Share

39. Hanya Teman?

"Teman Marta kan? Soalnya Marta bilang mau makan siang dengan temannya."

Tak ada jawaban, dan suasana mendadak tegang. Ya Tuhan, ingin sekali ku pukul wajah tak berdosa itu dengan ransel.

Panji menatapku, seolah menuntutku memberi pengakuan atas keberadaannya.

Pak Arka dengan tenang mengambil air mineral yang tersedia di setiap meja.

"Sepertinya wajah anda tidak asing, hmm … apa kita pernah bertemu? Oh, sebentar, sepertinya aku ingat sesuatu. Kamu pernah membawa paket besar ke penginapan dekat butikku kan?"

Paket besar? Ah ya, aku juga pernah mendapat paket besar berisi boneka. Mungkinkah boneka waktu itu dari Panji?

Kulihat Panji tersenyum samar. "Ingatanmu sangat kuat," u

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status