Share

Bab XVI Staycation Bersama Si Telunjuk

“Mungkin suatu hari nanti, aku harus bicara pada Jasmine,” aku mencoba memejamkan mataku. Aku hendak berangkat tidur. Perasaanku memang agak tak enak, mungkin karena memikirkan Jasmine. Namun sepertinya, kantukku jauh lebih menguasai. Aku ingin mengakhiri hari dengan tenang. Sampai jumpa di hari esok.

Nyatanya, ketika aku sudah memejamkan mata, aku belum benar-benar tertidur pulas. Semilir AC hanyalah satu-satunya bunyi yang kudengar di telinga. Dalam gelap karena memejamkan mata, benakku rupanya belum ingin beristirahat. Baiklah! Biarkan dia berpikir terlebih dahulu tentang hubunganku dengan Jasmine.

Tak hanya itu, biarkan aku juga menambahkan beban pikiranku seputar pernikahan.

Entah mengapa, aku jadi teringat dengan pesta perayaan usia pernikahan lima puluh tahun kakek dan nenekku.

Dalam beberapa acara perayaan lima puluh tahun pernikahan, aku sering mengkritisi perjalanan kisah panjang pasangan yang sedang merayakan kemeriahan itu. Sebenar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status