Share

BAB 19

"Pa, gimana? Mada malah akan merayakan resepsi pernikahannya. Mama menyayangkan sekali, kenapa dia harus dengan perempuan janda itu." Widya mengeluhkan lagi perihal putra tirinya tersebut. Masih tidak bisa menerima keputusan pemuda dewasa itu.

"Anak itu, mentang-mentang memiliki warisan dari ibunya, jadi belagu." Irwan sama sangat menyayangkan. Bagaimana pun Mada anak kebanggaan baginya, wajar dia menginginkan nanti dapat pasangan lebih baik. Namun, baik versi dirinya dan Mada berbeda. Sangat bersebrangan.

"Pa, kasihan Selin. Dia menginginkan Mada."

Irwan duduk bingung menanggapi. Pernikahan Mada dan Nila sudah terjadi bahkan hendak dilaksanakan pesta, apa yang harus diperbuatnya lagi kalau sudah begini? Widya ikut mendaratkan tubuh di sisinya.

"Pa, pokoknya Selin juga harus bisa menjadi istri Mada."

"Mana bisa, Ma? Mada dan istrinya sudah menikah kantor, mau diapakan mereka?"

"Buat Nila pisah, Pa." Pelan Widya katakan namun sangat berambisi untuk keduanya berpisah.

"Tidak meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status