Share

Andai (20)

Penulis: Dita SY
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-22 13:43:49
Herman tersenyum puas setelah berhasil menjalankan perintah Yuliana. Tinggal menunggu waktu, bom akan meledak menghancurkan Bella.

Salah satu lelaki yang berada di dalam mobil, langsung menghubungi Yuliana untuk menginformasikan kabar terbaru dari Herman.

Tak membutuhkan waktu lama, telepon darinya diterima Yuliana yang berbicara di ujung sambungan.

"Bagaimana?" tanya Yuliana.

"Menurut informasi dari Herman, dia baru saja diwawancarai salah satu wartawan berita tentang kasus Malpraktek yang dialami istrinya."

"Lalu?"

"Herman menceritakan semuanya tentang kronologi sebelum istrinya melahirkan dengan cara operasi secar."

"Hmm," sahut Yuliana datar. "Ada lagi? Apa sudah diputuskan apa hukuman yang pantas untuk Bella?"

"Belum Bu, semua butuh proses. Tapi saya yakin setelah berita naik ke media, Bella akan mendapatkan sanksi hukuman yang setimpal sesuai dengan apa yang dilakukan olehnya."

"Aku tunggu kabar baik itu. Dan katakan pada Herman, terus tuntut rumah sakit itu a
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nenamariana Mariana
ka dita mau tanya kisah sisca sm dokter barta ada d sini ga ka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Love You More (21+)   Permintaan Yuliana (22)

    Yuliana mengembus napas kasar. Meskipun ia tahu Anugrah akan marah padanya, tetapi ia tidak ingin mengakui kesalahan apapun pada lelaki itu."Kamu mau membicarakan soal apa Mas? Aku sama sekali tidak tahu apapun. Percuma kamu marah sama aku atau menuduh aku." Yuliana menegakkan posisi duduknya, siap mendengar apapun yang akan diucapkan oleh Anugrah."Aku tahu kamu hanya berpura-pura tidak tahu soal masalah yang terjadi di rumah sakit. Aku tahu kamu terlibat. Kamu masih ingin menghancurkan Bella, iya kan?" tuduh Anugrah.Yuliana tersenyum sinis. "Terserah apa katamu Mas. Kalau memang kamu yakin dengan tuduhan itu, tolong sertakan buktinya. Jangan sampai aku menuntut kalian berdua atas tuduhan pencemaran nama baik.""Baik, aku akan mencari bukti sebanyak mungkin. Jika aku menemukan bukti itu, apa kamu mau bertanggung jawab dan mengakui semuanya di depan umum? Kamu mau menggelar konferensi pers di depan awak media?""Oke, aku akan

  • Love You More (21+)   Menculik Herman (21)

    Ternyata tugas dari Yuliana belum selesai, Herman pun kembali ke rumah sakit. Kedatangan pria baya itu menjadi pusat perhatian para petugas medis.Mereka semua berbisik, membicarakan Herman yang melangkah menuju ruang Dokter Bella."Bukannya dia sudah pulang, kenapa dia kembali?" tanya petugas medis pada teman kerjanya."Entahlah, apa lagi yang mau dia lakukan di sini. Semenjak dia datang, rumah sakit ini tidak pernah tenang. Ada saja masalah yang dia timbulkan."Dua petugas medis yang tengah membawa meja dorong, kembali melangkah ke ruang bersalin.Hari ini hanya ada dua pasien yang mau melahirkan. Jumlah yang sangat sedikit, tidak seperti sebelum masalah Bella dengan pasien itu terjadi.Kesibukan yang biasa terlihat di rumah sakit Ibu dan Anak, kini terasa berbeda. Suasana rumah sakit pun sepi, hanya beberapa orang yang datang memeriksa kandungan. Itu pun karena beberapa di antara mereka sudah membuat janji dengan dokter.Semua disebabkan oleh kekacauan yang dibuat Herman. Jika beri

  • Love You More (21+)   Andai (20)

    Herman tersenyum puas setelah berhasil menjalankan perintah Yuliana. Tinggal menunggu waktu, bom akan meledak menghancurkan Bella. Salah satu lelaki yang berada di dalam mobil, langsung menghubungi Yuliana untuk menginformasikan kabar terbaru dari Herman. Tak membutuhkan waktu lama, telepon darinya diterima Yuliana yang berbicara di ujung sambungan. "Bagaimana?" tanya Yuliana. "Menurut informasi dari Herman, dia baru saja diwawancarai salah satu wartawan berita tentang kasus Malpraktek yang dialami istrinya." "Lalu?" "Herman menceritakan semuanya tentang kronologi sebelum istrinya melahirkan dengan cara operasi secar." "Hmm," sahut Yuliana datar. "Ada lagi? Apa sudah diputuskan apa hukuman yang pantas untuk Bella?" "Belum Bu, semua butuh proses. Tapi saya yakin setelah berita naik ke media, Bella akan mendapatkan sanksi hukuman yang setimpal sesuai dengan apa yang dilakukan olehnya." "Aku tunggu kabar baik itu. Dan katakan pada Herman, terus tuntut rumah sakit itu a

  • Love You More (21+)   Wartawan (19)

    Rapat di ruang diskusi medis digelar tertutup. Sementara di kantin rumah sakit, Herman sedang berbicara dengan wartawan. Wartawan wanita tersebut menyiapkan mikrofon dan kamera untuk merekam penjelasan Herman tentang rumah sakit Ibu dan Anak. "Jadi bagaimana cerita awalnya Pak Herman? Apa benar kalau Istri Anda meninggal dunia karena Malpraktek yang dilakukan oleh salah satu Dokter di rumah sakit ini?" tanya wartawan bernama Dilla sambil memegang buku kecil di tangannya. Herman mengangguk tegas. "Benar, Istri saya salah satu korban dari Malpraktek yang dilakukan oleh Dokter bernama Bella. Dia yang menyebabkan Istri dan anak saya meninggal dunia." Dilla mencatat penjelasan Herman di atas buku kecil yang dipegang. "Lalu, bisa diceritakan dari awal apa yang terjadi sehingga Istri Anda menjadi korban Malpraktek tersebut?" Ia mengarahkan kamera tepat di depan wajah Herman. "Istri saya mengalami kontraksi dan saya membawa Istri saya ke rumah sakit ini. Tapi penanganan di rumah sakit in

  • Love You More (21+)   Rapat Dadakan (18)

    Setibanya di rumah sakit, seorang perawat wanita menghampiri Bella dan Anugrah. Perawat itu berdiri di depan Bella dengan wajah panik. "Suami dari wanita yang kemarin melahirkan di rumah sakit ini, marah-marah, Dok. Saat ini para Dokter sudah berkumpul di ruang diskusi medis. Direksi meminta untuk diadakan rapat dadakan." Bella menganggukkan kepala tanda paham. Di sampingnya, Anugrah langsung menggenggam jemari lentik dokter cantik itu dan mengajaknya ke ruang diskusi medis. Di ruangan tersebut, para dokter dan tenaga kesehatan lain sudah berkumpul, menunggu kedatangan Bella dan Anugrah sebagai Direktur yang bertanggung jawab atas kelalaian dan kesalahan dalam penanganan pasien. Beberapa pihak menejemen rumah sakit juga datang untuk menggelar rapat dadakan. Melihat kedatangan Anugrah, Direksi rumah sakit mendekati. Sedangkan Bella diminta untuk duduk bersama dengan dokter lainnya. "Selamat pagi Pak Anugrah," sapa Direksi rumah sakit. Anugrah hanya sedikit menganggukkan k

  • Love You More (21+)   Penuh Kepalsuan (Bab 17)

    "Kalian semua bertanggung jawab atas kematian istri dan anak saya!" teriak Herman. Para petugas rumah sakit, Dokter dan penjaga keamanan, berusaha memenangkan Herman, namun lelaki baya itu tetap menangis sambil berteriak kencang. Herman terus menyalahkan rumah sakit dan Dokter Bella, yang menangani istrinya kemarin. "Tolong hubungi Dokter Bella," ucap salah satu Dokter laki-laki pada petugas administrasi. "Sudah Dok, tapi telepon terputus. Sepertinya Dokter Bella mengalami syok mendengar kabar kematian pasiennya." Dokter Andri menghela napas panjang. "Lalu bagaimana sekarang? Lelaki itu tidak akan mau diam sebelum Dokter Bella datang. Kalau terus seperti ini, nama rumah sakit akan tercemar. Orang akan beranggapan bahwa tuduhan mal praktek itu benar." Petugas administrasi hanya diam, tak bisa berbuat apapun. Sudah berulang kali dia menghubungi Bella, namun tak ada jawaban. "T

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status