangsawan dihapus. Semua Prajurit dan Komandan yang dulunya berperang juga sudah sepenuhnya menyerah, tugas yang Han Shen berikan kepada Meng Wuya sudah diselesaikan dan secara keseluruhan semuanya sudah teratur.Han Shen juga menggunakan kekayaan pribadinya untuk merekrut banyak Sarjana dan menyebar mereka ke berbagai Kota. Saat ini dia ingin mendirikan sekolah diberbagai kalangan, jika dulu hanya Bangsawan saja yang bisa mengemban pendidikan maka dia me
Satu minggu berlalu dengan sangat cepat dan penobatan Han Shen menjadi Kaisar sudah selesai, dia menyapa semua rakyatnya sekarang bersama dengan Su Yan. Semua Penjabat lama sudah disingkirkan dan semuanya diisi oleh bakat baru sesuai keinginan Han Shen.Yie Cheng, Xie Yun, Yu Ling, Meng Die dan Qin Yue juga akan tinggal di Istana Ratu mulai sekarang. Mereka sudah masuk kedalam Anggota Keluarga Kekaisaran dan dibawah naungan Han Shen yang merupakan Suami mereka.Diatas kertas posisi Su Yan adalah seorang Ratu namun dimata Han Shen mereka tetap sama, hanya saja penerus Kekaisaran berikutnya sudah ditentukan yaitu harus berasal dari garis keturunan Su Yan dan yang lainya juga tidak keberatan.Kelompok Dagang Valley juga akan membuka Kantor pusatnya di Ibukota, semua propertinya berada diatas nama Han Shen dan merupakan bisnis yang dijalankan oleh semua Selirnya. Keluarga Yu juga diberikan Wilayahnya sendiri dan menjadi Keluarga Bangsawan Kekaisaran.