Share

30. Boros Kebangetan

MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKU

Bab 30 Boros Kebangetan

"Bakso ... bakso ...."

Sudah hampir dua jam berkeliling belum ada satu mangkok bakso pun yang terjual. Ke mana para pembeli, padahal beberapa hari lalu jualanku cukup ramai.

Cape sekali mencari nafkah. Bodohnya aku pernah jadi suami dari istri kaya, harusnya dipertahankan. Bukan malah dikecewakan. Sekarang, harus menanggung hidup miskin. Ditambah lagi punya istri kurang becus, mata duitan, dan tidak bisa melayani suami dengan baik.

"Melati!" teriakku melihat Melati naik ojek. Sayangnya dia tak melihatku. Dia membawa beberapa belanjaan. Apa dia baru pulang belanja? astaga, benar-benar perempuan itu. Dia suruh ibuku yang sedang sakit menjaga Raka? dasar gak ada pikirannya.

Emosi menggebu-gebu, tapi aku harus terus jualan. Untungnya ada pelanggan yang datang. Seketika kesal yang mendera hilang begitu saja. Terganti rasa bahagia karena daganganku laku.

"Bakso satu, Mas. Jangan pake mie kuning, yah."

"Siap, Bu."

"Bakso lima, Mas,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status