Share

Jika Suatu Saat Nanti

Fanya tidak mengerti, saat ia mendekat, Jihan justru pergi begitu saja dengan menahan air mata. Sampai ia berpikir, apa Kaisar memang benar tidak punya hati?

Saat Fanya melihat Kaisar, pria itu hanya menatap dingin melihat Jihan yang semakin menjauh. "Kai, kenapa kamu tidak mengejarnya? Apa kamu mau menjadi bujang lapuk seumur hidupmu, hah?" 

"Maaf Nona, saya tidak akan pernah mencampurkan urusan pribadi di saat jam kerja." 

Regan datang, dan melingkarkan tangan ke leher istrinya. "Kamu mau Kaisar mengejar Jihan?" 

"Tentu saja. Apa-apan dia? Seenaknya saja menyakiti wanita."

"Kalau begitu, ikut aku!" 

Regan dengab pedenya menggendong Fanya, padahal semua karyawannya masih memenuhi taman.

"Re, bisa tidak, sih, kamu bersikap biasa saja jika di depan umum?"

"Bisa. Hanya saja aku tidak bisa bersikap bisa saja jika di dekatmu."

Cih. Jawaban apa itu? Bukannya itu sama saja. 

"Kenapa kamu malah m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status