Share

Permintaan Meri

Setelah menyerahkan tas, mas Anjar bergegas memasuki kamar kami, tetapi dia berpapasan dengan Meri.

"Kamu sudah jadi masak, Mer?"

Meri gelagapan mendapat pertanyaan dari mas Anjar.

"Belum, Mas. Meri capek banget rasanya hari ini, jadi seharian hanya tiduran saja di kamar," jawab Meri.

Aku tahu ucapannya itu hanya alibi saja, toh, tadi siang dia sedang bermain dengan sangat liar, jadi mungkin kelelahan.

"Trus aku makan apa? Aku belum makan dari siang, kamu yang aku titipi malah nggak masak!" sungutnya.

"Aku bawa ayam goreng, apa mau?" tanyaku.

"Yang penting bisa segera makan, tolong siapkan, ya, Dek. Aku mau mandi dulu," pamitnya.

Setelah mas Anjar masuk ke dalam kamar, aku membalas tatapan tajam Meri.

"Kenapa kelelahan, ya? Berapa kali?" sindirku.

"Apa maksudmu!" bentak Meri seolah tidak terima.

Aku menyusul mas Anjar memasuki kamar, lauk dan nasi yang aku bungkus sengaja kubawa sekalian ke kamar, agar Meri tidak ikut serta menikmatinya.

Sembari menunggu mas Anjar selesai de
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status