Wu Long sepertinya tidak akan mampu mewujudkan ambisinya untuk kembali Ke Nirvana Surgawi untuk memperbaiki namanya. Ayahnya melarang dirinya untuk mendaftar masuk ke Perguruan Matahari dan Rembulan karena dirinya tidak akan mampu menjadi pendekar. Bahkan Wu Long tidak ingat sama sekali masa kehidupannya di Nirvana surgawi.
Beruntung bagi Wu Long, ibunya yang masih mendukungnya membuat ayahnya tidak bisa melarangnya untuk mendaftar masuk ke Perguruan Matahari dan Rembulan.
"Apa kamu ingin anak kita mati di Perguruan Matahari dan Rembulan? Tubuhnya tidak mampu untuk menerima tenaga dalam, bahkan untuk tenaga luar saja dia tidak mampu! Apa yang kamu harapkan darinya?" gerutu ayah Wu Long terhadap istrinya yang tetap bersikeras menggunakan hasil tabungan mereka untuk membiayai Wu Long masuk ke dalam Perguruan Matahari dan Rembulan."Aku tetap yakin kalau Wu Long tidak akan mengecewakan kita! Percayalah padaku, suamiku!" ujar ibunya Wu Long berusaha meyakinkan ayahnya.*****
Perguruan Matahari dan Rembulan terletak di atas pegunungan yang sejuk dan nyaman, masih di dalam wilayah Desa Rembulan.
Setiap tahun, Perguruan Matahari dan Rembulan membuka pendaftaran bagi anak-anak mulai usia 10 tahun sampai 15 tahun untuk mendaftarkan diri mereka menjadi murid perguruan tersebut sampai dinyatakan lulus dan dipekerjakan oleh perguruan tersebut.Setiap anak langsung masuk perguruan tanpa adanya seleksi asalkan sanggup membayar sejumlah biaya yang diminta oleh Perguruan Matahari dan Rembulan.Penduduk Desa Rembulan yang kebanyakan hidup di bawah garis kemiskinan sangat mengharapkan perubahan nasib dengan mengikut sertakan anak-anaknya untuk mengikuti pelatihan di perguruan tersebut walaupun biaya masuk perguruan cukup besar untuk mereka.Wu Long berada di antara ratusan anak-anak muda yang berbondong-bondong menuju ke arah pegunungan untuk mendaftar masuk Perguruan Matahari dan Rembulan.Ibunya yang mengantarnya ke perguruan, sementara ayahnya sibuk bekerja atau memang tidak mendukung Wu Long masuk perguruan. Bagi ayahnya, Wu Long lebih berguna untuk membantunya di sawah daripada membuang waktu belajar ilmu bela diri di dalam perguruan."Nama?" tanya petugas pendaftaran,"WU LONG!" sahut Wu Long dengan kencang dan penuh semangat."Apa semua biaya yang diperlukan sudah disiapkan?" tanya petugas pendaftaran lagi."Sudah, Tuan!" sahut ibunya Wu Long, sambil menyerahkan biaya yang diminta oleh bagian pendaftaran.Setelah menyelesaikan biaya pendaftaran, Wu Long akhirnya resmi masuk ke dalam Perguruan Matahari dan Rembulan."Jangan kecewakan ibu ya, Nak!" pesan ibunya sebelum pergi meninggalkan dirinya.*****Langkah Wu Long terasa gagah di dalam Perguruan Matahari dan Rembulan. Walaupun pakaiannya tidak menutupi tubuh kurusnya, namun tekad yang kuat dari Wu Long membuatnya percaya diri melangkah masuk bersama murid-murid lainnya yang melangkah masuk ke dalam perguruan."Hei, Gembel!"Baru saja Wu Long mulai melangkah dengan penuh percaya diri, sebuah panggilan yang tidak pada tempatnya ditujukan pada dirinya.Anak muda ini berbalik dan melihat ada anak bangsawan yang dikelilingi beberapa anak muda sedang menunjuk ke arah dirinya."Aku?" tanyanya dengan wajah keheranan."Iya ... kamu! Siapa lagi gembel di sini selain kamu" sahut anak bangsawan ini dengan wajahnya yang menghina dan angkuh."Namaku Wu Long, dan aku bukan gembel!" serunya tanpa rasa takut."Hahaha ... kalian lihat? masih tidak mengaku gembel? Pakaiannya saja lebih kotor daripada kain pel di rumahku!" kata anak bangsawan ini yang terus menghina Wu Long.Beberapa anak muda yabg tadinya berada di dekat anak bangsawan ini mulai mendekati Wu Long. "Cepat berlutut dan cium kaki Tuan Muda!" ancam mereka.Wu Long malahan menatap mereka dengan wajah herannya. "Kenapa aku harus cium kakinya?" tanyanya."Cuih! Kamu itu gembel tahu tidak! Gembel itu harus cium kaki bangsawan!" seru anak bangsawan ini dengan hinaan yang kejam."Siapa yang gembel? Berpakaian lusuh sepertiku belum tentu aku ini gembel! Aku bayar biaya masuk sama sepertimu, jadi aku bukan gembel!" kata Wu Long penuh kemarahan."Kalau tidak mau berlutut, kami akan paksa kau berlutut di hadapan Tuan Muda!" kata anak buah dari anak bangsawan ini sambil mendorong Wu Long terjatuh di lantai.Saat mereka hendak menjambak rambut Wu Long untuk dipaksa mencium kaki anak bangsawan ini, suara perempuan yang merdu tapi tegas menghentikan tindakan mereka."Hentikan! Apa yang telah kalian lakukan?" ucap suara merdu ini.Tidak lama muncul anak perempuan cantik yang seumuran Wu Long, tapi gadis ini sudah tampak lebih dewasa daripada mereka.Wu Long yang ingin maju mendekati anak perempuan ini malahan tersandung dan jatuh tepat di tubuh anak perempuan ini. Secara refleks, kedua tangannya menempel ke dada anak perempuan cantik ini, serta keduanya terjatuh ke lantai dengan posisi Wu Long menimpa tubuh anak perempuan ini."Maaf!" ujar Wu Long sambil berusaha bangkit dan berdiri. Tapi belum sempat dia berdiri tegak, sebuah pukulan langsung mendarat di tubuhnya.Bugh!Wu Long merasakan pukulan yang keras mendarat di tubuhnya yang berasal dari anak bangsawan ini."Dasar gembel! Beraninya kamu menyentuh Tuan Putri!" serunya yang tidak hentinya terus memukuli Wu Long."Lie Wei ... sudahlah! Dia tidak sengaja menyentuhku!" teriak Shun Ming, gadis berumur 10 tahun yag dipanggil Tuan Putri oleh anak yang berpakaian bagaikan bangsawan ini."Tidak bisa dibiarkan, Tuan Putri! Anak miskin ini telah lancang menyentuh Tuan Putri!" kata Lie Wei yang terus memukuli Wu Long yang hanya bisa menyilangkan kedua tangannya untuk menahan pukulan yang diarahkan ke wajahnya.Desa Rembulan, yang dulunya muram akibat kehancuran oleh Phoenix Iblis, kini bersinar kembali berkat bantuan dari Perguruan Matahari dan Rembulan. Hari ini, desa yang biasanya sepi itu dipenuhi keceriaan dan tawa penduduknya.Di sudut-sudut desa, aroma masakan menggoda tercium dari dapur-dapur rumah. Para ibu sibuk menyiapkan berbagai hidangan lezat, wajah mereka berseri-seri saat mencicipi masakan. Anak-anak berlarian riang, tertawa lepas, sementara para pria menghias jalanan dengan lentera warna-warni, menciptakan suasana meriah yang belum pernah dirasakan sebelumnya.Keramaian ini bukan tanpa alasan. Para pendekar dari Benua Andalas dan Benua Empat Elemen berdatangan, memenuhi desa untuk menghadiri pernikahan Pendekar Naga Putih, yang juga dikenal sebagai Pendekar Seruling Bambu Putih, serta Pendekar Pedang Matahari dan Rembulan. Wu Long, yang kini menjadi sosok ternama di Benua Andalas, menarik perhatian banyak praktisi bela diri yang ingin menyaksikan hari bahagianya.Di tengah ke
Dalam sekejap, transformasi Wu Long pun terjadi. Tubuhnya bergetar hebat, seolah tersambar energi purba yang mengalir deras dalam nadinya. Kulitnya mulai berubah, berkilauan putih keperakan yang memantulkan cahaya bulan, dan sisik-sisik halus muncul di lengannya. Dengan raungan yang menggelegar, Wu Long berubah menjadi Naga Putih, makhluk legendaris yang pernah hanya ada dalam dongeng. Di udara, bayang-bayang tubuh raksasa itu menyapu langit, menantang nasib dengan aura keagungan yang mempesona.Tak jauh dari sana, Phoenix Iblis—makhluk dengan tubuh berselimut api hitam dan mata menyala merah—menyaksikan perubahan itu dengan tatapan penuh amarah. Suara sayapnya mengibas keras, mengirimkan gelombang panas yang menyambar, seolah menolak kehadiran Naga Putih yang kini menaklukkan kegelapan malam. Tanpa ragu, kedua kekuatan kuno itu pun bertabrakan di angkasa.Pertempuran di antara awan mulai bergemuruh. Naga Putih menghembuskan semburan embun beku yang membeku segala yang disentuhnya, me
Malam itu, langit di atas Desa Phoenix Merah tampak pekat, seolah ditelan kegelapan. Angin menderu di antara pepohonan, menerbangkan debu dan dedaunan kering, membawa serta firasat buruk yang menggantung di udara. Para penjaga di menara dan gerbang utama menggenggam erat senjata mereka, merasakan sesuatu yang tak biasa. Namun, mereka tidak mengetahui bahwa di balik bayangan pepohonan yang menjulang, puluhan sosok bergerak dalam keheningan, mata mereka penuh tekad dan tangan menggenggam senjata tajam. Pasukan Aliansi Pendekar Putih telah bersiap.Wu Long mengangkat tangannya perlahan, memberi isyarat. Bayangan-bayangan di sekitarnya segera berpencar. Tim pertama, yang dipimpin oleh lima pendekar terbaik dari Perguruan Pedang Patah, bergerak seperti bayangan malam. Nafas mereka nyaris tak terdengar, langkah kaki mereka menyatu dengan kegelapan. Dalam sekejap, seorang penjaga di menara sinyal api tersentak, matanya membelalak sebelum pedang melintasi tenggorokannya. Darah hangat mengalir
Malam itu, di Desa Rembulan, pusat pergerakan Aliansi Pendekar Putih, udara dipenuhi ketegangan yang membara. Angin malam berembus membawa aroma tanah basah dan asap dari obor-obor yang menyala di sepanjang jalan utama desa. Aula besar yang terbuat dari kayu jati tua bergetar oleh langkah-langkah tegas para pendekar dari keempat perguruan yang telah bersatu. Mereka duduk mengelilingi meja panjang yang penuh dengan peta, sketsa formasi, serta gulungan laporan dari mata-mata yang telah menyusup ke Desa Phoenix Merah. Wu Long berdiri tegap di tengah ruangan, sorot matanya tajam menelusuri wajah-wajah penuh tekad di sekelilingnya. Suaranya dalam dan tegas ketika ia berbicara, "Kita telah mengumpulkan kekuatan dari Perguruan Pedang Patah, Tapak Sakti, Cakar Tengkorak, dan Jari Sakti. Namun, menghadapi Phoenix Iblis Lie Wei bukanlah tugas mudah. Kita harus memiliki strategi yang matang." Shun Ming, seorang ahli taktik dari Perguruan Matahari dan Rembulan, menatap peta yang tergelar di meja
Wu Long, Shun Ming, dan Diao Chan duduk mengelilingi meja kayu di dalam pondok sederhana. Peta besar terbentang di atas meja, menampilkan lokasi perguruan-perguruan yang mereka rencanakan untuk direkrut dalam perlawanan melawan Phoenix Iblis Lie Wei.Langkah Pertama : Perguruan Pedang Patah di Kota Bintang"Perguruan Pedang Patah dikenal dengan teknik pedang mereka yang tak tertandingi," kata Shun Ming sambil menunjuk lokasi Kota Bintang di peta. "Namun, mereka terkenal menjaga netralitas dan jarang terlibat dalam konflik antar perguruan."Wu Long mengangguk. "Kita harus meyakinkan mereka bahwa ancaman Lie Wei tidak hanya terhadap beberapa perguruan, tetapi terhadap seluruh dunia persilatan."Diao Chan menambahkan, "Mungkin kita bisa menunjukkan bukti kekejaman Lie Wei di Desa Rembulan untuk menggugah hati mereka."Dengan rencana tersebut, ketiganya berangkat menuju Kota Bintang. Setibanya di sana, mereka disambut oleh suasana kota yang ramai, dengan para pedagang dan pendekar berlalu
Shun Ming menatap Wu Long dengan tatapan tajam, alisnya sedikit berkerut, seolah mencoba menebak siapa gadis cantik yang berdiri di samping kekasihnya. Udara di antara mereka terasa tegang, seakan waktu berhenti sejenak.Wu Long menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan suara pelan namun tegas, "Shun Ming, aku baru saja dari Desa Rembulan sebelum datang ke sini untuk menemuimu."Sebelum Shun Ming sempat merespons, gadis di samping Wu Long melangkah maju. Dengan senyum lembut namun mata yang penuh keyakinan, dia berkata, "Kak Shun Ming, aku sudah mengetahui hubungan kalian sebagai kekasih. Perkenalkan, aku adalah Diao Chan, kekasih Wu Long dari kehidupan sebelumnya di Dunia Atas Nirvana Surgawi, sebelum ia terlahir kembali ke dunia fana ini."Glek!Wu Long menelan ludah, jantungnya berdegup kencang. Kejujuran Diao Chan yang tiba-tiba membuatnya cemas, terutama karena mereka sangat membutuhkan bantuan Shun Ming. Dia melirik ke arah Shun Ming, mencoba membaca ekspresi di wajahnya ya