Share

Bab 111

last update Last Updated: 2025-08-11 16:36:53

Mobil sport berwarna biru terus melaju dengan cepat membelah pusat kota, sementara di belakangnya sebuah mobil sedan yang dipandu Kang Kamal terus mengikuti kemana mobil itu pergi. Tidak ketinggalan Aizar yang duduk di jok belakang ikut memerhatikan arah kendaraan yang terus melaju di depannya.

“Sepertinya aku pernah ke kawasan ini,” ucap Aizar sambil memerhatikan kiri kanan jalan yang sedang dilaluinya.

“Kapan Tuan pergi ke sini?” tanya Kang Kamal menimpali.

“Waktu aku dalam perjalanan mencari rumah mamaku, aku yakin aku pernah singgah di kawasan ini,” jelas Aizar sambil terus memperhatikan jalan yang dilalui mobil Debby menuju ke toko pakaian pilihannya.

Setelah mobil yang dipandu Debby berhenti pada sebuah butik yang sudah tidak asing lagi, barulah Aizar ingat bahwa tempat itu adalah butik milik Mona.

“Ya, ampun... kenapa harus ke butik ini sih,” ujar Aizar saat menyadari akan masuk ke sebuah toko pakaian yang pernah disinggahinya itu.

Kang Kamal hanya mendengar ucapan Aizar tanpa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 122

    “Nak Aizar, benarkah kamu punya rencana untuk berkunjung ke kantor Aiwa?” tanya Tante Mirna di sela-sela makan.“Oh... i-iya, Tante...” jawab Aizar sambil melirik pada Furi di depannya. Tapi, Furi hanya melihat pada Aizar sebentar lalu kembali tertunduk menikmati makanannya yang hampir habis.“Furi yang bilang pada Tante, katanya kamu ingin mengenal lebih dekat perusahaan keluarga kami,” ungkap Tante Mirna.“Aku ini masih awam dalam hal bisnis Tante, jadi masih perlu belajar banyak pada orang-orang yang berpengalaman,” ungkap Aizar beralasan.“Walaupun sebenarnya perusahaan kakekmu dan perusahaan Tante adalah pesaing, tapi Tante tidak pernah mempermasalahkan itu. Sebaliknya dengan senang hati Tante siap menjawab apa saja keingintahuanmu dalam dunia bisnis,” ungkap Tante Mirna coba mengambil hati Aizar. Aizar pun mengucapkan terima kasih. Sementara Furi masih menampakkan wajah tak senangnya pada Aizar.“Jadi kapan kamu mau berkunjung ke kantor Tante?” tanya Tante Mirna memastikan.“Ka

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 121

    Aizar berjalan beriringan di samping Furi dan Tante Mirna untuk mencari tempat makan yang mereka inginkan. Namun, Tante Mirna ingin pergi ke toilet terlebih dahulu, hingga ia menunggu berdua dengan Furi di depan lorong. Detik itulah dari arah toilet datang seorang wanita indo yang memakai blouse tanpa lengan berwarna putih yang elegan dan rok di atas lutut dengan warna senada yang membuat penampilannya tampak sempurna, ditambah lagi riasan wajah yang membuatnya terlihat sangat cantik.“Oh, rupanya kamu di sini...” ucap wanita itu sambil menatap ke arah Aizar dengan tatapan kecewa.“Miss Clara... aku...” ucap Aizar terbata-bata.“Ya sudahlah... bye...” ujar Miss Clara, lalu pergi sambil melambaikan tangan meninggalkan Aizar.Furi yang berdiri di samping Aizar tentu saja bisa merasakan sesuatu yang janggal dengan kejadian yang baru saja dilihatnya. Apalagi saat ia melihat wajah Aizar yang berubah bingung dan tegang.“Siapa dia?” tanya Furi saat Aizar masih memperhatikan langkah Miss Cla

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 120

    Aizar ikut menemani Furi dan Tante Mirna berbelanja beberapa potong pakaian di sebuah departemen store, ia berpikir inilah waktunya untuk mengambil hati orang tua Furi.“Biar aku yang bayar, Tante,” ucap Aizar coba mendahului Tante Mirna saat akan membayar belanjaannya di depan kasir.“Lho, bener ini Nak Aizar?” ujar Tante Mirna tampak terkejut.“Iya, Tante, biar aku yang bayar belanjaannya,” jelas Aizar sambil menyodorkan kartu kredit yang baru saja ia keluarkan dari dompetnya.“Eh, Aizar... apa-apaan sih kamu... nggak usah!” cegah Furi melarang petugas kasir menerima kartu dari tangan Aizar.“Nggak apa-apa, Furi... terus terang aku belum pernah menggunakan kartu pemberian mamaku ini, jadi biarkan aku membayarnya agar sekalian aku tahu cara menggunakannya,” jelas Aizar beralasan.“Tapi...,” ucap Furi tertahan.“Biarlah, Furi... mungkin Aizar memang punya niat baik ingin membayarkan belanjaan Mama, tidak baik menolak pemberiannya,” potong Tante Mirna sambil menarik lengan putrinya dan

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 119

    Selama perjalanan menuju mall, Aizar kembali cemas, kalau-kalau ada orang yang membuntutinya kembali. Sebentar-sebentar ia melihat kaca spion di depan dan di samping, untuk memastikan perjalanannya kali ini aman-aman tanpa gangguan dari penguntit.“Kalau saja tiba-tiba sedan hitam itu muncul lagi, aku tidak akan tinggal diam. Aku akan menghadangnya dan membuat perhitungan pada pengemudinya,” batin Aizar tidak ada yang akan menghalanginya lagi. Namun, hingga tiba di depan mall yang ditujunya, tidak ada sembarang kendaraan lain yang membuntuti. Lalu, ia memarkirkan mobilnya di parkir VIP yang ada di halaman mall.“Wah... hebat benar, sudah berani bawa mobil sendiri ke mall?” tiba-tiba terdengar suara seorang wanita saat Aizar baru saja memarkirkan mobilnya. Tentu saja Aizar tidak akan lupa pemilik suara lembut itu, walaupun ia belum melihat wujudnya.“Lho..., Furi? Kamu ke sini juga?” ujar Aizar merasa tak menyangka bisa bertemu gadis bermata bulat dan wajah natural tanpa sentuhan mak

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 118

    Aizar mengingat kejadian beberapa waktu lalu saat ia menggunakan taksi untuk menuju tempat tinggal Miss Clara. Ketika itu taksi yang ditumpanginya pun dibuntuti oleh sebuah mobil berwarna hitam yang bentuk dan cirinya sama persis dengan sedan yang masih berada di belakangnya.“Siapa sih orang yang membuntuti aku itu? Apa mau orang itu sebenarnya memata-mataiku? Atau... dia hanya orang suruhan? Siapa yang membayarnya? Apa mungkin Nek Ariy yang menyuruhnya?” batin Aizar terus bertanda tanya sambil merasa sedikit was-was bercampur kesal dengan perbuatan orang yang tak dikenalinya itu.Detik itu Aizar merasa dilema, jika ia harus mengurungkan niat menuju apartemen Miss Clara bisa-bisa guru pembimbingnya itu akan marah karena Aizar tidak datang tepat waktu, atau bahkan kalau sampai Aizar tak menepati janji, sudah pasti Miss Clara akan menyusahkan dirinya di hadapan Nek Ariy.Saat itu yang Aizar khawatirkan, orang yang membuntutinya itu adalah orang suruhan Nek Ariy, pasti akan timbul masa

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 117

    Setelah si gadis dari negeri atas angin itu pergi, Aizar tidak ingin lagi melanjutkan tidurnya, melainkan menyegarkan tubuh di bawah shower, lalu ia berpakaian rapi dan bersiap-siap keluar rumah untuk menemui Miss Clara di apartemennya, lalu menemaninya ke sebuah pesta ulang tahun.“Gagah sekali penampilanmu, Nak,” ucap Cempaka saat mendapati anak sulungnya sudah bersiap keluar rumah dengan pakaian baru yang tadi siang dibelinya.“Aku tidak salah pilih orang untuk memilihkan pakaian kan, Mah?” balas Aizar menyanjung adiknya yang telah membantunya.“Adikmu memang mengikuti perkembangan fashion terkini, makanya dia pandai memadu padankan pakaian yang biasa digunakan untuk pergi ke pesta. Tapi lain kali, kalau kamu perlu pakaian untuk kerja atau pakaian kasual, Mama juga bisa mencarikan untukmu kok, percaya deh sama Mama. Atau sekarang kamu malu ya pergi shoping bareng Mama yang sudah tua ini,” ujar Cempaka sambil tersenyum sekadar meminta perhatian Aizar.“Ya enggak lah, Mah... malu ken

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status