Share

Luka 31

Sebenarnya aku terlanjur janji pada Mas Dipta, akan menjenguknya sore ini, tapi entahlah, aku tak mampu melihat kesedihan dan amarah Friska padaku. Rasanya sakit sekali, dia satu-satunya sahabatku dan sekarang dia menangis karena aku.

"Ponselmu dari tadi berbunyi," ucap mama sembari memberikan ponsel padaku yang sedang duduk di ruang tengah menemani Prilly yang sedang melihat film kartun di laptop.

Ada pangilan dari Pak Ryan, dan juga Mas Dipta. Beberapa pesan juga terlihat di notif.

Pak Ryan menanyakan apa aku jadi kerumah sakit, dia menyarankan aku untuk istirahat dulu. Sebentar lagi dia akan datang kerumah.

Pesan dari Mas Dipta, hanya berisi kalimat singkat, 'Sayang, aku rindu'

Kenapa ponselnya tak ikut rusak sewaktu kecelakaan kemarin, atau mungkin hilang. Akan lebih baik, setidaknya tidak akan menambah masalah baru. Apa yang aku pikirkan, sepertinya aku terlalu lelah menghadapi pria itu.

Ponsel masih kutimang, saat kembali bergetar. Mas Dipta lagi yang terpamp
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status