Share

Bab 6

“Telpon dari siapa?” tanyaku begitu Farhan kembali ke kamar. Pertanyaan basa-basi yang aku telah tau jawabannya.

Pemuda itu melirik sekilas, “gak penting,” sahutnya. Di luar dugaan.

Aku melirik sekilas. Tak ada ekspresi apa pun di sana. Sedikit heran sebenarnya, kenapa ia tidak mau membahas? Bukankah aku adalah topik pembicaraan mereka? Nyata-nyata tadi namaku yang disebut.

“Ooh.” Aku menjawab singkat. Tak ingin lagi bertanya meskipun penasaran.

Lelaki itu melanjutkan langkah menuju lemari pakaian.

“Mau ke mana?” tanyanya sambil jalan. Mungkin karena melihat penampilanku yang sudah rapi.

“Kerja.”

“Ooh.”

Hening.

Dari kaca meja rias aku melihat dia mengutak-atik tas pakaian.

“Dah baikan emang?” tanyanya lagi.

“Hmm ....” Aku mengangguk. Meski aku tau dia sama sekali tidak melihat. Pemuda itu tengah fokus dengan isi kopernya.

“Ooh ya udah,” sahutnya datar.

Ternyata pemuda itu mengambil jaket kulitnya. Setelah merapikan kembali tas pakaian ke dalam lemari, ia berbalik. Sesaa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status