Share

Tamu Tak Diundang

Mereka pun sampai di rumah yang sudah dipersiapkan Haris untuk ditinggali bersama Zia.

Akan tetapi, belum sempat mereka masuk ke dalam rumah, ponsel Haris lebih dulu berdering dengan keras.

"Aku sudah ada di bandara. Jemput aku sekarang kalau kamu mau membalas budi pada kakakku," ucap seorang wanita, lalu mematikan sambungan teleponnya begitu saja tanpa menunggu penjelasan dari Haris.

Mendengar apa yang dikatakan wanita itu, Zia mengerutkan keningnya.

"Apa yang dikatakan dia sama seperti kata-kata Rania beberapa waktu lalu," ujarnya membuat Haris tidak berani melangkah.

"Semuanya terserah padamu, Mas. Tapi aku tekankan sekali lagi, kalau memang kamu bersungguh-sungguh, jangan pernah hadirkan orang ketiga. Jangan berikan aku surga lewat pintu poligami," lanjutnya menegaskan.

"Baik." Haris menjawab mantap, lalu segera menghubungi seseorang.

"Jemput Alia di bandara sekarang! Kalau dia hanya di mana aku, bilang aku sedang menikmati malam pertama dengan istriku," titahnya.

"Apa? Bagaimana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
senang banget tuh dgn sikap Harris
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status