Home / Romansa / MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG / Bab 3 Jebakan untuk Tuan Elmer

Share

Bab 3 Jebakan untuk Tuan Elmer

Author: Jielmom
last update Last Updated: 2025-01-06 14:26:21

Ethan melihat Karin yang akan menemani Elmer merasa kasihan. Tampang Karin bukan seperti wanita penghibur. Pakaiannya pun hanya pakaian kantor dengan make up yang sudah luntur, berbeda dengan wanita penghibur yang bersolek dan berpakaian mini hanya untuk memuaskan hasrat lelaki hidung belang seperti Elmer.

"Tuan Ethan, saya sudah memilih wanita untuk saya sendiri. Kamu jangan sungkan untuk memilih wanita-wanita yang ada di pub ini. Tenang saja, semua sudah saya bayar." Tuan Elmer tertawa, dan menyuruh Karin untuk duduk dekatnya.

Karin yang awalnya menolak, mau tidak mau duduk disamping tuan Elmer apalagi mata Elmer menatap Karin seperti ingin menelanjanginya. Ethan yang merasa jengah melihat pemandangan seperti itu, rasanya ingin membatalkan kontrak kerjasama dan menonjok muka bulat si tuan Elmer. Namun tidak semudah itu, Elmer memiliki banyak bodyguard. Dia harus memakai cara yang lain.

"Tuan Elmer, Anda berasal dari luar pulau bukan? Apakah Tuan tahu jika pub ini menyatu dengan hotel bintang lima? Tentu sangat menyenangkan untuk bersenang-senang didalam kamar tanpa dilihat oleh banyak orang," papar Ethan sambil tersenyum.

Elmer menatap Ethan dengan sumringah, sambil menghisap cerutunya, dia menyetujui pendapat Ethan, "Tuan Ethan, Anda memang anak muda yang lebih maju dari orang tua seperti aku ini. Baiklah, kita pindah ke hotel. Dan kamu, gadis cantik, tetaplah di dekatku, yah?" Diremasnya paha Karin dengan tangan gempal milik tuan Elmer. Karin sendiri tampak ketakutan, tapi tidak bisa berbuat apa-apa, selain hanya mengikuti saja.

"Aku akan kabur jika hanya berdua dengan babi gendut ini!" batin Karin dalam hati.

"Tenang, tuan Elmer! Anda silahkan minum-minum disini terlebih dahulu, saya akan persiapkan hotelnya untuk Anda dan para bodyguard Anda …?" Pertanyaan Ethan menggantung, dia tidak ingin Elmer selalu dikelilingi oleh bodyguard. Tentu akan sulit untuk menolong Karin.

"Robert! Tolong bawa anak buahmu semua! Silahkan pilih wanita untuk kalian! Aku akan bersenang-senang dengan gadis ini sendiri dan juga dengan tuan Ethan!"

Ethan tersenyum dia berhasil membuat bodyguardnya menjauhi Elmer. Sedangkan para bodyguard sangat senang mendapatkan hadiah nomplok. Dengan komando dari Robert, para bodyguard keluar ruangan dan menyisakan Karin, tuan Elmer dan Ethan di ruangan VVIP itu.

"Aku akan mempersiapkan kamar untukmu, tuan Elmer!" ujar Ethan, langsung bangkit dari tempat duduknya lalu keluar, dan menelepon Erick, asistennya.

"Ya, Tuan? Apakah ada masalah?" tanya Erick dibalik gawainya.

"Tolong carikan dua orang wanita malam, saat ini juga, dan taruh di Hotel The Glaze! Siapapun dia, bayar mahal! Aku tunggu, dan jangan banyak pertanyaan!"

Erick hendak bertanya apa yang terjadi, tetapi Ethan melarangnya dengan tidak menyuruhnya banyak bertanya. Dengan segera, Erick mencari beberapa wanita malam yang cocok dengan tipe Ethan dan disuruh booking kamar atas nama Ethan. Diteleponnya kembali Ethan, bahwa tugasnya sudah selesai.

"Tuan, saya sudah booking atas nama Tuan, masuk kamar di nomor 302, lantai tiga, selamat menikmati Tuan," ucap Erick sambil tersenyum simpul pada balik gawainya.

"Tolong ubah dengan nama tuan Elmer, dan tunggu aku di hotel. Erick, terima kasih atas bantuannya." Ditutup telepon Erick secara sepihak oleh Ethan karena dia tidak ingin melihat gadis itu dipermainkan Elmer.

"Tuan, kamar hotel sudah tersedia, mari saya antar," ajak Ethan.

"Mari, Sayang. Kita nikmati malam ini," ajak tuan Elmer pada Karin. Karin yang semula tampak ketakutan, sekarang seperti seorang kucing penurut, bahkan tersenyum mengiyakan ajakan tuan Elmer berjalan ke arah hotel.

"Apa yang terjadi dengan gadis itu? Masa dalam sekejap dia menjadi penurut?" gumam Ethan yang berjalan di belakang tuan Elmer dan Karin.

Karin tampak berjalan sempoyongan, hingga tubuhnya bergelayut pada tuan Elmer.

"Gawat! Sepertinya gadis itu mabuk!" gumam Ethan dengan cemas.

"Tuan Elmer, saya juga memberikan tuan bonus, seorang artis yang akan menikmati malam indah ini," tawar Ethan.

Tuan Elmer berhenti berjalan, lalu berbalik dan bertanya kepada Ethan. "Apakah itu benar? Bukannya disini banyak artis open booking juga?" tanya Elmer dengan senang.

"Oh, iya. Anda benar dan aku memberikannya kepada tuan kejutan."

"Aku harap, artis itu adalah Moon Luna," kekeh tuan Elmer kembali berjalan menuju lift lantai tiga Hotel The Glaze.

Ethan menutup pintu lift dan menghold sebentar untuk berbicara dengan Elmer, "Tuan, karena ini kejutan special, dan permintaan dari si artis, mata tuan Elmer harus ditutup. Aku berharap, ini menjadi sensasi yang menggairahkan untuk Anda berada di ibukota ini."

"Benarkah? Aku sangat bergairah pada malam ini! Dan tenang Sayang, kamu adalah bintang utamanya," ucap Elmer mencubit pipi Karin yang menaruh kepalanya pada pundak tuan Elmer.

Pintu lift terbuka dan disana sudah ada Erick yang mempersiapkan segala sesuatunya.

"Tuan! Tunggu. Pakailah penutup mata dulu." Tuan Elmer berhenti dan Ethan memberikan dasinya untuk menutupi mata tuan Elmer. "Maaf, Nona, Anda berdiri sejenak disini, aku akan menutup mata tuan Elmer untuk menemukan artis yang dia inginkan."

Tuan Elmer tersenyum, dia sangat bersemangat. Ini adalah permainan yang baru baginya. Mata tuan Elmer sudah ditutup dan seorang wanita malam menghampiri tuan Elmer dan menggandengnya sebagai pengganti Karin.

"Tuan Elmer, silahkan masuk, dan nikmati malam panjang, Anda. Aku pamit," salam Ethan.

"Terima kasih, tuan Ethan, besok pagi aku akan ke kantor untuk tanda-tangan kerjasama kita." Tuan Elmer melambai-lambaikan tangannya ke atas.

"Baik, tuan Elmer! Selamat bersenang-senang!" pamit Ethan.

Tuan Elmer masuk kamar hotel dan menutup pintu kamar. Ethan menarik tangan Karin untuk pergi dari situ. "Ayo cepat lari!"

"Kita, mau kemana?" tanya Karin kaget ditarik untuk berlari.

Ethan masuk ke dalam lift dan cepat-cepat menutup pintu lift untuk lanjut menuju tempat parkir mobilnya.

"Ugh, panas!" celoteh Karin, dia menggaruk-garuk lehernya karena panas. "Kenapa panas sekali?"

Ethan yang melihat Karin kepanasan tampak heran, karena dirinya tidak merasa panas.

"Apa kamu sakit?" tanya Ethan.

Karin membuka matanya lebar-lebar dan menatap wajah Ethan. "Martin! I love you!" Diciumnya bibir Ethan dengan lembut, membuat Ethan kaget dengan apa yang dilakukan oleh Karin.

Pintu lift terbuka dan tampak pasangan kekasih yang masuk ke dalam lift, membuat Ethan menahan malu. "Maaf," ucapnya sambil menarik Karin keluar dari pintu lift.

"Ayo, aku akan antar kamu pulang." Ethan menarik tangan Karin dan mencari mobil miliknya di jajaran VVIP parkir.

"Itu dia! Kamu disini sebentar aku akan ambil mobilnya." Ethan berlari meninggalkan Karin untuk mengambil kunci mobil di pos satpam, lalu kembali menjemput Karin.

"Wow, mobilmu keren, Martin, apakah kamu naik jabatan?"

Ethan membuka pintu mobil samping kemudi. Dia harus cepat-cepat pergi sebelum Elmer sadar. "Ayo cepat!" Ethan mendorong Karin untuk segera masuk ke dalam mobil, dan membawa Karin menjauhi Hotel The Glaze.

"Hei! Pelan-pelan, Martin! Jangan ngebut-ngebut!" teriak Karin.

Ethan tidak memperdulikan Karin, dia melaju keluar secepat yang dia bisa untuk menghindari Elmer.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 22. Kabur

    “Karin!!”Karin melihat daddy-nya berserta berapa orang laki-laki berlari di antara lorong rumah sakit. Melihat itu, Karin bergegas melambaikan tangan untuk menarik perhatian mobil taksi yang lewat agar berhenti.“Jangan kabur, Karin!” terdengar kembali suara Ricardo berteriak sambil mencoba menahan Karin agar tidak masuk ke dalam mobil.Mobil taksi berhenti tepat di depan Karin, dan langsung saja, Karin masuk ke dalamnya. “Cepat, Pak! Pergi dari sini!” perintahnya.“Tunggu!!” Ricardo tiba di tempat Karin berdiri, namun sayang Karin sudah masuk ke dalam mobil dan melaju menjauhi area rumah sakit.“Sial!!” umpat Ricardo beserta 2 orang bersamanya sambil terengah-engah karena berlari.“Jadi gimana tuan Ricardo?”“Gimana-gimana apanya? Kalian sudah lihat kalau Karin sudah pergi!!” makinya kepada kedua orang itu.Ricardo pusing. Kali ini dia sudah membawa Elmer ke rumah sakit dan membawa penghulu untuk langsung meni

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 21. Baju Rajut Si Kembar

    “Suster, maaf, apakah bajunya perlu diganti dengan milik pribadi?” tanya Ehan pada salah satu perawat yang ada disana.Perawat memperhatikan baju rajut yang dipakai oleh bayi-bayi Ethan. Berwarna biru dan pink, benar-benar seperti memang dibuat untuk mereka.“Maaf, Tuan, rumah sakit tidak mempunyai baju rajut bayi. Mungkin ini dipersiapkan oleh nyonya sendiri untuk mereka.”Ethan manggut-manggut, mengerti. Mungkin dia pikir, walaupun Safira tidak menyukai anak-anak, tapi pasti setidaknya dia menyayangi anaknya sendiri, makanya dia mempersiapkan baju rajut ini untuk mereka. Ethan tersenyum melihatnya. “Baiklah Suster, kami pamit. Terima kasih semuanya.”Ethan tidak menyangka Safira memperhatikan juga bayi-bayinya. Selama ini dia yang antusias membeli keperluan bayi dibantu oleh Erick asisten pribadinya.“Erick, ternyata Safira perhatian juga dengan si kembar,” ujar Ethan tersenyum melihat si kembar dengan baju rajutannya.“Apa nyonya sudah mulai menyadari dirinya sebagai ibu?” tanya Er

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 20. Lahirnya si Kembar (2)

    “Mungkin karena kembar, tandanya ikutan sama,” jawab perawat tersenyum sambil membawa bayi itu untuk kembali dibersihkan.“Untuk sementara, bayi-bayinya diobservasi terlebih dahulu karena prematur. Kita tunggu sampai dokter anak datang,” ujar dokter Herman memberitahu.“Baik, dok.”“Setelah dibawa ke ruang rawat inap, obat biusnya akan mulai habis. Mulai berlatih untuk bergerak miring kiri kanan, jika sudah tidak terasa sakit, baru berlatih duduk dan berjalan. Prosesnya dua sampai tiga hari, jadi jangan dipaksakan, oke?”Karin kemudian dibawa ke ruang rawat inap dan didampingi oleh Brenda yang menunggunya selama proses melahirkan.“Brenda, terima kasih sudah menemaniku selama proses persalinan ini,” ucap Karin dengan tulus.“Puas kamu Karin? Setelah gagal menikah dengan tuan Elmer, maka sebaiknya pergi jauh dari kehidupan aku dan suamiku. Bukankah kamu juga bukan lagi anak dari daddy?” ejek Brenda.Karin menghela napas panjang. “Baiklah, aku akan pergi dari kehidupan kalian.”“Bagus,

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 19. Lahirnya Si Kembar

    “Lihat Nyonya? Itu adalah ibu dari bayi-bayi kembar yang akan dilahirkan. Ketubannya pecah dan harus segera dioperasi. Namun pasien pingsan ketika dibawa kemari. Beruntung rumah sakit yang dipilih adalah rumah sakit milik ayahku. Jadi aku bisa memakai dua ruangan ini menjadi satu. Untuk proses persalinan ibu si kembar agak sulit, jadi penanganannya cukup lama. Harap bersabar yah.”“Baiklah dokter. Lakukan saja tugasmu. Aku bisa melakukan hal yang lain,” ucap Safira sambil mengeluarkan gawainya dan memainkannya.Dua jam berlalu, Karin sudah melahirkan bayi kembar prematur, dan dibawa oleh perawat ke ruangan Safira. “Ini, bayi kembar Anda, Nyonya,” ucap dokter Herman sambil tersenyum.“Apakah ibunya selamat?”“Yah. Sempat mengalami krisis, tapi beruntung bisa terlewati,” ucapnya tersenyum. “Baiklah, kabari suamiku, kalau aku sudah melahirkan.”***“Selamat tuan Ethan, istri anda sud

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 18. Karin Tertangkap

    Elmer mendatangi keluarga Ricardo, dan sambil tersenyum menyeringai menepuk pundak Ricardo, “Aku senang kita bekerjasama. Jika putrimu ketemu, maka 30% saham akan aku kembalikan jika dia menjadi istriku.”Ricardo hanya tersenyum lirih mendengar ucapan Elmer. “Akan saya temukan putri saya.”“Baik. Aku tunggu maksud baikmu. Sekarang, kita tunggu laporan dari Robert,” ucapnya.***Hari sudah beranjak sore. Perut Karin sudah mulai lapar. Mau tidak mau Karin harus keluar dari kapel itu. Jam hampir menunjukkan pukul setengah lima sore. Karin keluar mengendap-endap agar tidak diketahui orang luar, walau tidak bisa dipungkiri pakaiannya terlalu mencolok untuk dipakai berjalan-jalan. Setiap mata memandang kepadanya, seolah-olah mempertanyakan kepada dirinya untuk apa dia memakai gaun pengantin.“Itu dia!” Seseorang berteriak dari kejauhan.Karin menengok ke arah sumber suara. Seorang berpakaian

  • MALAM PANAS DENGAN SUAMI ORANG   Bab 17. Karin Kabur

    “Berhenti, Nona?” tanya supir kaget.“Ya. Tolong jangan buat saya lebih dari sekedar ancaman, Pak. Karena bisa saja, cutter ini menusuk leher Bapak. Tolong berhenti!” ancam Karin.Mau tidak mau, supir memperlambat laju kendaraannya dan menepi. Karin keluar dari mobil dan menyuruh supir itu tetap berjalan ke Hotel tempatnya menikah.Karin segera mempercepat langkahnya. Dia ingat di sekitar daerah situ ada kapel kecil dekat tempat dia bersekolah dulu. Ketika Karin sekolah dasar, disamping sekolahnya itu bersebelahan dengan biara suster, dan ada kapel yang selalu buka 24 jam di bagian depannya. Setiap kali dirinya dibully oleh Brenda dan teman-temannya, dia selalu menyendiri setelah menjambak atau memukul Brenda. Karin tumbuh menjadi anak yang sedikit liar karena membela harga dirinya. Dia menyendiri agar kuat menghadapi ayah dan ibu tirinya jika pulang dan Brenda mengadu.Kali ini, setelah beber

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status