Share

BAB 20

Lelaki itu terus berjalan mendekat. Melihat Nila tampak ketakutan, Mada menggenggam erat tangannya. Kemudian menatap tajam Ibra yang telah berani datang dan kini sudah berada di hadapan.

"Apa kabar?" Alih-alih mengucapkan selamat dia menanyai mantan istrinya. Mada merasa seperti mimpi melihat dia melenggang bebas. Sungguh kejutan luar biasa di hari bahagianya.

"Kalau ditanya itu dijawab." Selin masih di dekatnya meminta Nila menanggapi ucapan Ibra. Tapi perempuan itu tetap bungkam. Ibra maju lebih dekat. "Aku bukan monster, gak usah setakut itu," ucapnya seraya tersenyum tetap mentapnya lurus. Sejak datang tak henti tertuju padanya. Nila melihat lagi sekilas dan kembali menunduk. Ibra mungkin di mata orang lain tampak ramah, tapi ... yang terlihat Nila senyumnya merupakan seringaian dingin. Pun di penglihatan Mada. Sama. Kini Ibra teralih padanya. "Pebinor yang sukses."

"Pergi dari sini." Tekan Mada mengusir. "Jangan membuat kekacawan."

"Santai. Gue datang memang untuk melihat. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status