Shirley menyadari hal itu dan menyambut dengan semangat. Selama ini ia selalu menyemangati Zakaria dalam urusan ranjang. Kadang berhasil, namun lebih banyak gagal. Tapi malam ini ia melihat kemungkinan berhasil sepertinya cukup besar. Syaratnya, satu saja: tidak boleh terlalu lama foreplay.
“Mas mau ML, sayang?” desah Shirley saat Zakaria mulai meraba bagian-bagian tubuhnya yang berlekuk dan tanpa lemak. Ia sudah disetubuhi Bram dengan liar. Ia capek. Kemaluannya pun masih menyisakan rasa perih. Tapi ia masih mau kembali bersetubuh kalau yang meminta adalah orang yang sangat ia hormati dan sayangi.
“Iya, Ma.”
Shirley jadi bersemangat. Ia langsung bertekad untuk malam itu membahagiakan Zakaria.
*
Besoknya. Di keremangan subuh, satu sosok nampak beringsut diam-diam. Bergerak meniti sebuah dahan pohon mangga yang berada di bagian belakang sebuah rumah, menuruni batang pohon sebelum kemu
Segera saja ingatan mengenai perselingkuhan dengannya menguasai benak. Shirley malu. Sangat malu mengingat perselingkuhannya. Begitu ia memutuskan tak jadi masuk malah terdengar suara Bram memanggil.“Masuk aja.”Ada keraguan sesaat sampai Bram memanggilnya lagi. Ketika ia masih saja diam, pria itu bangkit dari duduk, menghampiri, dan dengan lembut memegang tangan Shirley dan membawanya ke bangku di depan sebuah meja. Berdua kini bebas melanjut obrolan.“Makanlah.”Shirley menurut. Ia mulai makan sesuap dengan kaku.“Kamu makin cantik.”Shirley menggeleng. “Kita melakukan kesalahan.”Wanita itu pasti merujuk peristiwa di karaoke, pikir Bram. Ia menyesal karena perselingkuhannya. Tapi Bram ingat dengan siapa ia bicara. Shirley adalah wanita pendamba cinta yang karena alasan tertentu tak puas dengan cinta yang ada yaitu yang seharusnya disediakan suaminya. Bagi
Kegagalan bercinta di pagi itu mengundang tandatanya besar dalam diri Zakaria. Apa yang salah? Obat, jamu, alat bantu, dia sudah terapkan. Tapi semua berakhir dengan kegagalan penetrasi.Dengan segera, ingatan tentang konsultasi seks yang terjadi beberapa hari lalu muncul lagi di benaknya. Bagai recorder, ucapan-ucapan Guntur muncul kembali. Terngiang kuat dalam pikirannya. Sepertinya ia harus melakukan pendekatan baru seperti yang Guntur sarankan. Rumah tangganya adalah mahligai tertinggi dan ia tidak mau itu hancur di tengah jalan. Lalu, jika cara-cara lama tak bisa lagi efektif maka memang harus ada cara baru yang revolusioner yang harus dikerjakan.Zakaria malu. Tapi ia harus jujur mengakui bahwa keberhasilan penetrasinya – kalau percintaan beberapa menit itu layak disebut keberhasilan – terjadi karena proses yang terjadi di otaknya bahwa isterinya telah berselingkuh. Dan ini membuktikan kebenaran teori Guntur.S
Katon tak tahu dan rasanya tak perlu tahu apa yang terjadi sehingga Shirley bisa begitu buas. Ia hanya merasa bahwa ia memang berada pada tempat dan waktu yang tepat. Matanya terpejam dan kepalanya terdongak ketika sejuta kenikmatan mengaliri seluruh kelenjar syaraf ketika pennisnya lenyap dibalik kehangatan mulut sang tante. Tak terbantahkan bahwa Shirley sangat ahli dalam soal fellatio alias oral sex alias blowjob.Tapi itu tak lama. Belum lagi Katon puas dengan blowjob Shirley, wanita itu mendadak meninggalkan dirinya. Katon hendak protes tapi Shirley sudah keburu hilang di balik pintu kamar. Ia jadi sebal karena ini membuat pennisnya yang masih tegak jadi menggantung begitu saja. Tadinya Katon berpikir wanita itu berubah pikiran. Namun rupanya tidak. Shirley masuk ke kamar untuk mengambil sesuatu dari tasnya. Sebuah kondom.Perselingkuhan dengan Bram dan Katon rupanya membuat Shirley antisipatif. Ia perlu berjaga-jaga seandainya te
Zakaria tidak mengusik. Ia malah menjalankan kendaraan dengan melewati tempat dan jalan sepi agar terhindar dari pandangan publik.“Bapak lewatin jalan sepi ya, dik. Kalian lanjutin aja di belakang. Bapak juga dulu pernah muda.”Sepi. Tak ada tanggapan. Tapi sesaat kemudian keasyikan mereka berlanjut. Demi menutup suara-suara cinta keduanya, ia menghidupkan sebuah lagu. Zakaria kemudian melanjutkan mengemudi. Membiarkan sepasang remaja tadi memasuki dunia mereka yang baru di ranah seksual.Atas sikapnya yang permisif Zakaria mendapat uang tip lumayan dari remaja pria ketika sudah mengantar sampai tujuan.“Makasih ya bang. Udah dibantu,” katanya malu-malu, masih sambil terengah.Zakaria melihat pacar orang itu. Di balik jilbabnya, wajah si gadis terlihat merah padam. Ini menandakan ada sesuatu yang luar biasa ketika bersama kekasihnya di jok mobil.“Ah, ya. Sama-sama puas kan?” tanyanya berbis
Cerita-cerita vulgar pun mengalir dari mulut mereka. Kisah mengenai pengalaman pertama menjadi sajian topik pertama yang didengar Shirley. Baik pengalaman pertama kehilangan keperawanan, malam pertama perkawinan, perselingkuhan pertama, pertama kali melakukan fellatio, dan lain lain pengalaman pertama. O ya, ada hadiah untuk setiap pemenang topik. Fitri, sebagai ketua, menentukan hadiah hari ini berubah sebotoh whiskey yang bisa diambil di pertemuan berikut.Semua pun bercerita. Saat gilirannya yang ditodong, Shirley tak ada jalan lain selain menceritakan perselingkuhan pertamanya. Seorang pemuda bertubuh atletis, perut six-pack, badboy, segera menjadi sentra kisahnya.* Hari masih terang, pukul 5 sore, ketika Zakaria tiba kembali di rumah. Setelah memarkir kendaraan, ia bersiap mandi. Tapi rencananya terhalang ketika melihat keranjang sampah yang mulai penuh. Pikirnya
Ervan malah menunjukkan jati diri sebagai seorang gentleman sejati. Ia tidak memaksa kehendak dan sepanjang hari itu menunjukkan diri bukan hanya sebagai CEO tapi juga seorang teman atau bahkan sahabat. Sahabat yang bersedia mendengar keluhan apapun. Sahabat yang - karena kebetulan ia kaya raya – mau menyelesaikan beberapa permasalahan ekonomi yang Shirley hadapi.Perhatian itu mau tak mau mendatangkan simpati, hormat, dan ujung-ujungnya melahirkan benih ketertarikan. Termasuk ketertarikan secara seksual yang membuat Shirley mau saja dicumbu di dalam mobil yang mengantarnya pulang.*Zakaria lalu menarik mundur kejadian ketika ia dan Shirley bemain role play Saritem dan Eyang. Tak ada suara terdengar. Gambar TV yang menayangkan adegan khusus dewasa tak terlihat. Tapi dari sudut kamera tersembunyi terlihat tangan-tangan Shirley dan dirinya yang merambah kemana-mana. Adegan selanjutnya adalah adegan yang diangg
Tadinya Shirley pikir aksi Zakaria hanya berakhir di situ. Tapi saat berciuman itulah ia sadar ada sesuatu yang menyentuh paha. Saat melepas ciuman dan menengok ke bawah, matanya membelalak takjub melihat pennis suaminya kembali tegak berdiri.“Papa?”Zakaria mengangguk dan tersenyum. “Iya nih mumpung bisa berdiri. Buruan layanin ya, Ma. Takutnya tegang gini hanya bertahan sebentar.”Shirley jadi terharu. Ia ingin sekali menjadi isteri yang berdedikasi saat itu sekedar untuk menebus rasa bersalah yang kian membubung. Kalau bercinta bisa dianggap mengurangi dosa dan rasa bersalah, ia tentu saja tak sungkan melakukannya. Ia akan memberi penampilan terbaik.Tidak, maksudnya penampilan tercepat. Karena jika yang diminta adalah penampilan terbaik itu butuh waktu intimacy lebih lama. Sesuatu yang belum bisa Zakaria lakukan.Lantai kamar mandi yang tergenang memercik sejumput air kala m
“Papa.” “Kenapa sayang?”“Heru gapapa toh?”Tak banyak yang tahu bahwa Shirley dan Zakaria sebetulnya memiliki seorang anak, Heru. Entah mereka yang kurang pandai mendidik atau faktor-faktor lain, Heru tumbuh menjadi anak yang keras. Sebuah konflik keras selepas SMA membuat ia kabur dari rumah dan tinggal dengan kakeknya sampai hari ini.“Ya gapapa, kenapa Mama tanya?”“Hari ini dia ulang tahun ke-20.”Zakaria membelai rambut isterinya selembut mungkin. “Papa masih nggak terima waktu dia tampar muka mama.”Jawaban itu membuat Shirley maklum. Kejadian itu memang menyakitkan fisik dan terlebih hatinya yang sampai sekarang masih luka. Kejadian enam tahun lalu ketika putera bengal mereka nyaris memperkosa ibu