Share

06. Perguruan Matahari dan Rembulan

Wu Long sepertinya tidak akan mampu mewujudkan ambisinya untuk kembali Ke Nirvana Surgawi untuk memperbaiki namanya. Ayahnya melarang dirinya untuk mendaftar masuk ke Perguruan Matahari dan Rembulan karena dirinya tidak akan mampu menjadi pendekar. Bahkan Wu Long tidak ingat sama sekali masa kehidupannya di Nirvana surgawi.

Beruntung bagi Wu Long, ibunya yang masih mendukungnya membuat ayahnya tidak bisa melarangnya untuk mendaftar masuk ke Perguruan Matahari dan Rembulan.

"Apa kamu ingin anak kita mati di Perguruan Matahari dan Rembulan? Tubuhnya tidak mampu untuk menerima tenaga dalam, bahkan untuk tenaga luar saja dia tidak mampu! Apa yang kamu harapkan darinya?" gerutu ayah Wu Long terhadap istrinya yang tetap bersikeras menggunakan hasil tabungan mereka untuk membiayai Wu Long masuk ke dalam Perguruan Matahari dan Rembulan.

"Aku tetap yakin kalau Wu Long tidak akan mengecewakan kita! Percayalah padaku, suamiku!" ujar ibunya Wu Long berusaha meyakinkan ayahnya.

*****

Perguruan Matahari dan Rembulan terletak di atas pegunungan yang sejuk dan nyaman, masih di dalam wilayah Desa Rembulan.

Setiap tahun, Perguruan Matahari dan Rembulan membuka pendaftaran bagi anak-anak mulai usia 10 tahun sampai 15 tahun untuk mendaftarkan diri mereka menjadi murid perguruan tersebut sampai dinyatakan lulus dan dipekerjakan oleh perguruan tersebut.

Setiap anak langsung masuk perguruan tanpa adanya seleksi asalkan sanggup membayar sejumlah biaya yang diminta oleh Perguruan Matahari dan Rembulan.

Penduduk Desa Rembulan yang kebanyakan hidup di bawah garis kemiskinan sangat mengharapkan perubahan nasib dengan mengikut sertakan anak-anaknya untuk mengikuti pelatihan di perguruan tersebut walaupun biaya masuk perguruan cukup besar untuk mereka.

Wu Long berada di antara ratusan anak-anak muda yang berbondong-bondong menuju ke arah pegunungan untuk mendaftar masuk Perguruan Matahari dan Rembulan.

Ibunya yang mengantarnya ke perguruan, sementara ayahnya sibuk bekerja atau memang tidak mendukung Wu Long masuk perguruan. Bagi ayahnya, Wu Long lebih berguna untuk membantunya di sawah daripada membuang waktu belajar ilmu bela diri di dalam perguruan.

"Nama?" tanya petugas pendaftaran,

"WU LONG!" sahut Wu Long dengan kencang dan penuh semangat.

"Apa semua biaya yang diperlukan sudah disiapkan?" tanya petugas pendaftaran lagi.

"Sudah, Tuan!" sahut ibunya Wu Long, sambil menyerahkan biaya yang diminta oleh bagian pendaftaran.

Setelah menyelesaikan biaya pendaftaran, Wu Long akhirnya resmi masuk ke dalam Perguruan Matahari dan Rembulan.

"Jangan kecewakan ibu ya, Nak!" pesan ibunya sebelum pergi meninggalkan dirinya.

*****

Langkah Wu Long terasa gagah di dalam Perguruan Matahari dan Rembulan. Walaupun pakaiannya tidak menutupi tubuh kurusnya, namun tekad yang kuat dari Wu Long membuatnya percaya diri melangkah masuk bersama murid-murid lainnya yang melangkah masuk ke dalam perguruan.

"Hei, Gembel!"

Baru saja Wu Long mulai melangkah dengan penuh percaya diri, sebuah panggilan yang tidak pada tempatnya ditujukan pada dirinya.

Anak muda ini berbalik dan melihat ada anak bangsawan yang dikelilingi beberapa anak muda sedang menunjuk ke arah dirinya.

"Aku?" tanyanya dengan wajah keheranan.

"Iya ... kamu! Siapa lagi gembel di sini selain kamu" sahut anak bangsawan ini dengan wajahnya yang menghina dan angkuh.

"Namaku Wu Long, dan aku bukan gembel!" serunya tanpa rasa takut.

"Hahaha ... kalian lihat? masih tidak mengaku gembel? Pakaiannya saja lebih kotor daripada kain pel di rumahku!" kata anak bangsawan ini yang terus menghina Wu Long.

Beberapa anak muda yabg tadinya berada di dekat anak bangsawan ini mulai mendekati Wu Long. "Cepat berlutut dan cium kaki Tuan Muda!" ancam mereka.

Wu Long malahan menatap mereka dengan wajah herannya. "Kenapa aku harus cium kakinya?" tanyanya.

"Cuih! Kamu itu gembel tahu tidak! Gembel itu harus cium kaki bangsawan!" seru anak bangsawan ini dengan hinaan yang kejam.

"Siapa yang gembel? Berpakaian lusuh sepertiku belum tentu aku ini gembel! Aku bayar biaya masuk sama sepertimu, jadi aku bukan gembel!" kata Wu Long penuh kemarahan.

"Kalau tidak mau berlutut, kami akan paksa kau berlutut di hadapan Tuan Muda!" kata anak buah dari anak bangsawan ini sambil mendorong Wu Long terjatuh di lantai.

Saat mereka hendak menjambak rambut Wu Long untuk dipaksa mencium kaki anak bangsawan ini, suara perempuan yang merdu tapi tegas menghentikan tindakan mereka.

"Hentikan! Apa yang telah kalian lakukan?" ucap suara merdu ini.

Tidak lama muncul anak perempuan cantik yang seumuran Wu Long, tapi gadis ini sudah tampak lebih dewasa daripada mereka.

Wu Long yang ingin maju mendekati anak perempuan ini malahan tersandung dan jatuh tepat di tubuh anak perempuan ini. Secara refleks, kedua tangannya menempel ke dada anak perempuan cantik ini, serta keduanya terjatuh ke lantai dengan posisi Wu Long menimpa tubuh anak perempuan ini.

"Maaf!" ujar Wu Long sambil berusaha bangkit dan berdiri. Tapi belum sempat dia berdiri tegak, sebuah pukulan langsung mendarat di tubuhnya.

Bugh!

Wu Long merasakan pukulan yang keras mendarat di tubuhnya yang berasal dari anak bangsawan ini.

"Dasar gembel! Beraninya kamu menyentuh Tuan Putri!" serunya yang tidak hentinya terus memukuli Wu Long.

"Lie Wei ... sudahlah! Dia tidak sengaja menyentuhku!" teriak Shun Ming, gadis berumur 10 tahun yag dipanggil Tuan Putri oleh anak yang berpakaian bagaikan bangsawan ini.

"Tidak bisa dibiarkan, Tuan Putri! Anak miskin ini telah lancang menyentuh Tuan Putri!" kata Lie Wei yang terus memukuli Wu Long yang hanya bisa menyilangkan kedua tangannya untuk menahan pukulan yang diarahkan ke wajahnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status