Share

Bab 15

“Telpon dari siapa?” Aku kembali mengulang tanya.

“Kantor. Aku harus segera kembali ke sana. Ada meeting mendadak,” sahut Bang Fajar.

Haaaah.

Aku menarik napas lega. Seolah ada beban berat yang baru saja terlepas dari pundak. Tadi sempat sport jantung karena aku pikir si rese Farhan yang menghubunginya karena ponselku mati.

Parnonya aku.

Lagipula mana mungkin?

Kecuali jika pemuda itu memang sengaja cari masalah. Tapi kan memang dia tengah mencari gara-gara. Ngapain coba bawa Fatih tanpa izin saat tau aku pergi dengan Bang Fajar? Bagaimana kalau ketika ia mengembalikan putraku itu mereka bertemu?

Dengan sifat Bang Fajar yang emosian, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

“Ayuklah, Abang antar kamu dulu.”

Aku menggeleng. Momen yang pas buat menghindari pertemuan mereka berdua. Tuhan memang Maha Baik. Dia memberi pertolongan di saat yang tepat.

“Gak usah. Abang langsung balik ke kantor aja. Kelamaan kalau harus muter lagi,” tolakku.

Pria itu melirik jam tangannya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status