Share

78

Bodoh!

Aku terus mengutuk kebodohanku sendiri. Sekarang, selain lemah dan tidak bisa apa-apa, cap apa lagi yang akan Panji sematkan untukku?

Murahan?

Ck!

Aku meremas stang motor dengan kuat. Itu juga membuat laju motor semakin menggila.

Tanpa peduli dengan apapun, aku terus melaju. Membiarkan angin menampar wajahku berkali-kali.

Jalanan yang lengang di jam kerja membuatku merasa bebas. Mengumpat, memainkan gas dan melakukan apapun di atas kendaraan roda dua ini.

Bahkan tanpa sadar aku berkendara semakin jauh. Bukan ke arah rumah Pak Har. Melainkan ke tempat sunyi yang pernah ku kunjungi.

Saat ini aku hanya ingin sendiri. Menyepi, memuaskan diri merutuk juga mengutuk.

Sendiri.

Perjalananku berakhir di atas bukit, tempat yang pernah kukunjungi bersama Maya, Pak Haris dan juga Panji.

Aku tetap duduk di atas motor. Mencoba mencari ketenangan di atas ketinggian.

Suasana yang sedikit mendung, menyelamatkanku dari terik matahari.

Pelan kulepas helm, dan meletakkan benda itu di gantungan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status