Share

6 Pemburu Sekte Srigala

Author: fatahmhd
last update Last Updated: 2025-03-04 08:50:41

Angin malam bertiup dingin di hutan lebat. Jinmu berdiri di tengah rerimbunan pohon, merasakan energi bulan mengalir ke dalam tubuhnya. Baru saja ia berhasil menguasai teknik Bayangan Bulan Hitam, tetapi belum sempat menikmati peningkatan kekuatannya, suara langkah kaki yang teratur mulai terdengar dari kejauhan.

“Tch. Sudah kuduga, aku belum bisa tenang,” gumamnya sambil menghela napas.

Dari kegelapan, lima pria berpakaian serba hitam dengan emblem serigala di bahu mereka muncul. Wajah mereka tertutup topeng, hanya menyisakan mata mereka yang tajam dan penuh niat membunuh.

[Deteksi Pemburu Aktif]

– Musuh dari Sekte Serigala Hitam terdeteksi.

– Bahaya: Menengah ke Tinggi

– Saran: Lawan atau Kabur

Jinmu menyeringai membaca notifikasi sistem. Kabur? Itu bukan gayanya.

“Anak sekte rendahan?” Salah satu pria berbicara, suaranya dalam dan kasar. “Kau yang mengambil teknik terlarang itu?”

Jinmu mengangkat bahu santai. “Teknik? Aku hanya menemukan buku tua di gua dan membacanya. Tidak ada larangan membaca buku, kan?”

Mata para pemburu menyipit. Salah satu dari mereka menghunus pedangnya. “Serahkan teknik itu, atau mati di tempat.”

Jinmu tertawa kecil. “Kalian ini selalu dengan pilihan standar, ya? Kenapa tidak menawarkan makan malam dulu?”

Salah satu pemburu langsung melesat, pedangnya membelah udara. Tetapi di detik terakhir—bayangan Jinmu menghilang.

“Apa—?!”

Jinmu muncul di belakang pria itu dengan ekspresi santai. “Kau terlalu lambat.”

Dengan satu gerakan, ia menendang lawannya hingga terpental menghantam pohon.

[Teknik Bayangan Bulan Hitam – Efek Kejutan: Aktif]

Musuh dalam kondisi terkejut selama 3 detik.

Para pemburu tersentak. Mereka sadar lawan mereka bukan sekadar murid biasa.

“Jangan buang waktu! Habisi dia!”

Empat pemburu lainnya langsung menyerang bersamaan. Pedang-pedang mereka berkilat di bawah sinar bulan. Tetapi Jinmu tetap berdiri di tempat, tidak bergerak.

[Mode Bayangan Purnama – Aktif]

Kecepatan meningkat 200% selama 10 detik.

Seperti bayangan yang menari, Jinmu menghindari semua serangan dengan langkah ringan.

“Serangan kalian seperti anak kecil yang baru belajar menulis.”

Salah satu pemburu menggeram marah. “Bajingan! Jangan sombong!”

Jinmu menyeringai. “Aku tidak sombong. Aku hanya jujur.”

Dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti mata telanjang, ia menendang dada pria itu, membuatnya tersungkur. Dua pemburu tersisa langsung mundur dengan waspada.

Tetapi sebelum mereka sempat berpikir, Jinmu sudah menghilang dari pandangan.

“Di mana dia?!”

[Bayangan Tanpa Bentuk – Level 3 Aktif]

Menyatu dengan kegelapan selama 5 detik.

Salah satu pemburu merasa sesuatu di belakangnya. Ia berbalik—hanya untuk melihat Jinmu sudah berdiri di sana dengan senyum santai.

“Boo.”

Dengan satu pukulan telak, Jinmu menjatuhkannya. Kini hanya tersisa satu orang.

Pemburu terakhir mulai gemetar. “S-siapa kau sebenarnya?!”

Jinmu menatapnya dengan mata tajam. “Aku? Aku hanya seorang murid sekte kecil.”

Dia mengangkat tangan, dan dalam hitungan detik, bayangan pemburu itu merayap ke tubuhnya, mengikatnya erat.

[Teknik Penguasaan Bayangan – Level 2 Aktif]

Musuh dalam kondisi lumpuh selama 15 detik.

Jinmu mendekat dan menepuk bahu pria itu. “Katakan pada atasanmu, aku akan datang sendiri ke Sekte Serigala Hitam.”

“A-apa?!”

Jinmu tersenyum miring. “Tapi mungkin bukan sebagai tamu. Melainkan sebagai penghancur.”

Setelah berkata demikian, ia menghilang ke dalam kegelapan malam, meninggalkan pemburu yang masih terkejut.

Di kejauhan, suara angin berhembus. Dan bayangan bulan pun semakin kuat

Jinmu berdiri di tengah hutan yang diterangi sinar bulan. Sisa-sisa pertempuran baru saja berlalu, dengan empat pemburu Sekte Serigala Hitam tergeletak di tanah. Beberapa dari mereka masih sadar, meski kesulitan bergerak karena efek teknik bayangan yang digunakannya.

Pemburu terakhir, pria bertubuh besar dengan luka di pelipisnya, masih bergetar hebat di tempat. Matanya menatap Jinmu seolah melihat monster yang tak seharusnya ada.

"Aku akan datang sendiri ke Sekte Serigala Hitam," kata Jinmu santai, menatap pria itu dengan senyum miring. "Tapi mungkin bukan sebagai tamu. Melainkan sebagai penghancur."

Pria itu membuka mulutnya, ingin berkata sesuatu, tetapi suara Jinmu memotongnya lebih dulu.

"Sekarang, pergilah. Beri tahu mereka bahwa murid sekte kecil ini akan segera mengetuk pintu rumah mereka."

Dingin, tajam, dan penuh kepercayaan diri.

Pemburu itu terdiam. Sejenak ia ingin melawan, tapi akal sehatnya menahannya. Ia bisa merasakan perbedaan kekuatan yang begitu besar.

Tanpa menunggu lebih lama, ia menarik salah satu rekannya yang masih setengah sadar dan bergegas pergi, meninggalkan sisa timnya yang sudah tumbang.

Jinmu menghela napas dan duduk di atas akar pohon yang besar. Tubuhnya masih terasa ringan.

[Sisa Energi: 65%]

Lumayan. Ia tidak menyangka efek Sistem Lunar Ascension membuatnya begitu kuat dalam waktu singkat.

Sejenak ia menatap telapak tangannya. Teknik yang barusan ia gunakan, Bayangan Tanpa Bentuk, bahkan belum mencapai bentuk sempurna, tapi sudah cukup untuk membuat lima pemburu dari sekte menengah kewalahan.

Tapi ia tahu satu hal.

"Itu baru prajurit biasa. Kalau mereka mengirim orang yang lebih kuat... aku masih harus lebih berhati-hati."

Sekte Serigala Hitam bukan sekte biasa. Mereka terkenal karena melahirkan para pembunuh dan algojo terbaik di dunia murim. Jika mereka mengincarnya, itu berarti mereka menganggapnya sebagai ancaman.

Dan kalau mereka menganggapnya sebagai ancaman, itu berarti dia sudah berada di jalur yang benar.

Jinmu tertawa kecil dan menggelengkan kepala. "Sudah lama sejak terakhir kali aku merasa bersemangat seperti ini."

[Notifikasi Sistem]

– Teknik Bayangan Tanpa Bentuk naik ke Level 4!

– Mode Bayangan Purnama meningkat: Durasi +2 detik!

– Energi Pemulihan Otomatis diaktifkan: +5% per jam di bawah sinar bulan!

Bagus.

Dengan teknik yang semakin berkembang, ia hanya perlu lebih banyak latihan dan pengalaman bertarung. Jika bisa menyempurnakan teknik-tekniknya sebelum bertemu lawan yang lebih kuat, maka tak ada yang bisa menghentikannya.

Ia melompat turun dari akar pohon dan mulai berjalan perlahan.

Tujuan berikutnya sudah jelas.

Sekte Serigala Hitam.

*Sekte Serigala Hitam – Ruang Utama

Di dalam ruang besar yang gelap, hanya diterangi lilin-lilin berwarna merah, seorang pria duduk di singgasananya. Matanya tajam, dan di sudut bibirnya ada luka lama yang sudah mengeras.

"Jadi, kau bilang... anak itu mengalahkan lima orang kita sendirian?"

Pemburu yang kembali dari hutan berlutut di hadapannya, masih gemetar.

"B-benar, Tuan Besar. Dia tidak hanya kuat, tapi juga... bermain dengan kami seperti seekor kucing dengan tikusnya."

Salah satu pria bertopeng di sudut ruangan tertawa kecil. "Murid sekte kecil? Omong kosong. Tidak mungkin ada murid biasa yang bisa melakukan itu."

Pemimpin Sekte Serigala Hitam terdiam, lalu menyentuhkan jarinya ke dagunya. "Jinmu, ya? Menarik."

Ia menoleh ke bawahannya yang berlutut. "Beri tahu semua tim pemburu. Target kita bukan lagi anak sekte kecil."

Matanya menyipit tajam.

"Target kita adalah ancaman besar bagi sekte ini."

"Tangkap dia hidup-hidup. Jika tidak bisa—bunuh di tempat."

*Jinmu – Di Hutan

Jinmu berjalan santai di jalur setapak yang diterangi bulan.

Langkahnya ringan, tetapi pikirannya tetap waspada.

Ia tahu, setelah pertarungan barusan, Sekte Serigala Hitam tidak akan tinggal diam.

Tapi yang lebih penting dari itu...

"Sekte Moon harus segera bersiap. Akan ada badai yang datang."

Senyum kecil terukir di wajahnya.

Mungkin, reinkarnasi ini tidak seburuk yang ia kira.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   7 Langkah Pertama Menuju Sarang Serigala

    Cahaya bulan menggantung tinggi di langit malam, menyinari jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kering. Jinmu berjalan santai, tangannya dimasukkan ke dalam lengan jubahnya yang sederhana. Dari luar, dia tampak seperti murid sekte kecil yang sedang melakukan perjalanan pulang. Namun, jika seseorang memperhatikan lebih saksama, ada sesuatu yang berbeda dari dirinya. Matanya tidak lagi mencerminkan ketidaktahuan seorang pemula. Langkahnya ringan, tetapi penuh keyakinan. Dan di balik ekspresi santainya, ada aura samar yang membuat udara di sekitarnya terasa lebih berat. Dia telah berubah. Jinmu menyentuh dadanya pelan. [Sistem Lunar Ascension] - Teknik Bayangan Tanpa Bentuk: Level 4 - Mode Bayangan Purnama: Durasi +2 detik - Energi Pemulihan Otomatis di bawah sinar bulan: Aktif Menakjubkan. Dalam waktu singkat, dia telah mengalami peningkatan yang bahkan tidak pernah dia bayangkan di kehidupan sebelumnya. Jika ini terus berlanjut… tak ada yang bisa meremehkannya lagi. Namun, di

    Last Updated : 2025-03-05
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   8.Bayangan di Tengah Malam

    Angin malam berembus lembut saat Jinmu tiba di perbatasan wilayah Sekte Serigala Hitam. Dikelilingi hutan lebat dan pegunungan berbatu, sekte itu berdiri megah seperti benteng tak tertembus. Dari kejauhan, Jinmu bisa melihat para penjaga patroli yang mengenakan jubah hitam dengan simbol kepala serigala di punggung mereka. "Keamanan mereka cukup ketat. Tapi… bukan masalah bagiku." Dia menutup matanya, mengaktifkan Teknik Ilusi Bulan Kelam. Bayangannya bergetar sebelum tubuhnya perlahan-lahan menghilang, menyatu dengan kegelapan. Dengan langkah ringan, Jinmu bergerak melintasi hutan, menghindari para penjaga tanpa suara. Menyusup ke dalam sekte bukan perkara sulit, tetapi menyelinap tanpa diketahui? Itu tantangan sebenarnya. Jinmu bersembunyi di balik salah satu bangunan kayu besar di dalam sekte, memperhatikan para murid yang sedang berlatih di halaman terbuka. "Aku harus menemukan informasi tentang pemimpin sekte ini… atau orang yang mencurigakan." Namun, sebelum dia bisa berg

    Last Updated : 2025-03-06
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   1.Kematian Yang Terlambat

    Gelap. Aku pikir kematian akan datang cepat dan tanpa rasa. Tapi ternyata, aku masih sadar. Masih bisa berpikir. Masih bisa… merasakan. Sial. Tubuhku tak lagi bisa digerakkan. Aku hanya mengambang dalam kehampaan yang dingin. Apakah ini akhir? Mati begitu saja? Tanpa prestasi, tanpa pencapaian? Tidak. Aku menolak menerima ini. Aku telah menghabiskan hidupku menulis tentang pahlawan yang bereinkarnasi, menjadi lebih kuat, dan membalas dendam. Tapi aku sendiri mati sebagai pecundang? Kalau ada kesempatan kedua… Aku bersumpah, aku akan hidup berbeda. Lalu, seakan mendengar keputusanku, suara mekanis bergema di pikiranku. DING! [Sistem Lunar Ascension Aktif…] Menyesuaikan tubuh host… Menghubungkan dengan jiwa… Reinkarnasi dimulai. Dan sebelum aku bisa berpikir lebih jauh— Aku tersentak bangun. Udara dingin menusuk kulitku, suara pedang beradu bergema di sekitar, dan bau darah menyengat hidungku. Aku bukan lagi Seo Jin yang sekarat di rumah sakit. Aku berada di dunia yang

    Last Updated : 2025-03-01
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   2.Bangkitnya Murid Terlemah.

    Suasana berubah. Murid-murid Sekte Moon yang awalnya menatapku dengan ejekan kini membisu. Tak ada lagi cemoohan, tak ada lagi tawa meremehkan. Yang tersisa hanyalah tatapan penuh keterkejutan dan ketakutan. Di depanku, Kang Hojin masih berlutut. Napasnya memburu, matanya melebar tak percaya. "Apa… yang kau lakukan tadi…?" gumamnya, suaranya bergetar. Aku menatap tanganku yang baru saja melepaskan serangan sabit bulan. Teknik itu terasa alami—seolah-olah aku sudah menggunakannya selama bertahun-tahun. Tapi ini baru permulaan. Aku melangkah maju perlahan. Setiap langkah yang kuambil terdengar jelas dalam keheningan. "Kenapa kau ketakutan, Hojin?" tanyaku dengan nada santai. "Baru satu serangan dan kau sudah gemetar?" Dia menggertakkan giginya, lalu bangkit. Tatapan ketakutan di matanya tergantikan oleh amarah. "Sialan! Aku tidak peduli trik apa yang baru saja kau pakai! Aku akan tetap menghabisimu!" Dia mencabut pedangnya dan langsung menyerang dengan kecepatan tinggi. SWOOS

    Last Updated : 2025-03-02
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   3.Hutan Bulan Yang Gelap

    Begitu aku melangkah masuk, udara terasa lebih dingin. Aroma tanah basah bercampur dedaunan memenuhi hidungku, sementara suara serangga dan hewan liar bergema di kejauhan. Di tempat seperti ini, mereka yang lengah akan menjadi mangsa. [Mode Bertahan Hidup Aktif!][Analisis Lingkungan…][Ancaman terdeteksi dalam radius 100 meter!]Aku berhenti sejenak.Sistem ini benar-benar luar biasa. Dengan hanya berdiri di sini, aku bisa mengetahui keberadaan ancaman tanpa harus mencarinya.Baiklah, mari kita uji lebih jauh.Aku menutup mata, membiarkan informasi dari sistem mengalir ke pikiranku. Tiga musuh di depan, sebelah kanan, dan satu lagi bersembunyi di balik semak-semak.Aku menghela napas.Sederhana.Dengan gerakan ringan, aku merunduk dan bergerak ke arah semak-semak tanpa menimbulkan suara sedikit pun. Aku bisa merasakan sesuatu mengintai di baliknya.Seekor Serigala Bayangan.Binatang ini dikenal sebagai predator malam yang memanfaatkan kegelapan untuk menyerang mangsanya. Bulunya hit

    Last Updated : 2025-03-02
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   4.Langkah Pertama Menuju Puncak

    Tubuhku masih terasa panas. Kekuatan asing yang baru saja meresap ke dalam tubuhku masih beradaptasi dengan sistemku.Aku mengepalkan tangan, merasakan perubahan yang terjadi. Gerakanku lebih ringan, mataku lebih tajam, dan indra-indraku jauh lebih peka daripada sebelumnya.[Esensi Harimau Bulan Gelap telah diserap!][Kemampuan baru tersedia!]Aku segera membuka panel status untuk melihat apa yang berubah.[Nama: Jinmu][Level: 5][Gelar: Pewaris Esensi Harimau Bulan Gelap][Kekuatan: 50 (+10)][Kecepatan: 45 (+15)][Keterampilan Baru: Mata Harimau, Refleks Insting]Mataku menyipit. Mata Harimau? Aku memilih keterampilan itu dan segera muncul notifikasi.[Mata Harimau (Lv. 1): Memungkinkan pengguna untuk melihat dengan lebih tajam di dalam kegelapan dan membaca gerakan lawan dalam pertempuran.]Aku tersenyum tipis. Sistem ini benar-benar tahu cara membuatku semakin kuat.Namun sebelum aku

    Last Updated : 2025-03-02
  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   5.Duel Di Hutan Yang Sunyi

    CLANG!Belatiku beradu dengan pedang sosok berjubah abu-abu itu, menciptakan percikan api di udara. Serangannya begitu cepat dan tajam, seolah udara sendiri ikut terbelah setiap kali dia mengayunkan pedangnya.Aku mundur beberapa langkah, mencoba mencari celah untuk menyerang balik. Tapi sebelum aku bisa bereaksi—SWOOSH!Dia tiba-tiba menghilang.Sial, dia benar-benar cepat!Aku langsung mengaktifkan Refleks Insting dan membungkuk tepat waktu untuk menghindari serangan dari atas. Pedangnya menebas udara, hanya beberapa inci dari kepalaku. [Misi Rahasia: Bertahan selama 3 menit melawan "Penjaga Hutan Tua."][Waktu tersisa: 2 menit 45 detik]Baru 15 detik?!Aku mencoba menyerang balik dengan belatiku, tapi lawanku hanya menangkisnya dengan mudah."Kecepatanmu lumayan untuk bocah sekte kecil," katanya sambil tersenyum tipis.Tiba-tiba, sistem memberiku notifikasi aneh.[Pujian Terdeteksi! Aktivasi Mode Ego Tinggi!]"Hah?"Entah kenapa, aku tiba-tiba merasa percaya diri berlebihan. Aku

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   8.Bayangan di Tengah Malam

    Angin malam berembus lembut saat Jinmu tiba di perbatasan wilayah Sekte Serigala Hitam. Dikelilingi hutan lebat dan pegunungan berbatu, sekte itu berdiri megah seperti benteng tak tertembus. Dari kejauhan, Jinmu bisa melihat para penjaga patroli yang mengenakan jubah hitam dengan simbol kepala serigala di punggung mereka. "Keamanan mereka cukup ketat. Tapi… bukan masalah bagiku." Dia menutup matanya, mengaktifkan Teknik Ilusi Bulan Kelam. Bayangannya bergetar sebelum tubuhnya perlahan-lahan menghilang, menyatu dengan kegelapan. Dengan langkah ringan, Jinmu bergerak melintasi hutan, menghindari para penjaga tanpa suara. Menyusup ke dalam sekte bukan perkara sulit, tetapi menyelinap tanpa diketahui? Itu tantangan sebenarnya. Jinmu bersembunyi di balik salah satu bangunan kayu besar di dalam sekte, memperhatikan para murid yang sedang berlatih di halaman terbuka. "Aku harus menemukan informasi tentang pemimpin sekte ini… atau orang yang mencurigakan." Namun, sebelum dia bisa berg

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   7 Langkah Pertama Menuju Sarang Serigala

    Cahaya bulan menggantung tinggi di langit malam, menyinari jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kering. Jinmu berjalan santai, tangannya dimasukkan ke dalam lengan jubahnya yang sederhana. Dari luar, dia tampak seperti murid sekte kecil yang sedang melakukan perjalanan pulang. Namun, jika seseorang memperhatikan lebih saksama, ada sesuatu yang berbeda dari dirinya. Matanya tidak lagi mencerminkan ketidaktahuan seorang pemula. Langkahnya ringan, tetapi penuh keyakinan. Dan di balik ekspresi santainya, ada aura samar yang membuat udara di sekitarnya terasa lebih berat. Dia telah berubah. Jinmu menyentuh dadanya pelan. [Sistem Lunar Ascension] - Teknik Bayangan Tanpa Bentuk: Level 4 - Mode Bayangan Purnama: Durasi +2 detik - Energi Pemulihan Otomatis di bawah sinar bulan: Aktif Menakjubkan. Dalam waktu singkat, dia telah mengalami peningkatan yang bahkan tidak pernah dia bayangkan di kehidupan sebelumnya. Jika ini terus berlanjut… tak ada yang bisa meremehkannya lagi. Namun, di

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   6 Pemburu Sekte Srigala

    Angin malam bertiup dingin di hutan lebat. Jinmu berdiri di tengah rerimbunan pohon, merasakan energi bulan mengalir ke dalam tubuhnya. Baru saja ia berhasil menguasai teknik Bayangan Bulan Hitam, tetapi belum sempat menikmati peningkatan kekuatannya, suara langkah kaki yang teratur mulai terdengar dari kejauhan.“Tch. Sudah kuduga, aku belum bisa tenang,” gumamnya sambil menghela napas.Dari kegelapan, lima pria berpakaian serba hitam dengan emblem serigala di bahu mereka muncul. Wajah mereka tertutup topeng, hanya menyisakan mata mereka yang tajam dan penuh niat membunuh.[Deteksi Pemburu Aktif]– Musuh dari Sekte Serigala Hitam terdeteksi.– Bahaya: Menengah ke Tinggi– Saran: Lawan atau KaburJinmu menyeringai membaca notifikasi sistem. Kabur? Itu bukan gayanya.“Anak sekte rendahan?” Salah satu pria berbicara, suaranya dalam dan kasar. “Kau yang mengambil teknik terlarang itu?”Jinmu mengangkat bahu santai. “Teknik? Aku hanya menemukan buku tua di gua dan membacanya. Tidak ada la

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   5.Duel Di Hutan Yang Sunyi

    CLANG!Belatiku beradu dengan pedang sosok berjubah abu-abu itu, menciptakan percikan api di udara. Serangannya begitu cepat dan tajam, seolah udara sendiri ikut terbelah setiap kali dia mengayunkan pedangnya.Aku mundur beberapa langkah, mencoba mencari celah untuk menyerang balik. Tapi sebelum aku bisa bereaksi—SWOOSH!Dia tiba-tiba menghilang.Sial, dia benar-benar cepat!Aku langsung mengaktifkan Refleks Insting dan membungkuk tepat waktu untuk menghindari serangan dari atas. Pedangnya menebas udara, hanya beberapa inci dari kepalaku. [Misi Rahasia: Bertahan selama 3 menit melawan "Penjaga Hutan Tua."][Waktu tersisa: 2 menit 45 detik]Baru 15 detik?!Aku mencoba menyerang balik dengan belatiku, tapi lawanku hanya menangkisnya dengan mudah."Kecepatanmu lumayan untuk bocah sekte kecil," katanya sambil tersenyum tipis.Tiba-tiba, sistem memberiku notifikasi aneh.[Pujian Terdeteksi! Aktivasi Mode Ego Tinggi!]"Hah?"Entah kenapa, aku tiba-tiba merasa percaya diri berlebihan. Aku

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   4.Langkah Pertama Menuju Puncak

    Tubuhku masih terasa panas. Kekuatan asing yang baru saja meresap ke dalam tubuhku masih beradaptasi dengan sistemku.Aku mengepalkan tangan, merasakan perubahan yang terjadi. Gerakanku lebih ringan, mataku lebih tajam, dan indra-indraku jauh lebih peka daripada sebelumnya.[Esensi Harimau Bulan Gelap telah diserap!][Kemampuan baru tersedia!]Aku segera membuka panel status untuk melihat apa yang berubah.[Nama: Jinmu][Level: 5][Gelar: Pewaris Esensi Harimau Bulan Gelap][Kekuatan: 50 (+10)][Kecepatan: 45 (+15)][Keterampilan Baru: Mata Harimau, Refleks Insting]Mataku menyipit. Mata Harimau? Aku memilih keterampilan itu dan segera muncul notifikasi.[Mata Harimau (Lv. 1): Memungkinkan pengguna untuk melihat dengan lebih tajam di dalam kegelapan dan membaca gerakan lawan dalam pertempuran.]Aku tersenyum tipis. Sistem ini benar-benar tahu cara membuatku semakin kuat.Namun sebelum aku

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   3.Hutan Bulan Yang Gelap

    Begitu aku melangkah masuk, udara terasa lebih dingin. Aroma tanah basah bercampur dedaunan memenuhi hidungku, sementara suara serangga dan hewan liar bergema di kejauhan. Di tempat seperti ini, mereka yang lengah akan menjadi mangsa. [Mode Bertahan Hidup Aktif!][Analisis Lingkungan…][Ancaman terdeteksi dalam radius 100 meter!]Aku berhenti sejenak.Sistem ini benar-benar luar biasa. Dengan hanya berdiri di sini, aku bisa mengetahui keberadaan ancaman tanpa harus mencarinya.Baiklah, mari kita uji lebih jauh.Aku menutup mata, membiarkan informasi dari sistem mengalir ke pikiranku. Tiga musuh di depan, sebelah kanan, dan satu lagi bersembunyi di balik semak-semak.Aku menghela napas.Sederhana.Dengan gerakan ringan, aku merunduk dan bergerak ke arah semak-semak tanpa menimbulkan suara sedikit pun. Aku bisa merasakan sesuatu mengintai di baliknya.Seekor Serigala Bayangan.Binatang ini dikenal sebagai predator malam yang memanfaatkan kegelapan untuk menyerang mangsanya. Bulunya hit

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   2.Bangkitnya Murid Terlemah.

    Suasana berubah. Murid-murid Sekte Moon yang awalnya menatapku dengan ejekan kini membisu. Tak ada lagi cemoohan, tak ada lagi tawa meremehkan. Yang tersisa hanyalah tatapan penuh keterkejutan dan ketakutan. Di depanku, Kang Hojin masih berlutut. Napasnya memburu, matanya melebar tak percaya. "Apa… yang kau lakukan tadi…?" gumamnya, suaranya bergetar. Aku menatap tanganku yang baru saja melepaskan serangan sabit bulan. Teknik itu terasa alami—seolah-olah aku sudah menggunakannya selama bertahun-tahun. Tapi ini baru permulaan. Aku melangkah maju perlahan. Setiap langkah yang kuambil terdengar jelas dalam keheningan. "Kenapa kau ketakutan, Hojin?" tanyaku dengan nada santai. "Baru satu serangan dan kau sudah gemetar?" Dia menggertakkan giginya, lalu bangkit. Tatapan ketakutan di matanya tergantikan oleh amarah. "Sialan! Aku tidak peduli trik apa yang baru saja kau pakai! Aku akan tetap menghabisimu!" Dia mencabut pedangnya dan langsung menyerang dengan kecepatan tinggi. SWOOS

  • Lunar Ascension: Murim’s Overpowered Moonlord   1.Kematian Yang Terlambat

    Gelap. Aku pikir kematian akan datang cepat dan tanpa rasa. Tapi ternyata, aku masih sadar. Masih bisa berpikir. Masih bisa… merasakan. Sial. Tubuhku tak lagi bisa digerakkan. Aku hanya mengambang dalam kehampaan yang dingin. Apakah ini akhir? Mati begitu saja? Tanpa prestasi, tanpa pencapaian? Tidak. Aku menolak menerima ini. Aku telah menghabiskan hidupku menulis tentang pahlawan yang bereinkarnasi, menjadi lebih kuat, dan membalas dendam. Tapi aku sendiri mati sebagai pecundang? Kalau ada kesempatan kedua… Aku bersumpah, aku akan hidup berbeda. Lalu, seakan mendengar keputusanku, suara mekanis bergema di pikiranku. DING! [Sistem Lunar Ascension Aktif…] Menyesuaikan tubuh host… Menghubungkan dengan jiwa… Reinkarnasi dimulai. Dan sebelum aku bisa berpikir lebih jauh— Aku tersentak bangun. Udara dingin menusuk kulitku, suara pedang beradu bergema di sekitar, dan bau darah menyengat hidungku. Aku bukan lagi Seo Jin yang sekarat di rumah sakit. Aku berada di dunia yang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status