Share

Aku Bahagia

“Dulunya iya, Nak. Tapi sekarang sudah tidak kuat lagi.” sahut wanita paruh baya itu dengan senyuman. “Tapi, anak-anak tante cuma satu yang tertarik untuk melatih langkahnya, dia anak tante yang paling tua, hanya saja dia mengurungkan niatnya untuk menjadi atlet lari karena dia mengidap anemia sejak kecil. Sungguh di sayangkan.” wanita itu menggeleng pertanda menyesal karena tiada satu pun keturunannya yang menjadi seorang atlet seperti dirinya. Sedangkan wanita itu berharap agar suatu saat nanti dia mendapatkan menantu yang memiliki kemampuan lari seperti dirinya.

“Sayang sekali ya, Tante. Lalu bagaimana dengan anak tante yang bungsu? Apakah dia juga tidak tertarik untuk menjadi seorang atlet lari?” tanya Florensia.

“Kalau anak tante yang bungsu itu orangnya agak nakal, tapi dia tetap nurut sama orang tua dan juga kakaknya. Sekarang dia sedang menggantikan tugas kakaknya untuk memimpin perusahaan. Makanya, tante jadi cepat lelah karena gak ada teman ngobrol di rumah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status