Share

Bab 51

Elina mundur perlahan, merapat pada dinding, kemudian bergeser masuk ke toko.

"A–Ayah!" Elina menderap memburu Allen yang terbaring pingsan di atas lantai dengan kening berdarah.

Sementara di bagian depan toko, Karel bersiap menghadapi empat orang lelaki bertampang garang, terbakar amarah serta keinginan yang membara untuk melumpuhkan Karel.

Belati dalam genggaman mereka berkilau tertimpa cahaya matahari. Memperingatkan Karel, betapa tajamnya senjata itu.

Karel menarik mundur sebelah kakinya, memasang kuda-kuda. Kedua tangannya terkepal, siap dalam posisi bertahan ataupun menyerang.

Jemari tangan Karel melambai santai, menantang para preman untuk melancarkan serangan pertama.

"Berengsek! Kau meremehkan kami!" Lelaki beranting panjang kebakaran jenggot. "Seraaang!"

Serentak keempatnya melesat, menyerbu Karel dengan beragam pukulan dan tendangan.

Suara 'bak-buk bak-buk' terdengar riuh.

"Mampus kau!"

Teriakan lantang lelaki beranting panjang meraung seiring dengan tikaman belati yang meny
Lathifah Nur

Terima kasih untuk terus setia mengikuti kisah Karel, Sobat readers. Mohon bantuan juga untuk menyalakan bintang kecilnya dengan memberi rating bintang 5 pada halaman sampul cerita. Pleaaaase ....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status