Gelap. Aku pikir kematian akan datang cepat dan tanpa rasa. Tapi ternyata, aku masih sadar. Masih bisa berpikir. Masih bisa… merasakan. Sial. Tubuhku tak lagi bisa digerakkan. Aku hanya mengambang dalam kehampaan yang dingin. Apakah ini akhir? Mati begitu saja? Tanpa prestasi, tanpa pencapaian? Tidak. Aku menolak menerima ini. Aku telah menghabiskan hidupku menulis tentang pahlawan yang bereinkarnasi, menjadi lebih kuat, dan membalas dendam. Tapi aku sendiri mati sebagai pecundang? Kalau ada kesempatan kedua… Aku bersumpah, aku akan hidup berbeda. Lalu, seakan mendengar keputusanku, suara mekanis bergema di pikiranku. DING! [Sistem Lunar Ascension Aktif…] Menyesuaikan tubuh host… Menghubungkan dengan jiwa… Reinkarnasi dimulai. Dan sebelum aku bisa berpikir lebih jauh— Aku tersentak bangun. Udara dingin menusuk kulitku, suara pedang beradu bergema di sekitar, dan bau darah menyengat hidungku. Aku bukan lagi Seo Jin yang sekarat di rumah sakit. Aku berada di dunia yang
Suasana berubah. Murid-murid Sekte Moon yang awalnya menatapku dengan ejekan kini membisu. Tak ada lagi cemoohan, tak ada lagi tawa meremehkan. Yang tersisa hanyalah tatapan penuh keterkejutan dan ketakutan. Di depanku, Kang Hojin masih berlutut. Napasnya memburu, matanya melebar tak percaya. "Apa… yang kau lakukan tadi…?" gumamnya, suaranya bergetar. Aku menatap tanganku yang baru saja melepaskan serangan sabit bulan. Teknik itu terasa alami—seolah-olah aku sudah menggunakannya selama bertahun-tahun. Tapi ini baru permulaan. Aku melangkah maju perlahan. Setiap langkah yang kuambil terdengar jelas dalam keheningan. "Kenapa kau ketakutan, Hojin?" tanyaku dengan nada santai. "Baru satu serangan dan kau sudah gemetar?" Dia menggertakkan giginya, lalu bangkit. Tatapan ketakutan di matanya tergantikan oleh amarah. "Sialan! Aku tidak peduli trik apa yang baru saja kau pakai! Aku akan tetap menghabisimu!" Dia mencabut pedangnya dan langsung menyerang dengan kecepatan tinggi. SWOOS
Begitu aku melangkah masuk, udara terasa lebih dingin. Aroma tanah basah bercampur dedaunan memenuhi hidungku, sementara suara serangga dan hewan liar bergema di kejauhan. Di tempat seperti ini, mereka yang lengah akan menjadi mangsa. [Mode Bertahan Hidup Aktif!][Analisis Lingkungan…][Ancaman terdeteksi dalam radius 100 meter!]Aku berhenti sejenak.Sistem ini benar-benar luar biasa. Dengan hanya berdiri di sini, aku bisa mengetahui keberadaan ancaman tanpa harus mencarinya.Baiklah, mari kita uji lebih jauh.Aku menutup mata, membiarkan informasi dari sistem mengalir ke pikiranku. Tiga musuh di depan, sebelah kanan, dan satu lagi bersembunyi di balik semak-semak.Aku menghela napas.Sederhana.Dengan gerakan ringan, aku merunduk dan bergerak ke arah semak-semak tanpa menimbulkan suara sedikit pun. Aku bisa merasakan sesuatu mengintai di baliknya.Seekor Serigala Bayangan.Binatang ini dikenal sebagai predator malam yang memanfaatkan kegelapan untuk menyerang mangsanya. Bulunya hit
Tubuhku masih terasa panas. Kekuatan asing yang baru saja meresap ke dalam tubuhku masih beradaptasi dengan sistemku.Aku mengepalkan tangan, merasakan perubahan yang terjadi. Gerakanku lebih ringan, mataku lebih tajam, dan indra-indraku jauh lebih peka daripada sebelumnya.[Esensi Harimau Bulan Gelap telah diserap!][Kemampuan baru tersedia!]Aku segera membuka panel status untuk melihat apa yang berubah.[Nama: Jinmu][Level: 5][Gelar: Pewaris Esensi Harimau Bulan Gelap][Kekuatan: 50 (+10)][Kecepatan: 45 (+15)][Keterampilan Baru: Mata Harimau, Refleks Insting]Mataku menyipit. Mata Harimau? Aku memilih keterampilan itu dan segera muncul notifikasi.[Mata Harimau (Lv. 1): Memungkinkan pengguna untuk melihat dengan lebih tajam di dalam kegelapan dan membaca gerakan lawan dalam pertempuran.]Aku tersenyum tipis. Sistem ini benar-benar tahu cara membuatku semakin kuat.Namun sebelum aku
CLANG!Belatiku beradu dengan pedang sosok berjubah abu-abu itu, menciptakan percikan api di udara. Serangannya begitu cepat dan tajam, seolah udara sendiri ikut terbelah setiap kali dia mengayunkan pedangnya.Aku mundur beberapa langkah, mencoba mencari celah untuk menyerang balik. Tapi sebelum aku bisa bereaksi—SWOOSH!Dia tiba-tiba menghilang.Sial, dia benar-benar cepat!Aku langsung mengaktifkan Refleks Insting dan membungkuk tepat waktu untuk menghindari serangan dari atas. Pedangnya menebas udara, hanya beberapa inci dari kepalaku. [Misi Rahasia: Bertahan selama 3 menit melawan "Penjaga Hutan Tua."][Waktu tersisa: 2 menit 45 detik]Baru 15 detik?!Aku mencoba menyerang balik dengan belatiku, tapi lawanku hanya menangkisnya dengan mudah."Kecepatanmu lumayan untuk bocah sekte kecil," katanya sambil tersenyum tipis.Tiba-tiba, sistem memberiku notifikasi aneh.[Pujian Terdeteksi! Aktivasi Mode Ego Tinggi!]"Hah?"Entah kenapa, aku tiba-tiba merasa percaya diri berlebihan. Aku
Angin malam bertiup dingin di hutan lebat. Jinmu berdiri di tengah rerimbunan pohon, merasakan energi bulan mengalir ke dalam tubuhnya. Baru saja ia berhasil menguasai teknik Bayangan Bulan Hitam, tetapi belum sempat menikmati peningkatan kekuatannya, suara langkah kaki yang teratur mulai terdengar dari kejauhan.“Tch. Sudah kuduga, aku belum bisa tenang,” gumamnya sambil menghela napas.Dari kegelapan, lima pria berpakaian serba hitam dengan emblem serigala di bahu mereka muncul. Wajah mereka tertutup topeng, hanya menyisakan mata mereka yang tajam dan penuh niat membunuh.[Deteksi Pemburu Aktif]– Musuh dari Sekte Serigala Hitam terdeteksi.– Bahaya: Menengah ke Tinggi– Saran: Lawan atau KaburJinmu menyeringai membaca notifikasi sistem. Kabur? Itu bukan gayanya.“Anak sekte rendahan?” Salah satu pria berbicara, suaranya dalam dan kasar. “Kau yang mengambil teknik terlarang itu?”Jinmu mengangkat bahu santai. “Teknik? Aku hanya menemukan buku tua di gua dan membacanya. Tidak ada la
Cahaya bulan menggantung tinggi di langit malam, menyinari jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kering. Jinmu berjalan santai, tangannya dimasukkan ke dalam lengan jubahnya yang sederhana. Dari luar, dia tampak seperti murid sekte kecil yang sedang melakukan perjalanan pulang. Namun, jika seseorang memperhatikan lebih saksama, ada sesuatu yang berbeda dari dirinya. Matanya tidak lagi mencerminkan ketidaktahuan seorang pemula. Langkahnya ringan, tetapi penuh keyakinan. Dan di balik ekspresi santainya, ada aura samar yang membuat udara di sekitarnya terasa lebih berat. Dia telah berubah. Jinmu menyentuh dadanya pelan. [Sistem Lunar Ascension] - Teknik Bayangan Tanpa Bentuk: Level 4 - Mode Bayangan Purnama: Durasi +2 detik - Energi Pemulihan Otomatis di bawah sinar bulan: Aktif Menakjubkan. Dalam waktu singkat, dia telah mengalami peningkatan yang bahkan tidak pernah dia bayangkan di kehidupan sebelumnya. Jika ini terus berlanjut… tak ada yang bisa meremehkannya lagi. Namun, di
Angin malam berembus lembut saat Jinmu tiba di perbatasan wilayah Sekte Serigala Hitam. Dikelilingi hutan lebat dan pegunungan berbatu, sekte itu berdiri megah seperti benteng tak tertembus. Dari kejauhan, Jinmu bisa melihat para penjaga patroli yang mengenakan jubah hitam dengan simbol kepala serigala di punggung mereka. "Keamanan mereka cukup ketat. Tapi… bukan masalah bagiku." Dia menutup matanya, mengaktifkan Teknik Ilusi Bulan Kelam. Bayangannya bergetar sebelum tubuhnya perlahan-lahan menghilang, menyatu dengan kegelapan. Dengan langkah ringan, Jinmu bergerak melintasi hutan, menghindari para penjaga tanpa suara. Menyusup ke dalam sekte bukan perkara sulit, tetapi menyelinap tanpa diketahui? Itu tantangan sebenarnya. Jinmu bersembunyi di balik salah satu bangunan kayu besar di dalam sekte, memperhatikan para murid yang sedang berlatih di halaman terbuka. "Aku harus menemukan informasi tentang pemimpin sekte ini… atau orang yang mencurigakan." Namun, sebelum dia bisa berg
Cahaya bulan menggantung tinggi di langit malam, menyinari jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kering. Jinmu berjalan santai, tangannya dimasukkan ke dalam lengan jubahnya yang sederhana. Dari luar, dia tampak seperti murid sekte kecil yang sedang melakukan perjalanan pulang. Namun, jika seseorang memperhatikan lebih saksama, ada sesuatu yang berbeda dari dirinya. Matanya tidak lagi mencerminkan ketidaktahuan seorang pemula. Langkahnya ringan, tetapi penuh keyakinan. Dan di balik ekspresi santainya, ada aura samar yang membuat udara di sekitarnya terasa lebih berat. Dia telah berubah. Jinmu menyentuh dadanya pelan. [Sistem Lunar Ascension] - Teknik Bayangan Tanpa Bentuk: Level 4 - Mode Bayangan Purnama: Durasi +2 detik - Energi Pemulihan Otomatis di bawah sinar bulan: Aktif Menakjubkan. Dalam waktu singkat, dia telah mengalami peningkatan yang bahkan tidak pernah dia bayangkan di kehidupan sebelumnya. Jika ini terus berlanjut… tak ada yang bisa meremehkannya lagi. Namun, di
Angin malam bertiup dingin di hutan lebat. Jinmu berdiri di tengah rerimbunan pohon, merasakan energi bulan mengalir ke dalam tubuhnya. Baru saja ia berhasil menguasai teknik Bayangan Bulan Hitam, tetapi belum sempat menikmati peningkatan kekuatannya, suara langkah kaki yang teratur mulai terdengar dari kejauhan.“Tch. Sudah kuduga, aku belum bisa tenang,” gumamnya sambil menghela napas.Dari kegelapan, lima pria berpakaian serba hitam dengan emblem serigala di bahu mereka muncul. Wajah mereka tertutup topeng, hanya menyisakan mata mereka yang tajam dan penuh niat membunuh.[Deteksi Pemburu Aktif]– Musuh dari Sekte Serigala Hitam terdeteksi.– Bahaya: Menengah ke Tinggi– Saran: Lawan atau KaburJinmu menyeringai membaca notifikasi sistem. Kabur? Itu bukan gayanya.“Anak sekte rendahan?” Salah satu pria berbicara, suaranya dalam dan kasar. “Kau yang mengambil teknik terlarang itu?”Jinmu mengangkat bahu santai. “Teknik? Aku hanya menemukan buku tua di gua dan membacanya. Tidak ada la
CLANG!Belatiku beradu dengan pedang sosok berjubah abu-abu itu, menciptakan percikan api di udara. Serangannya begitu cepat dan tajam, seolah udara sendiri ikut terbelah setiap kali dia mengayunkan pedangnya.Aku mundur beberapa langkah, mencoba mencari celah untuk menyerang balik. Tapi sebelum aku bisa bereaksi—SWOOSH!Dia tiba-tiba menghilang.Sial, dia benar-benar cepat!Aku langsung mengaktifkan Refleks Insting dan membungkuk tepat waktu untuk menghindari serangan dari atas. Pedangnya menebas udara, hanya beberapa inci dari kepalaku. [Misi Rahasia: Bertahan selama 3 menit melawan "Penjaga Hutan Tua."][Waktu tersisa: 2 menit 45 detik]Baru 15 detik?!Aku mencoba menyerang balik dengan belatiku, tapi lawanku hanya menangkisnya dengan mudah."Kecepatanmu lumayan untuk bocah sekte kecil," katanya sambil tersenyum tipis.Tiba-tiba, sistem memberiku notifikasi aneh.[Pujian Terdeteksi! Aktivasi Mode Ego Tinggi!]"Hah?"Entah kenapa, aku tiba-tiba merasa percaya diri berlebihan. Aku
Tubuhku masih terasa panas. Kekuatan asing yang baru saja meresap ke dalam tubuhku masih beradaptasi dengan sistemku.Aku mengepalkan tangan, merasakan perubahan yang terjadi. Gerakanku lebih ringan, mataku lebih tajam, dan indra-indraku jauh lebih peka daripada sebelumnya.[Esensi Harimau Bulan Gelap telah diserap!][Kemampuan baru tersedia!]Aku segera membuka panel status untuk melihat apa yang berubah.[Nama: Jinmu][Level: 5][Gelar: Pewaris Esensi Harimau Bulan Gelap][Kekuatan: 50 (+10)][Kecepatan: 45 (+15)][Keterampilan Baru: Mata Harimau, Refleks Insting]Mataku menyipit. Mata Harimau? Aku memilih keterampilan itu dan segera muncul notifikasi.[Mata Harimau (Lv. 1): Memungkinkan pengguna untuk melihat dengan lebih tajam di dalam kegelapan dan membaca gerakan lawan dalam pertempuran.]Aku tersenyum tipis. Sistem ini benar-benar tahu cara membuatku semakin kuat.Namun sebelum aku
Begitu aku melangkah masuk, udara terasa lebih dingin. Aroma tanah basah bercampur dedaunan memenuhi hidungku, sementara suara serangga dan hewan liar bergema di kejauhan. Di tempat seperti ini, mereka yang lengah akan menjadi mangsa. [Mode Bertahan Hidup Aktif!][Analisis Lingkungan…][Ancaman terdeteksi dalam radius 100 meter!]Aku berhenti sejenak.Sistem ini benar-benar luar biasa. Dengan hanya berdiri di sini, aku bisa mengetahui keberadaan ancaman tanpa harus mencarinya.Baiklah, mari kita uji lebih jauh.Aku menutup mata, membiarkan informasi dari sistem mengalir ke pikiranku. Tiga musuh di depan, sebelah kanan, dan satu lagi bersembunyi di balik semak-semak.Aku menghela napas.Sederhana.Dengan gerakan ringan, aku merunduk dan bergerak ke arah semak-semak tanpa menimbulkan suara sedikit pun. Aku bisa merasakan sesuatu mengintai di baliknya.Seekor Serigala Bayangan.Binatang ini dikenal sebagai predator malam yang memanfaatkan kegelapan untuk menyerang mangsanya. Bulunya hit
Suasana berubah. Murid-murid Sekte Moon yang awalnya menatapku dengan ejekan kini membisu. Tak ada lagi cemoohan, tak ada lagi tawa meremehkan. Yang tersisa hanyalah tatapan penuh keterkejutan dan ketakutan. Di depanku, Kang Hojin masih berlutut. Napasnya memburu, matanya melebar tak percaya. "Apa… yang kau lakukan tadi…?" gumamnya, suaranya bergetar. Aku menatap tanganku yang baru saja melepaskan serangan sabit bulan. Teknik itu terasa alami—seolah-olah aku sudah menggunakannya selama bertahun-tahun. Tapi ini baru permulaan. Aku melangkah maju perlahan. Setiap langkah yang kuambil terdengar jelas dalam keheningan. "Kenapa kau ketakutan, Hojin?" tanyaku dengan nada santai. "Baru satu serangan dan kau sudah gemetar?" Dia menggertakkan giginya, lalu bangkit. Tatapan ketakutan di matanya tergantikan oleh amarah. "Sialan! Aku tidak peduli trik apa yang baru saja kau pakai! Aku akan tetap menghabisimu!" Dia mencabut pedangnya dan langsung menyerang dengan kecepatan tinggi. SWOOS
Gelap. Aku pikir kematian akan datang cepat dan tanpa rasa. Tapi ternyata, aku masih sadar. Masih bisa berpikir. Masih bisa… merasakan. Sial. Tubuhku tak lagi bisa digerakkan. Aku hanya mengambang dalam kehampaan yang dingin. Apakah ini akhir? Mati begitu saja? Tanpa prestasi, tanpa pencapaian? Tidak. Aku menolak menerima ini. Aku telah menghabiskan hidupku menulis tentang pahlawan yang bereinkarnasi, menjadi lebih kuat, dan membalas dendam. Tapi aku sendiri mati sebagai pecundang? Kalau ada kesempatan kedua… Aku bersumpah, aku akan hidup berbeda. Lalu, seakan mendengar keputusanku, suara mekanis bergema di pikiranku. DING! [Sistem Lunar Ascension Aktif…] Menyesuaikan tubuh host… Menghubungkan dengan jiwa… Reinkarnasi dimulai. Dan sebelum aku bisa berpikir lebih jauh— Aku tersentak bangun. Udara dingin menusuk kulitku, suara pedang beradu bergema di sekitar, dan bau darah menyengat hidungku. Aku bukan lagi Seo Jin yang sekarat di rumah sakit. Aku berada di dunia yang