Share

Luka 75

"Sayang dulu!" Mas Ryan menekan pipi kanannya dengan jari telunjuk. Alisnya terangkat dengan senyum usil di bibirnya.

"Ih, ini kantor, Mas." Aku menolak karena merasa tak enak.

"Emang, biasanya apa?"

Aku tersipu, biasanya apa? Entahlah. Biasanya kami melakukan lebih dari sekedar cium pipi. Wajahku menghangat mengingat apa yang sering kami lakukan di ruangan ini.

"Iya," ucapku kemudian, tersenyum malu-malu. Sebuah kecupan aku daratkan di pipi suamiku.

"Satunya," ucapnya lagi, sambil menyodorkan pipi kirinya. Aku merasa menjadi seperti Prilly. Dan demi apa aku juga menuruti semua perintahnya. Sama lah dengan Prilly.

Mungkin itulah cara kami mengekspresikan cinta yang ada dalam hati. Tak akan ada yang menduga pasti, kalau pria yang dingin ini sebenarnya sangat manis dan romantis. Cerewet, pencemburu dan posesif. Kadang konyol dan manja juga seperti anak kecil.

"Udah, ah." Aku menarik wajahku.

Dia menyodorkan bergantian, pipi kanan dan kirinya, kapan selesainya coba. Mas Ryan tertawa mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
iyaa gk ush pki eo kyk gtu mmg gila aneh bgt nmpk kali murahan nya koq ada yaa wanita ky gtu ngenbenci istri nya aneh bgt
goodnovel comment avatar
Maya Afrayanti
so sweet ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status