Home / Rumah Tangga / Lelaki Plus-Plus / Bab 10 : Kembali Kritis

Share

Bab 10 : Kembali Kritis

Author: Ichageul
last update Last Updated: 2025-11-19 08:28:47
Dengan sigap Kalandra membopong tubuh Nabila. Dia tahu kalau sang anak kembali mengalami sindrom dada akut. Keadaannya sama seperti sebulan yang lalu. Dengan langkah panjang pria itu keluar dari rumah. Di belakangnya Alya menyusul.

“Sayang, kamu aja yang bawa motor. Jangan lupa bawa pakaian ganti untuk Nabil.”

Sambil terus berjalan, Kalandra memberikan pesan pada istrinya. Melihat Kalandar keluar dari rumah dengan langkah terburu sambil membopong Nabila, tentu saja menarik perhatian semua tetangganya.

“Andra, apa Nabil kambuh lagi?”

“Iya Bu,” jawab Kalandra tanpa menghentikan langkahnya.

“Ya Allah, yang sabar ya.”

Para tetangga Kalandra yang kebetulan berada di luar hanya bisa menatap Kalandra yang berjalan semakin menjauh dengan tatapan sendu. Mereka hanya bisa mendoakan kesembuhan bagi anak itu. Hanya doa yang bisa mereka berikan. Keadaan ekonomi mereka juga sulit. Tidak bisa membantu untuk biaya pengobatan.

Tak sampai sepuluh menit Kalandra sudah sampai di rumah sakit.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Lelaki Plus-Plus   Bab 30 : Pacemaker

    Dengan cepat Kalandra mendekati istrinya. Alya sendiri masih belum menyadari kedatangannya. “Al..” Mendengar suara suaminya, Alya langsung menoleh. Bayu pun dengan cepat menarik tangannya yang masih berada di bahu Alya. “Apa yang terjadi pada Nabil, dokter?” Walau hatinya diliputi kecumburan, namun sebisa mungkin Kalandra menekan perasaannya. Sekarang ada hal yang lebih penting untuk ditanyakan, yakni soal keadaan anaknya. “Dia kembali mengalami SDA. Saya sarankan Nabil dirawat dulu di rumah sakit. Saya akan memantau keadaannya, terutama organ vitalnya.” “Apa organ vitalnya bermasalah?” “Saya masih belum tahu. Tapi untuk penderita sel sabit, ada kecenderungan untuk ke arah sana. Sebelum hal itu terjadi, kita akan melakukan pencegahan sedini mungkin.” “Tolong lakukan yang terbaik untuk Nabil.” “Tentu saja. Saya akan berusaha semampu saya. Nabil masih di ruang hiperbarik. Kalau sudah selesai, dia akan dipindahkan ke ruang perawatan.” “Terima kasih, dok.” “Sama-sama. Saya pe

  • Lelaki Plus-Plus   Bab 29 : Pria Simpanan

    “Maaf, maksud Ibu eh kamu apa?” “Aku akan memberi mu apa saja, uang, mobil, rumah, asal kamu bisa membuat ku puas. Bisa membuat ku tidak kesepian lagi. Mau kan?” “Tapi aku sudah menikah.” “Aku juga sudah menikah. Masalahnya di mana? Aku janji tidak akan memonopoli waktu mu. Kamu tetap akan menjadi milik istri mu. Kamu hanya perlu menyediakan waktu untuk ku, melayani ku dengan baik di saat aku membutuhkan mu.” “Tapi..” “Aku tahu ini tidak mudah untuk mu. Tapi pikirkanlah, dengan menjadi simpanan ku, kamu bisa memenuhi kebutuhan keluarga mu. Membelikan barang-barang mewah untuknya dan juga anak kalian. Kamu tidak perlu menjawabnya sekarang. Tapi pintu ku selalu terbuka. Kalau kamu berubah pikiran, kamu bisa menghubungi ku kapan saja.” Kalandra memilih diam. Apa yang keluar dari mulutnya selalu dijawab oleh Yulia. Walau tawarannya menggiurkan, tapi menjadi simpanan wanita itu tidak pernah terbersit dalam pikirannya. Bagaimana pun juga dia tidak ingin mengkhianati Alya dan menghanc

  • Lelaki Plus-Plus   Bab 28 : Yulia

    “Ayo silakan duduk.” Suara lembut Yulia membuyarkan lamunan Kalandra. Bersama dengan Mega, Kalandra menuju sofa lalu mendudukkan diri di sana. Tidak disangka, Yulia justru memilih duduk di dekat pria itu, membuat Mega duduk di sofa lain. “Sudah berapa lama kamu menjadi fotografer majalah?” “Dua bulan lebih, Bu.” “Kenapa kamu baru melaporkan masalah ini pada saya, Mega?” “Maaf, Bu. Saya sudah melaporkan hal ini pada Pak Teddy. Saya pikir Bapak sudah mengatakannya pada Ibu.” “Sudahlah, yang penting saya bisa bertemu dengan Kalandra. Kamu boleh pergi sekarang, Mega. Saya masih ada urusan dengan Kalandra.” Mega menarik nafas panjang. Dua tahun bekerja di kantor majalah SENSATION, wanita itu sudah tahu sepak terjang Yulia. Komisaris utama itu senang sekali mengoleksi pria tampan sebagai lelaki piaraannya atau sekedar memusakan nafsunya. Dulu Aris juga sempat melayani Yulia beberapa kali. “Baiklah, kalau Ibu tidak memerlukan saya lagi, saya pergi sekarang.” Mega melihat sekilas pa

  • Lelaki Plus-Plus   Bab 27 : Komisaris Utama

    Setelah berbicara dengan Adam, perasaan Kalandra justru gelisah. Pria itu mengusap wajahnya kasar beberapa kali. Dia terus merutuki dirinya kenapa sampai meminum minuman beralkohol itu sampai mabuk. Dan akibatnya Kalandra melakukan hal yang memalukan. Walau pun keadaannya mabuk ketika mencium Mega, namun tak ayal pria itu dihantam perasaan bersalah juga. Dia seperti sudah mengkhianati cinta istrinya. Seharusnya Kalandra bisa mencegah hal itu. “Mas..” Kalandra terkejut ketika mendengar suara Alya. Wanita itu sudah berdiri di depan pintu kamar sambil menatap Kalandra dengan bingung. Suaminya itu nampak resah, seperti tengah memikirkan sesuatu. Berbeda dengan Kalandra yang justru ketakutan. Takut kalau Alya mendengar pembicaraannya dengan Adam tadi. “Ka.. kamu kapan bangun?” “Barusan, Mas. Mas kenapa sih?” “Ng.. ngga apa-apa kok. Kamu kenapa sudah bangun, tidur lagi aja.” Alya tidak menanggapi ucapan Kalandra. Wanita itu mendaratkan bokongnya di samping sang suami kemudian masuk k

  • Lelaki Plus-Plus   Bab 26 : Berdamai

    Setelah membaca pesan yang dikirimkan Endang, Kalandra segera membereskan barang-barang miliknya. Dia membatalkan niatnya untuk tinggal lebih lama di vila ini. mengetahui kalau Alya sedang sakit, tak ayal membuat pria itu cemas. Sambil membereskan barangnya, Kalandra mencoba menghubungi Alya. Namun istrinya itu tidak juga menjawab panggilannya. Hal tersebut tentu saja membuat Kalandra semakin cemas. Kalandra mempercepat membereskan barang-barangnya, kemudian segera keluar seraya menyampirkan tas ransel ke bahunya. Keluarnya Klaandra dengan membawa tas, tentu saja mengejutkan semua orang yang tengah menunggunya di ruang tengah. “Loh Ndra, mau kemana?” tanya Adam. “Maaf, aku ngga bisa ikut dengan kalian. Aku harus pulang ke Bandung sekarang.” “Ada apa? Apa anak mu sakit lagi?” “Bukan, istri ku yang sakit.” “Kamu pulang naik apa?” “Gampang, aku bisa naik angkutan umum atau sewa mobil. Aku pulang duluan, have fun.” Tanpa menunggu tanggapan dari semua orang, Kalandra bergegas kel

  • Lelaki Plus-Plus   Bab 25 : Mabuk

    Mega yang awalnya terkejut, akhirnya membalas ciuman Kalandra. Keduanya langsung terlibat ciuman panas. Lumatan dan pagutan bergantian mereka berikan, sampai lidah keduanya masuk dan berbagi saliva. Posisi Mega sekarang sudah duduk di pangkuan Kalandra dengan menghadap ke depan. Kedua tangan wanita itu memeluk leher Kalandra. Saking asiknya berciuman, Kalandra sampai mengabaikan ponselnya yang bordering. Volume deringan memang kecil tapi masih bisa tertangkap telinga. Hanya saja kedua orang yang sedang tenggelam dalam hasrat, tidak mengindahkan panggilan. Layar ponsel Kalandra yang menunjukkan nama Alya kembali gelap setelah sang pemanggil mengakhiri panggilan. Adam yang sedang membakar daging, masuk ke dalam vila untuk mengambil piring. Saat menuju dapur, pria itu melintasi ruang samping di mana Kalandra dan Mega berada. Dia cukup terkejut melihat apa yang terjadi di antara mereka. Selama mengenal Kalandra, Adam tidak pernah melihat pria itu berbuat macam-macam. Jangankan berciuman

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status