Setelah melewati lorong yang dipenuhi makhluk bayangan, Lintang dan Raja Kancradaka kembali dihadapkan pada masalah lain. Yaitu lorong penuh jebakan.Bukan jebakan biasa, melainkan asap ilusi dan serangan tombak gigi buaya yang mematikan.Wush! Trang! Trang Trang!Ribuan tombak terus berdatangan tanpa henti, membuat Lintang dan Raja Kancradaka harus kembali menggunakan senjata mereka.“Sial! Hati-hati Daka, asap putih ini mengaburkan mata kita,” seru Lintang.“Aku mengerti,” Raja Kancradaka segera memejamkan mata, merasakan serangan dengan kepekaan kulit dan telinganya.Tapi raja Kancradaka bisu dan tuli, dia tidak mampu mendengar sehingga hanya mengandalkan kepekaan kulitnya saja.Selama ini dia berbicara dengan Lintang atau mahluk lain hanya dengan energi batin. Namun energi tersebut tidak dapat digunakan untuk merasakan serangan.Seperti Raja Kancradaka, Lintang juga menangkis semua tombak yang datang dengan menggunakan indra perasa. Namun semua indra Lintang berfungsi dengan sanga
Mendapati Raja Kancradaka mulai kewalahan, Lintang langsung melesat menghampirinya.“Beralih kebelakangku!” pinta Lintang.“Baik!” angguk Raja KancradakaKeduanya terus melaju dengan posisi beradu punggung membantai setiap mahluk bayangan yang datang.Lintang menebas para mahluk bayangan yang berada di depan, sedangkan Raja Kancradaka menghabisi sisanya.Kecepatan mahluk bayangan sungguh merepotkan sehingga masih ada satu dua mahluk yang lolos ke belakang.Sebetulnya Lintang bisa saja menghabisi mereka semua dengan menggunakan serangan energi. Namun tidak dia lakukan karena dampaknya akan menghancurkan seluruh lorong.Wush! Sring! Sring! Sring!Puluhan mahluk bayangan berhamburan tewas di tangan Lintang.Wush! Cleb! Cleb!Raja Kancradaka tidak mau kalah, dia menusuk satu persatu mahluk bayangan di belakang.Sampai ketika keduanya tiba di ujung lorong, semua mahluk bayangan pun lenyap tidak tersisa.Slep!Lintang kembali menyarungkan serulingnya di sisi pinggang, setelah itu segera men
Balada, Nindhi, Cantika Ayu, dan ke 4 panglima perang sebetulnya sangat ingin menemani Lintang. Mereka ingin sama-sama berjuang untuk meringankan beban pemuda itu.Selebihnya mereka khawatir karena apa yang Lintang hadapi bukanlah mahluk sembarangan melainkan siluman kuat yang mampu datang dan pergi tanpa disadari para pendekar.Selain itu mereka juga tidak tahu entah akan ada berapa banyak musuh di sana, di mana para siluman biasanya memiliki kawanan atau bahkan kerajaan besar. Sehingga jika hanya berdua saja mereka takut Lintang malah akan celaka.Namun sebelum sempat Balada, teman-teman, serta ke 4 panglima menyatakan niatnya. Lintang sudah keburu pergi tanpa permisi, membuat Balada dan yang lain hanya dapat berharap pemuda itu akan pulang dengan selamat.Balada tidak mampu mencegah atau mencampuri tujuan Lintang karena sadar bahwa adiknya tersebut memiliki sifat keras kepala.Bahkan jika pun Balada larang, dia tidak yakin Lintang akan mau mengikuti ucapannya.“Aku tahu bagaimana p
Lorong-lorong dunia siluman Bajul ternyata merupakan labirin panjang yang tidak berujung membuat Lintang dan Raja Kancradaka sempat kesulitan menemukan istana kerajaan mereka.Tetapi beruntung 10% kekuatan Lintang telah kembali sehingga dia bisa mencari jalan melalui energi tubuh putri Widuri.“Syukurlah, dia masih hidup Daka, lewat sini!” tunjuk Lintang.“Apa kau bisa merasakannya?” Raja Kancradaka mengerutkan kening.“Tentu saja,” jawab Lintang. “Ayo cepat!” Lintang berlari mengikuti energi yang dirinya rasakan.“Baik!” Raja Kancradaka juga turut berlari mengikuti Lintang.Awalnya perjalanan menuju istana siluman Bajul masih baik-baik saja. Tapi setelah setengah jam perjalanan, Lintang dan Raja Kancradaka mulai menemukan hambatan.Keduanya diserang oleh ribuan bayangan hitam yang entah apa. Tubuh mereka seperti asap sehingga tidak dapat disentuh, tapi serangannya mampu melukai Lintang yang sedari awal telah menggunakan tameng energi.Sring! KyAaaaa!Lintang terlempar sejauh 40 meter
Wush!Sosok Raja Kancradaka tiba-tiba muncul setelah menerima panggilan Lintang.“Ada apa teman? Mengapa kau panik seperti itu?” tanya Raja Kancradaka dengan menggunakan bahasanya.“Celaka, Daka. Bangsa siluman Bajul menculik salah satu temanku, apa kau tahu di mana letak alam mereka?” ungkap Lintang cepat.“Krrrrrr!” jawab Raja Kancradaka mengangguk.“Syukurlah, antar aku ke sana cepat,” pinta Lintang.“Jangan gegabah teman. Bangsa Bajul bukan siluman biasa. Mereka sangat kuat dan memiliki banyak pasukan, bahkan semua pasukan kerajaanku saja tidak akan mampu mengusiknya,” ungkap Raja Kancradaka.“Aku tidak peduli, cepat antar aku!” perintah Lintang.“Krrrrrr!” Raja Kancradaka tidak mampu membantah.“Kalian kembalilah ke kemah para pasukan. Besok lanjutkan saja perjalanan, Petung dan para kawanannya akan membantu. Jika aku dan Widuri tidak datang dalam waktu 4 hari, maka kalian tetap jalankan perang sesuai rencana. Aku sangat yakin pasukan pemberontak akan tetap ikut bergabung bersama
Saat semua orang lengah, Lintang juga awalnya tidak menyadari akan bahaya yang sedang dialami oleh putri Widuri.Waktu itu Lintang tengah asyik berbincang sembari menghangatkan diri di depan api unggun bersama sebagian pasukan dan para siluman banteng.Lintang amat terkejut ketika tiba-tiba merasakan firasat buruk terhadap putri Widuri, padahal gadis itu sedang dilindungi oleh Ki Keling dan 4 prajuritnya.Curiga dengan firasatnya, Lintang lantas membuka gerbang energinya untuk merasakan hawa kehidupan sang putri.Dan benar saja, Lintang ternyata tidak menemukan hawa kehidupan putri Widuri di wilayah tenda melainkan malah datang dari arah sungai besar.Setelah memberi perintah kepada para prajurit agar membangunkan semua orang, dia segera melesat terbang menyusuri langit menuju sungai.Wush!Sosok Lintang lenyap dari pandangan dan kembali muncul tepat dibibir sungai.Namun terlambat, di mana dia melihat putri Widuri telah ditelan oleh siluman buaya raksasa setinggi 10 meter.Lintang ta