Share

Bab 28

Bertahun-tahun Bram mengejar Falisha, tetapi gadis itu tak pernah memberinya kesempatan. Jangankan membalas perasaannya, melirik pun enggan. Gadis itu selalu melarikan diri darinya. Sekarang saatnya untuk memberi sedikit pelajaran.

“Dia teman sekampusku.” Bram mengakui mengenal Falisha.

Bella memindai sekujur tubuh Falisha dari ujung kepala hingga ke kaki. “Hanya teman sekampus atau … dia wanita yang selama ini terobsesi denganmu?”

Falisha mendongak. Menatap tak percaya pada Bella, lalu beralih pada Bram. Sorot matanya seakan ingin menelan lelaki itu hidup-hidup.

Bram merasakan hawa dingin menjalari sekujur tubuhnya. Aliran darahnya seakan membeku seketika. Tatapan mata Falisha bukan hanya menyiratkan ketidaksenangan seperti sebelumnya, melainkan penuh kebencian dan dendam.

Lewat pandangan menikam itu seakan-akan Falisha berkata, ‘Kurang ajar! Kamu cari mati dengan memutarbalikkan fakta! Tunggu pembalasan dariku!

Akan tetapi,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status