Share

38. Panji dan Arka

"Oh, jadi kamu sudah punya pacar ya?"

Aku terperanjat, dan dengan cepat memutar tubuhku. Tampak seseorang berdiri angkuh di depan pintu butik yang masih terkunci.

Gawat … kenapa bisa tadi aku tak melihatnya!

"Sudah kuduga, nggak mungkin Arka bisa suka sama cewek kampungan sepertimu. Ya, kecuali kalau cuma buat 'senang-senang'," senyum jahat muncul dari bibir Tika, si perempuan berambut coklat. Tangannya membuat tanda petik saat dia mengucap kata 'senang-senang'.

Fiuh …, aku menghembuskan nafas dengan keras. Sabar Marta, ini masih pagi. Jangan sampai energiku terkuras hanya untuk melayani makhluk aneh bernama Tika.

"Hei, kampung! Kamu dengerin omonganku nggak sih?" Tika mungkin merasa gusar karena aku mengabaikannya.

'Tolong mengertilah Tika …, aku harus menghemat tenaga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status