Share

JAHANAM

Malam sudah larut saat Hendri merebahkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya. Kebiasaannya mengonsumsi minuman beralkohol akhir‐akhir ini telah membuat badannya sering sakit. Bukan sebab minumannya tapi ia menjadi sering berurusan dengan orang yang merasa terganggu dengan tindakannya. Beberapa kali ia terlibat baku hantam dengan sesama pengunjung atau diseret paksa oleh pelayan kedai karena ia terus saja meracau yang tentu saja bisa mengganggu pengunjung lainnya.

“Arghhh ...!” pekik Hendri sembari meremas rambutnya.

Sudah dua kali kepalanya berdarah karena di pukul oleh seseorang yang tak ia kenal karena ia kerap kali berteriak di depan kedai. Sedangkan ia tahu sendiri jika hampir semua orang yang datang ke kedai itu dipengaruhi alkohol yang membuat mereka tak sadar akan tindakannya.

Hendri menyalakan ponsel yang langsung menampilkan sebuah gambar seorang wanita yang diambil secara diam-diam. Ia tersenyum sembari membayangkan jika wanita itu sebentar lagi pasti tak akan bisa menolaknya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status