Share

015

Teriakan Janna menggema hingganke sudut hutan. Ia memejamkan mata disertai tatapan meringis dari prajurit yang berdiri tanpa mampu berbuat apa-apa.

Janna mengira inilah akhir dari hidupnya, kepala akan membentur tanah dan bebatuan, tulang akan remuk redam, serta darahnya akan berlumur dari tubuh.

"Kau memang perempuan keras kepala!" hardik Dominic. Seketika, kelopak Janna terbuka, ia berada dekat dengan wajah Dominic.

Janna mengamati sekitar, ternyata Dominic lebih dulu menangkap tubuhnya di udara, tidak jadi menarung ke tanah. Ketakutan yang merongrong Janna sirna begitu saja berubah menjadi kelegaan.

"Terima kasih, Jenderal. Bisa turunkan aku?" tanyanya sungkan. Arah tatapan mereka sama-sama membuat keduanya canggung.

Dominic menurunkan Janna dengan sedikit kasar, syukur saja kaki Janna lebih dulu menjejak ke tanah. kalau tidak, tubuhnya akan merasakan keras bebatuan di hutan indah ini.

"Kau membuat kuda hitam itu tidak nyaman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status