Share

Aku Bisa Tanpamu

"Apa gapapa? Saya malah takut nanti Pak Amran marah besar." Zein mulai ragu.

"Gapapa, Zein. Bukankah kamu pernah dengar nasihat kalau bersembunyi di tempat musuh adalah yang paling tepat?" bujuk Zia.

"Pepatah dari mana? Saya gak pernah dengar, yang ada malah membuat kita juga dimusuhi sama Pak Amran." Zein mulai ketakutan karena sepertinya Zia serius dengan perkataannya.

"Enggak akan. Kalau pun dia menjadikan aku musuh, tapi tidak akan pernah aku biarkan dia mengancam pekerjaan kamu. Pokoknya di sini tugasmu hanya perlu memberikan aku informasi tentang perusahaan Pak Barata itu. Setelahnya, serahkan saja padaku," ucap Zia mantap dengan penuh keyakinan.

"Tapi saya juga takut Anda kenapa-kenapa." Zein kembali mengatakan kekhawatirannya.

"Ya ampun, Zein. Apa kamu pernah lihat Mas Amran main tangan? Enggak pernah, kan." Zia mulai lelah. "Selama ini dia adalah orang yang suka menyiksa seseorang lewat batin, bukan fisik."

Suara Zia mulai melemah, namun hal itu membuat Zein yakin kalau perka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Andi Putra
kayaknya mbak Zia makin berani dan percaya diri
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
rasakno Amran blm tahu nnti apa yg akan di lakukan Zia ke qm amran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status