Mendapati hal itu yang mungkin akan membuat dirinya mendapat hadiah, berupa pukulan di kepala, Lengkukup seolah bungkam dan langsung menenggelamkan kepalanya hingga kedasar air, tindakan yang dilakukan oleh Lengkukup sempat membuat Kencana mengepalkan tangannya kearah Lengkukup.
Lengkukup benar-benar tidak sengaja berkata demikian, yang mungkin akan membuat Kencana merasa tersinggung. Meski Kencana merupakan sosok yang baik di mata Lengkukup serta penuh perhatian kepadanya, Kencana bahkan tidak akan segan memberikan sebuah pukulan di kepala jika memang di perlukan.
Tentu Lengkukup tidak akan berani untuk melakukan tindakan yang akan membuat kepalanya menjadi benjol, ketika Kencana melancarkan aksinya. Merasa sudah aman, Lengkukup sedikit menahan nafas untuk beberapa menit di dalam air, akan tetapi Lengkukup tidak akan kuat menahan nafas nya lebih lama, terlebih ketika berada di dalam air dirinya dapat melihat kejantanan Kencana semakin menun
Mendengar perkataan Kencana, sedikit membuat Lengkukup memikirkan sesuatu, tentang seekor burung yang pernah menjadi legenda di dalam kekaisaran Han. Sebuah legenda kuno yang mengisahkan seekor burung ajaib yang bercahaya merah keemasan, burung itu hidup selama beberapa ratus tahun sebelum akhirnya mati terbakar. Namun menurut cerita yang tersebar dari mulut ke mulut, burung Phoenix tersebut akan terlahir kembali dari abu, untuk memulai kehidupan baru yang panjang. Burung legendaris Phoenix memiliki ukuran yang cukup besar, berwarna merah keemasan karena dikaitkan dengan matahari terbit dan api. Bahkan ada yang mengatakan, jika Phoenix akan membangun sarangnya menggunakan tumpukan kayu dan menyalakannya dengan sekali kibasan sayapnya. Jika hal itu terjadi, maka Phoenix bisa dikatakan akan menemui ajalnya, akan tetapi ketika Phoenix mati, dari abu tempatnya terbakar akan terlahir Phoenix kecil yang akan menjalani hidup yang panjang dan akan mengulangi cerita yan
Lengkukup sempat ingin protes, akan tetapi Kencana lebih dulu mengatakan jika dirinya membutuhkan banyak tenaga dalam. Sedangkan Lengkukup belum begitu membutuhkan, mengingat Lengkukup bisa menggunakan kekuatan iblis nya. Mendengar penjelasan Kencana, sedikit membuat Lengkukup mengangguk pelan seolah dirinya mengerti maksud dari ucapan Kencana. Namun hal itu tidaklah begitu benar, meski Lengkukup bisa menggunakan kekuatan iblis, akan tetapi dirinya hanya bisa menggunakan kekuatan itu sekali saja dan berbatas waktu. Tentu Kencana mengetahuinya namun Kencana mengatakan jika dirinya memiliki ide lain yang mungkin akan membantu mereka lebih cepat dari biasanya. Dugaan Kencana, jika cara itu berhasil mereka dapat mencapai bagian atas curup 7 kenangan hanya dalam waktu 1 hari. Namun jika dugaan itu salah, maka mereka akan terjatuh dan kabar buruknya mereka akan mati karena terjatuh. “Mungkin sedikit berbahaya namun lebih baik kita mencobanya…” ucap Kencana memastik
Lengkukup sedikit menundukkan kepala sebelum dirinya kembali menyerang Kencana, akan tetapi semua serangan yang Lengkukup berikan, berhasil diatasi dengan mudah oleh Kencana. Namun tidak di sampai disitu, Lengkukup bahkan tidak ingin berhenti, ketika dirinya belum bisa memberikan serangan yang cukup memuaskan.Di sisi lain, Kencana hanya bisa tersenyum tipis kepada Lengkukup, seraya bergerak kearah belakang, setelah Lengkukup berusaha membuat dirinya terpojok. Namun, tiba-tiba Kencana mematahkan serangan yang diberikan Lengkukup dengan pedangnya, karena merasa bukan saatnya bermain-main.Lengkukup sempat berhenti namun dirinya tidak ingin menyerah, sembari memberikan serangan secara terus menerus. Dari gerakan yang Lengkukup berikan, sedikit membuat Kencana membuka mulut, karena dirinya baru saja menyadari jika Lengkukup saat ini, mengubah semua jurus pedang yang pernah di ajarkan nya.“Anak ini! Sejak kapan diriny
Tidak hanya sekali, bahkan untuk langkah berikutnya, mereka harus mengulangi tindakan yang sama, supaya dapat menjangkau tingkat berikutnya. Namun hampir beberapa jam berlalu mereka melakukan cara itu, mereka belum juga menemukan tempat yang cocok untuk beristirahat.Karena jalan yang sedang mereka lalui, hampir tidak memungkinkan untuk berpijak sekalipun. Kabar buruknya, Kencana dan Lengkukup hampir kehabisan tenaga dalam, karena setiap langkah yang mereka lakukan membutuhkan jumlah tenaga dalam yang tidak sedikit.Lengkukup bahkan ingin segera berubah ke wujud iblis, untuk mengambil tindakan cepat, karena bukan tidak mungkin, dirinya akan segera kehabisan tenaga dalam sebelum berhasil sampai ke tingkat berikutnya.“Guru akan ku lakukan sekarang,” ucap Lengkukup.“Tidak, masih belum…” timpal Kencana.“Aku sudah kehabisan tenaga dalam!” ujar Lengkukup.
Lengkukup menduga, jika Kencana berniat untuk mati demi menyelamatkan dirinya, tentu hal itu merupakan kabar yang sangat buruk bagi dirinya, akan tetapi jika dugaan Lengkukup itu benar.Ketika menyadari tindakan yang Kencana berikan, Lengkukup sempat ingin berhenti dan mengurungkan niatnya, akan tetapi selang beberapa saat, dirinya menyadari jika dari arah bawah beberapa tebasan 7 bintang sedang mengarah kepadanya.Sejenak firasat buruk tentang gurunya, mulai memudar karena melihat pedang angin yang tercipta dari jurus Kencana, membuat Lengkukup berfikir jika Kencana baik-baik saja, sehingga dirinya kembali melanjutkan langkah yang sempat goyah.“Sedikit lagi, aku pasti bisa!” batin Lengkukup.Lengkukup mulai bergegas mempercepat gerakannya dengan jurus meringankan tubuh, sembari melompati beberapa pedang angin yang ikut membantunya melesat kearah atas. Dirinya bahkan baru menyadari, jika
Genangan air mata Leng tidak bisa ditahan, meski dirinya berusaha untuk tidak menangis namun akhirnya jatuh juga. Tidak pernah ia duga, jika ini akan menjadi perjalanan yang teramat sulit, terlebih dirinya harus kehilangan gurunya.Ingin rasanya Leng melompat untuk menjemput gurunya, akan tetapi jika ia melakukan hal itu, tentu kemungkinan untuk selamat bisa dikatakan tidak mungkin, terlebih dirinya tidak bisa memastikan, jika Kencana masih berada ditempat itu atau sudah terjatuh kedalam lembah siluman kembali.Leng beranggapan jika dirinya tidak pernah mencoba, maka dirinya tidak akan pernah tau dan akan menjadi penyesalan suatu hari nanti. Sesaat Leng ingin mengurungkan niat untuk melanjutkan perjalanannya dan ingin kembali menjemput gurunya. Namun pada saat yang hampir bersamaan, tiba-tiba sebuah pedang angin melesat kearah nya, yang membuat dirinya bereaksi dengan cepat.“Guru, kau masih hidup!” ucapnya.
Leng melesat dengan cepat menggunakan kekuatan iblis yang ia miliki, menerobos semak belukar, serta bebatuan yang teramat gulir untuk berpijak. Namun, semua itu terasa teramat mudah bagi Leng saat ini, karena kekuatan iblis serta jurus meringankan tubuh miliknya, hampir dapat menyatu dengan baik. Meski tenaga dalam Leng belum cukup banyak untuk menggunakan jurus meringankan tubuh, akan tetapi dengan adanya kekuatan iblis di dalamnya, Leng dapat mengatur tenaga dalam yang di keluarkan tanpa mengurangi keakuratannya. Dirinya sendiri bahkan tidak begitu mengerti, jika ia dapat melakukan hal yang telah ia alami, semua kejadian itu terasa seolah terjadi begitu saja tanpa mampu ia mengerti sebabnya. Namun satu keyakinan yang Leng miliki, dirinya dapat mengendalikan kekuatannya saat ini. “Sedikit lagi, aku pasti bisa,” gumam Lengkukup sembari menyipitkan mata. Dari kejauhan Leng dapat me
Ketika dirinya selesai berucap, Leng menjatuhkan tubuh ke tanah yang membuat tanah itu bergetar cukup kuat, bahkan beberapa di antara musuh yang ada, langsung terduduk karena tidak kuasa menahan kaki yang bergetar.Ketakutan terlihat jelas diantara mereka, bahkan tidak sedikit yang mengeluarkan keringat dingin dengan wajah yang sangat pucat. Karena mereka baru pertama kali melihat sosok yang begitu aneh terlebih memiliki kekuatan yang sangat besar.Meski mereka sudah beberapa kali melihat siluman lumut dan tidak jarang membunuhnya, akan tetapi ketika melihat sosok Leng saat ini, ketakutan tidak dapat disembunyikan dengan mudah, terlebih akan mengambil tindakan bodoh dengan cara menyerangnya lebih dulu.“Siapa kau sebenarnya?” tanya salah satu orang yang terlihat seperti pemimpin kelompok.“Aku hargai keberanian mu, terlebih sudah membunuh beberapa anggota ku yang memang pantas mendapatkannya.&rdq