Share

BAB XIX. RENJANA

Pesan salah kirim dari Miranda membuat hatiku bertanya - tanya, apa mungkin Miranda ikut terlibat dalam kasus fitnah yang menimpaku. Ah.. tidak mungkin, Dia saudaraku, kami memiliki pertalian darah yang kuat, lagi pula kami berdua saling mengasihi. Miranda selalu ada di saat aku terjatuh begitupun sebaliknya. Selain sebagai sepupu kami juga akrab sebagai sahabat. Jadi sangat tidak mungkin jika dia mengkhianatiku dengan melakukan hal yang rendah itu.

Kalau begitu, apa yang terjadi pada Miranda? Apakah dia terlibat sebuah skandal? Skandal apa dan di mana? Haruskah ku tanyakan? Beribu tanya membuat fikiranku terbang menerawang.

“Nduk.. Makan jangan sambil ngelamun, nanti keselek lho.” Bude Lina mengingatkan.

“Pasti Mbak Rania deg – degan, Ma. Kan nanti malam mau ketemu calonnya, Cieeeeeee.” Sandra menggodaku yang akhirnya di sambut dengan riuh canda tawa kerabat yang lain hingga membuatku melupakan pesan salah kirim dari Miranda.

“Orangnya ganteng lho, Nduk.” Pakde Radiman menimpali.

“Pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status